Wednesday, September 28, 2016

REVIEW JURNAL: Konsep Revolusi Kebudayaan Menurut Mao Zedong

Identitas Jurnal
Ø  Judul Jurnal              : Konsep Revolusi Kebudayan Mao Zedong
Ø  Majalah                     : Jurnal Filsafat
Ø  Nama Pengarang      : Sri Harmini dan Nuryirwan
Ø  Editor                       : Nuryirwan
Ø  Nomor Jurnal           : 215 H 90 / 6 G 38. Halm 60-66
Ø  Kota Terbit               : Yogyakarta
Ø  Tahun terbit              : 2004

Pada tanggal 1 Oktober 1949 diproklamirkan berdirinya berdirinya negara baru yaitu Republik Rakyat Cina dengan presiden dijabat oleh Mao Zedong. Mao sebagai pemimpin Republik rakyat Cina, menjadi arsitek negara baru yang mengubah tidak hanya dalam sistem pemerintahan melainkan juga cara pandang bangsa Cina terhadap bangsa Cina dan yang terpenting adalah cara pandang masyarakat Cina terhadap diri mereka sendiri. Cina yang selama ini identik dengan kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan telah menjelma menjadi suatu negara mandiri.

Proses Modernisasi di Jepang

Restoraji Meiji Fukuzawa Yukichi (1835-1901) yang lahir pada 10 Januari 1835 di Nakatsu. Fukuzawa adalah tokoh yang memelopori modernisasi Jepang[1]. Kaisar Meiji mengambil alih kekuasaan pemerintah dengan membuka peluang bagi Jepang untuk westernisasi dan industrialisasi. Ia pun kemudian menumbangkan kekuasaan shogun dan menggantikannya dengan administrasi kerajaan. Ia juga memindahkan ibukota kerajaan dari Kyoto ke Edo (Tokyo) dan melakukan berbagai reformasi. Larangan membawa katana (pedang) di tempat umum merupakan sebuah peraturan paling mencolok. Cara berpakaian dan model rambut pun tak luput dari proyek westernisasi. Sebagai mana di ketahui bahwa selain pedang, rambut juga sebagai lambang kehormatan bagi seorang samurai. Tentu saja kaum samurai adalah kelompok yang paling kentara terkena imbas modernitas ini. Mereka yang tak mau berkiblat kepada barat, lari ke hutan-hutan dan gunung-gunung guna malancarkan pemberontakan pada pasukan modern pemerintah.[2]

Friday, September 23, 2016

Sejarah Singkat: Budaya & Ekonomi Korea Selatan-Korea Utara

  1. Perkembangan Ekonomi
Sejak kemerdekaannya atau kuarng lebih 50 ahun terakhir ini, Republik Korea telah berhasil mencapai pertumbuhan ekonomi yang sangat tinggi yang memberinya kesempatan untuk menjadi suatu negara yang maju. Berkat keberhasilannya mengembangankan perindustrian nasional, Republik Korea berhasil menduduki urutan ke11 sebagai negara perdagangan terbesar di dunia. Sejumlah besar perusahaan dan tenaga kerja sangat aktif dalam melakukan kegiataannya, baik didalam maupun diluar negeri. Kemajuan yang dicapai Republik Korea telah mendorong juga kebudayaan Korea untuk berkembang menjadi kebudayaan internasional. Bidang pendidikan terus ditingkatkan dengan didasarkan pada perkembangan ilmu pengetauan, teknologi dan kesenian.

Friday, September 16, 2016

Revolusi Meksiko

Ancaman politis dalam negeri umumnya datang dari sektor mahasiswa, sektor petani dan sektor gereja. Yang dikenal juga dengan Revolusi Meksiko. Dalam hal ini peristiwa pergolakan mahasiswa terjadi dalam tiga peristiwa gejolak mahasiswa, yakni dalam tahun – tahun 1966, 1968 dan 1971. Dalam tahun 1966 timbul gejolak mahasiswa dari Fakultas Hukum Universitas Nasional Otonom di Mexico city yang kemudian menjalar ke Fakultas Ekonomi dan lain- lain. Pada saat itu Universitas ini mempunyai mahasiswa sebanyak 85.000 yang kini berkembang menjadi sekitar 300.000 mahasiswa. Pada awalnya mahasiswa menuntut perbaikan sistem pendidikan, misalnya sistem penyederhanaan dan prosedur pengajaran, perbaikan dalam sistem menempu ujian, hak terhadap mata pelajaran pilihan, dan lain- lain.[1]

Perkembangan Politik di Amerika Latin

A.             Pendahulaun
Amerika Selatan saat ini sudah bebas dari pemerintahan militer. Ditandai sebagai “Abad yang hilang,” tahun 80-an secara politis-konstitusional di kebanyakan negara di bagian benua itu ditandai dengan mundurnya angkatan bersenjata dari kursi pemerintahan. “Wind of Change” menerpa para diktator militer di negara-negara itu. Dimulai dengan Ekuador (pergantian rezim sudah terjadi pada 1979), Peru (1980), Bolivia (1982), Argentina (1983), Brazil (1985), Uruguay (1989 dan 1993), dan Chilli (1990). Banyak harapan yang bangkit berkat adanya visi tentang sebuah awal abad yang demokratis, namun segera diikuti berbagai kenyataan politik.

Politik Apartheid

A.             Pendahulaun
Bagi kebanyakan orang Afrika Selatan, tahun 1990 akan diingat sebagai tahun ketika Nelson Mandela dan pimpinan politik lainnya dibebaskan dari penjara. Tahun ketika negara tersebut memulai transisi yang penuh tantangan dan terkadang menyakitkan yaitu dari apharteid ke demokrasi. Penduduk di Daerah Utara Port Elizabeth akan lebih banyak mengingat tahun tersebut sebagai tahun kerusuhan, saat perasaan frustrasi yang terpendam selama beberapa dekade akhirnya meledak dalam satu minggu yang penuh kekerasan. Hampir tiga puluh tahun Afrika Selatan tercerai berai oleh apharteid, sebuah sistem pemerintahan yang penuh diskriminasi yang dirancang untuk mencegah interaksi antara orang-orang yang berbeda ras.[1]

Monday, September 12, 2016

Sejarah Singkat Asia Selatan

ISLAM MASUK KE ASIA SELATAN (INDIA DAN SRILANKA)

India sejak dahulu sudah memiliki hubungan dengan dunia Arab melalui perdagangan. Ketika Nabi Muhammad SAW, berhasil menyebarkan ajaran agama Isla keseluruh wilayahArab, maka para pedagang Arab yang datang ke India juga sudah mmeluk Islam dan sambil berdagang mereka berdakwah menyebarkan agama Islam kepada penduduk India. Pada masa kekhalifahan Umayyah, pasukan Islam dibawah pimpinan Muhammad bin Qasim menaklukkan wilayah Sind (Sind dan Punjab sekarang) dan berhasil membangun peradaban Islam.

VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie)

BAB I
PENDAHULUAN

A.           Latar belakang
Datangnya orang Eropa melalui jalur laut diawali oleh Vasco da Gama, yang pada tahun 1497-1498 berhasil berlayar dari Eropa ke India melalui Semenanjung Harapan (Cape of Good Hope) di ujung selatan Afrika, sehingga mereka tidak perlu lagi bersaing dengan pedagang-pedagang Timur Tengah untuk memperoleh akses ke Asia Timur, yang selama ini ditempuh melalui jalur darat yang sangat berbahaya. Pada awalnya, tujuan utama bangsa-bangsa Eropa ke Asia Timur dan Tenggara termasuk ke Nusantara adalah untuk perdagangan, demikian juga dengan bangsa Belanda. Misi dagang yang kemudian dilanjutkan dengan politik pemukiman –kolonisasi- dilakukan oleh Belanda dengan kerajaan-kerajaan di Jawa, Sumatera dan Maluku, sedangkan di Suriname dan Curaçao, tujuan Belanda sejak awal adalah murni kolonisasi (pemukiman).

Saturday, September 3, 2016

Perburuhan Masa Kolonial di Perkebunan Sumatra Timur

A. Pendahuluan
            Sumatra Timur atau yang sekarang merupakan bagian dari propinsi Sumatra Utara, dikenal sebagai daerah industri perkebunan besar di Indonesia. Sejak masa penjajahan daerah ini terkenal sebagai pusat produksi tembakau yang terkenal. Meskipun sampai saat ini daerah itu masih tetap menjadi pusat perkebunan di Indonesia walaupun pada masa sekarang ini tidak hanya komoditas tembakau saja, akan tetapi juga menyangkut komoditas perkebunan lainnya seperti karet, kelapa sawit dan kakao. Sejarah perkebunan di Sumatra Timur diawali oleh kedatangan Jacobus Nienhuys, seorang bangsa Belanda dan rekan-rekannya. Dari kedatangan Nienhuys ini ia menarik kesimpulan bahwa daerah ini cocok untuk daerah perkebunan tembakau, sementara itu datang pengusaha perkebunan baru Moss dan Baker dari Swiss dan Von March dari Jerman. Kecuali perkebunan tembakau, mereka juga membuka perkebunan pala dan kelapa. Tanah itu langsung sewa dari rakyat.