Restoraji
Meiji Fukuzawa Yukichi (1835-1901) yang lahir pada 10 Januari 1835 di Nakatsu.
Fukuzawa adalah tokoh yang memelopori modernisasi Jepang[1]. Kaisar Meiji mengambil alih kekuasaan pemerintah dengan
membuka peluang bagi Jepang untuk westernisasi dan industrialisasi. Ia pun
kemudian menumbangkan kekuasaan shogun dan menggantikannya dengan administrasi
kerajaan. Ia juga memindahkan ibukota kerajaan dari Kyoto ke Edo (Tokyo) dan
melakukan berbagai reformasi. Larangan membawa katana (pedang) di tempat
umum merupakan sebuah peraturan paling mencolok. Cara berpakaian dan model
rambut pun tak luput dari proyek westernisasi. Sebagai mana di ketahui bahwa
selain pedang, rambut juga sebagai lambang kehormatan bagi seorang samurai.
Tentu saja kaum samurai adalah kelompok yang paling kentara terkena imbas
modernitas ini. Mereka yang tak mau berkiblat kepada barat, lari ke hutan-hutan
dan gunung-gunung guna malancarkan pemberontakan pada pasukan modern
pemerintah.[2]
Restoraji Meiji Fukuzawa Yukichi adalah pendiri dan
rektor pertama Universitas Keio, Jepang. Universitas Keio (Keio Gijuku Daigaku)
adalah perguruan tinggi tertua dan salah satu yang paling prestisius di Jepang.
Universitas ini didirikan pada tahun 1859 sebagai perguruan tinggi swasta yang
fokus pada studi Barat dan Fukuzawa mendirikan fakultas pertamanya pada tahun
1890. Fukuzawa Yukichilah yang telah menyebarkan semangat keterbukaan dan menebarkan modernisasi di
Jepang lewat perjuangan dan karya-karyanya dalam pendidikan. Tokoh intelektual
Jepang yang akhirnya membuka mata Jepang akan adanya dunia lain selain negeri
Jepang ini memang rajin membuat terobosan-terobosan untuk mengubah pandangan
Jepang tentang gaijin (orang asing) dan kaigai (negeri asing).
Pada masa-masa awal restorasi Meiji Fukuzawa Yukichi
mengusulkan ide yang disebut Datsu A Ron (keluar dari Asia ).
Target orang Jepang yang paling utama ialah "mengejar sehingga melampaui
negara-negara Barat". Dalam usaha itu Jepang mengikuti contoh negara Barat
sehingga berekspansi dan menjajah negara-negara tetangga sebelum perang dunia
(PD) II. Sejak kemenangan Jepang atas Rusia dalam perang Jepang-Rusia tahun
1911, pemikiran Fukuzawa terbukti telah berhasil mengangkat pamor militer
Jepang di dunia sekaligus membuktikan bahwa orang yang berkulit kuning (Asia)
mampu mengalahkan orang berkulit putih (Eropa). Adapun perubahan yang dilakukan
Restorasi Meiji diantaranya :
a. Dalam bidang politik. Pada tahun
1871, yaitu tahun proklamasi penghapusan system pemerintahan feodalisme yang
dilakukan oleh pemerintah langkah pertama untuk mencari pengetahuan diseluruh
dunia dengan melakukan sentralisasi dan unifikasi. Perkembangan pers dengan diadakan
undang-undang pers yang pertama untuk mengekang pers, karena pemerintah
khawatir bahaya yang dapat mengoncangkan kestabilan pada masa peralihan itu. Daerah Jepang yang terdiri dari
wilayah-wilayah otonom membuat pemerintah sukar untuk merencanakan atau secara
penuh mengerahkan sumber daya nasional. Meiji kemudian mempersatukan negeri
menjadi satu wilayah. Pada akhir tahun 1868 ibukota kerajaan dipindah ke Edo.
Pada tahun 1869 daimyo Choshu, Satsuma, Tosa, dan Hizen menyerahkan arsip
sensus dan negeri mereka kepada pemerintah kerajaan dan meminta agar hukum
daerah mereka, institusi, dan peraturan dipersatukan serta ditempatkan di bawah
kendali kerajaan. Daerah lain segera yang meniru. Pada tahun 1871 semua daimyo
daerah dihapuskan oleh keputusan kerajaan dan digantikan oleh suatu sistem
administrasi terpusat yang diatur oleh pejabat yang ditetapkan secara luas. [3]
Dari tahun 1871 sampai
tahun 1873 para pemimpin Meiji merasa cukup yakin untuk mengirimkan separuh
jumlah mereka untuk suatu misi diplomatik di seluruh dunia. Di bawah
kepemimpinan Iwakura Tomomi, mereka akan belajar tentang institusi, hukum, ekonomi
dan teknologi maju negara-negara Barat,
seperti Amerika Serikat dan Inggris. Iwakura mengawasi langsung misi. Sebagian
besar tingkat kemajuan negara-negara Barat mempunyai ilmu pengetahuan militer,
industri, teknologi, pendidikan, dan masyarakat telah terjadi hanya di dalam
dua generasi, dan sejumlah negara-negara Eropa, seperti Jerman dan Italia,
adalah negara maju yang masih baru ketika itu. Ada keyakinan bahwa tidak
mustahil bila Jepang itu bisa setara dengan negara-negara Barat dengan cepat.
Sepanjang 1870 pemerintah kerajaan
menetapkan perubahan untuk mengganti sistem pemerintahan feodal. Aturan
tersebut nantinya akan menciptakan suatu sistem persamaan dimana semua orang
membagi bersama kewajiban yang sama, dengan mengabaikan status sosial mereka.
Hukum tersebut kemudian memaksa sistem status sosial dihapuskan sekitar tahun
1869 dan 1871, pendidikan dasar diwajibkan pada tahun 1872, sistem wajib
militer diterapkan pada para pemuda diumumkan resmi pada tahun 1873, dan hukum
perpajakan baru menggantikan sistem perpajakan domain pada tahun 1873. pada
tahun 1876 pemerintah menghentikan pemembayaran gaji kepada kelas samurai yang
terdahulu dan menghapuskan perlakuan khusus mereka dalam membawa pedang. Hal
tersebut memicu rangkaian pemberontakan samurai lokal, memuncak di Satsuma,
pemberontakan itu dipimpin oleh Saigo Takamori
pada tahun 1877, namun pemberontakan itu berhasil dipadamkan oleh
pasukan pemerintah yang baru dibentuk.
Pada tahun 1870 pemerintahan Meiji
juga memperkuat dan memperluas kekuasaannya di pulau-pulau terpencil.
Pemerintahan ini meluncurkan suatu program untuk menjajah Hokkaido, menyatakan
penguasaan atas Ryukyu dan pulau Bonin di selatan, dan membuat suatu
persetujuan dengan Rusia untuk penguasaan atas Pulau Kuril di utara. [4]
- Dalam bidang ekonomi, Meiji melakukan pembaharuan di berbagai bidang,
yakni industri, pertanian,
perdagangan, transportasi, telekomunikasi, dan perbankan.
Sebagai
usaha untuk memajukan Jepang seperti halnya Barat, para pemimpin Meiji bekerja
untuk membangun suatu sektor ekonomi modern dengan memperoleh teknologi
pabrikasi baru. Pada tahun 1870-an pemerintah mengimport alat-alat industri
seperti pemintal sutra, pemintal katun, pabrik batu bata, pabrik kaca, pabrik
semen, dan pabrik-pabrik modern lain. Mereka juga membawa para pekerja dan
teknisi asing untuk menjalankan pabrik-pabrik dan melatih para pekerja Jepang.
Pemerintah menyewa ratusan guru asing, insinyur, dan teknisi untuk membangun
infrastruktur modern, seperti jawatan kereta api dan telegraf, serta memberangkatkan
ratusan pemuda cerdas untuk belajar ilmu pengetahuan, rancang-bangun,
kedokteran, dan keahlian khusus teknis lain di Amerika Serikat dan Eropa.
Pada tahun 1880-an
pemerintah menyediakan suatu sistem perbankan modern. Dengan adanya pertumbuhan
perdagangan, bank-bank secara alami juga
ikut tumbuh. Pada mulanya pemerintahan mencoba dengan berbagai alat, dan pada
1873 telah didirikan suatu sistem perbankan nasional yang sebagian besar berpola seperti yang
digunakan di Amerika Serikat. Ketika itu
Jepang mulai menggunakan mata uang
logamnya. Pada tahun 1881 pemerintahan didorong untuk mengorganisir suatu
institusi yang terpusat, kemudian The National Bank of Japan didirikan,
dan, untuk membantu perdagangan serta
hubungan luar negeri yang berwujud institusi sekunder, didirikan Yokohama
Bank. Kemudian terjadi penambahan setelah tahun 1894 berupa bank
agrikurtural dan bank industri untuk memberikan bantuan kepada para petani dan
pabrik-pabrik. Hukum dan pengawasan dilakukan secara hati-hati untuk mengatur
semua lembaga keuangan.
Perdagangan, secara alami,
tumbuh hampir secepat cendawan di musim hujan. Secara alami juga, perlu
beberapa tahun sebelum hal itu mencapai proporsi yang besar. Sampai sekitar
tahun 1881, keseimbangan perdagangan merupakan tantangan terhadap Jepang, dan
negara tersebut telah berhasil mengelola keuangannya dengan baik. Setelah 1887
perdagangan tumbuh dengan cepat. Pada periode tersebut terjadi peningkatan
ekonomi terbesar. Selama tahun-tahun awal ini perdagangan dihidupkan kembali
dan sebagian besar di bawah kendali orang orang asing dari Barat. Mereka mendatangi Jepang, membeli
barang-barang dari pedagang lokal, dan mengekspor produk ini ke tempat lain.
Dengan
adanya pertumbuhan perdagangan, hal itu
juga diikuti oleh adanya peningkatan alat-alat transportasi. Kapal uap
melakukan pelayaran antar pulau. Pada mulanya kebanyakan dibuat di luar negeri
dan menjadi hak milik orang asing, tetapi dengan segera mereka memulai untuk
membangun dan memiliki industri perkapalan moderen. Pemerintah menjadi pelopor
dalam pembangunan jalur kereta api. Pembangunan jalur kereta dimulai antara
Tokyo dan pelabuhannya, Yokohama, dan secara resmi dibuka oleh kaisar pada
tahun 1872. Pemerintah tetap mempromosikan jalan kereta api, pada awalnya swasta mendominasi, tetapi kemudian
dinasionalisasikan pada tahun terakhir. Pada bidang telekomunikasi, jaringan
telegraf dibangun oleh pemerintah dan pada tahun 1886 disatukan dengan jasa pos
di bawah sebuah kantor perhubungan. Telepon diperkenalkan pada tahun 1887.
c.
Dalam bidang sosial
budaya, Kaisar Meiji mengambil alih kekuasaan pemerintah dengan membuka peluang
bagi Jepang untuk westernisasi. Ia pun
kemudian menumbangkan kekuasaan shogun dan menggantikannya dengan administrasi
kerajaan. Ia juga memindahkan ibukota kerajaan dari Kyoto ke Edo (Tokyo) dan
melakukan berbagai reformasi. Larangan membawa katana (pedang) di tempat
umum merupakan sebuah peraturan paling mencolok. Cara berpakaian dan model
rambut pun tak luput dari proyek westernisasi. Sebagai mana di ketahui bahwa
selain pedang, rambut juga sebagai lambang kehormatan bagi seorang samurai.
Tentu saja kaum samurai adalah kelompok yang paling kentara terkena imbas
modernitas ini. Mereka-mereka yang tak mau berkiblat kepada barat, lari ke
hutan-hutan dan gunung-gunung guna malancarkan pemberontakan pada pasukan
modern pemerintah.
Kemenangan Jepang
atas Rusia ini juga berpengaruh pada
kebangkitan bangsa-bangsa di benua Asia-Afrika. Meskipun letaknya di lingkungan
Asia , Jepang selalu berusaha mengabungkan diri
dengan bangsa Barat. Ide Fukuzawa ini dipakai oleh pemerintahan militer Jepang
yang bermaksud membangun "Lingkungan Kemakmuran Bersama Asia Timur
Raya".
DAFTAR PUSTAKA
A Dasuki. Sejarah
Jepang Jilid II. Bandung
: Balai pendidikan Guru
Peter Duus, dkk. 1993-2004. “Japan: The Meiji
Restoration”, dalam Microsoft ® Encarta Reference Library 2005. Microsoft Corporation.
Taro Sakamoto. 1992. Jepang Dulu dan Sekarang.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
www.wikipedia Indonesia @. Com. Diakses tanggal 14
September 2008.
[1] www.wikipedia Indonesia @. Com. Diakses tanggal 14
September 2008.
[2] Taro Sakamoto. 1992. Jepang Dulu dan Sekarang. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press. Hlm 78
No comments:
Post a Comment