Wednesday, September 28, 2016

Proses Modernisasi di Jepang

Restoraji Meiji Fukuzawa Yukichi (1835-1901) yang lahir pada 10 Januari 1835 di Nakatsu. Fukuzawa adalah tokoh yang memelopori modernisasi Jepang[1]. Kaisar Meiji mengambil alih kekuasaan pemerintah dengan membuka peluang bagi Jepang untuk westernisasi dan industrialisasi. Ia pun kemudian menumbangkan kekuasaan shogun dan menggantikannya dengan administrasi kerajaan. Ia juga memindahkan ibukota kerajaan dari Kyoto ke Edo (Tokyo) dan melakukan berbagai reformasi. Larangan membawa katana (pedang) di tempat umum merupakan sebuah peraturan paling mencolok. Cara berpakaian dan model rambut pun tak luput dari proyek westernisasi. Sebagai mana di ketahui bahwa selain pedang, rambut juga sebagai lambang kehormatan bagi seorang samurai. Tentu saja kaum samurai adalah kelompok yang paling kentara terkena imbas modernitas ini. Mereka yang tak mau berkiblat kepada barat, lari ke hutan-hutan dan gunung-gunung guna malancarkan pemberontakan pada pasukan modern pemerintah.[2]

Restoraji Meiji Fukuzawa Yukichi adalah pendiri dan rektor pertama Universitas Keio, Jepang. Universitas Keio (Keio Gijuku Daigaku) adalah perguruan tinggi tertua dan salah satu yang paling prestisius di Jepang. Universitas ini didirikan pada tahun 1859 sebagai perguruan tinggi swasta yang fokus pada studi Barat dan Fukuzawa mendirikan fakultas pertamanya pada tahun 1890. Fukuzawa Yukichilah yang telah menyebarkan semangat  keterbukaan dan menebarkan modernisasi di Jepang lewat perjuangan dan karya-karyanya dalam pendidikan. Tokoh intelektual Jepang yang akhirnya membuka mata Jepang akan adanya dunia lain selain negeri Jepang ini memang rajin membuat terobosan-terobosan untuk mengubah pandangan Jepang tentang gaijin (orang asing) dan kaigai (negeri asing).
Pada masa-masa awal restorasi Meiji Fukuzawa Yukichi mengusulkan ide yang disebut Datsu A Ron (keluar dari Asia). Target orang Jepang yang paling utama ialah "mengejar sehingga melampaui negara-negara Barat". Dalam usaha itu Jepang mengikuti contoh negara Barat sehingga berekspansi dan menjajah negara-negara tetangga sebelum perang dunia (PD) II. Sejak kemenangan Jepang atas Rusia dalam perang Jepang-Rusia tahun 1911, pemikiran Fukuzawa terbukti telah berhasil mengangkat pamor militer Jepang di dunia sekaligus membuktikan bahwa orang yang berkulit kuning (Asia) mampu mengalahkan orang berkulit putih (Eropa). Adapun perubahan yang dilakukan Restorasi Meiji diantaranya :
a. Dalam bidang politik. Pada tahun 1871, yaitu tahun proklamasi penghapusan system pemerintahan feodalisme yang dilakukan oleh pemerintah langkah pertama untuk mencari pengetahuan diseluruh dunia dengan melakukan sentralisasi dan unifikasi.   Perkembangan pers dengan diadakan undang-undang pers yang pertama untuk mengekang pers, karena pemerintah khawatir bahaya yang dapat mengoncangkan kestabilan pada masa peralihan itu. Daerah Jepang yang terdiri dari wilayah-wilayah otonom membuat pemerintah sukar untuk merencanakan atau secara penuh mengerahkan sumber daya nasional. Meiji kemudian mempersatukan negeri menjadi satu wilayah. Pada akhir tahun 1868 ibukota kerajaan dipindah ke Edo. Pada tahun 1869 daimyo Choshu, Satsuma, Tosa, dan Hizen menyerahkan arsip sensus dan negeri mereka kepada pemerintah kerajaan dan meminta agar hukum daerah mereka, institusi, dan peraturan dipersatukan serta ditempatkan di bawah kendali kerajaan. Daerah lain segera yang meniru. Pada tahun 1871 semua daimyo daerah dihapuskan oleh keputusan kerajaan dan digantikan oleh suatu sistem administrasi terpusat yang diatur oleh pejabat yang ditetapkan secara luas. [3]
Dari tahun 1871 sampai tahun 1873 para pemimpin Meiji merasa cukup yakin untuk mengirimkan separuh jumlah mereka untuk suatu misi diplomatik di seluruh dunia. Di bawah kepemimpinan Iwakura Tomomi, mereka akan belajar tentang institusi, hukum, ekonomi dan  teknologi maju negara-negara Barat, seperti Amerika Serikat dan Inggris. Iwakura mengawasi langsung misi. Sebagian besar tingkat kemajuan negara-negara Barat mempunyai ilmu pengetahuan militer, industri, teknologi, pendidikan, dan masyarakat telah terjadi hanya di dalam dua generasi, dan sejumlah negara-negara Eropa, seperti Jerman dan Italia, adalah negara maju yang masih baru ketika itu. Ada keyakinan bahwa tidak mustahil bila Jepang itu bisa setara dengan negara-negara Barat dengan cepat.
            Sepanjang 1870 pemerintah kerajaan menetapkan perubahan untuk mengganti sistem pemerintahan feodal. Aturan tersebut nantinya akan menciptakan suatu sistem persamaan dimana semua orang membagi bersama kewajiban yang sama, dengan mengabaikan status sosial mereka. Hukum tersebut kemudian memaksa sistem status sosial dihapuskan sekitar tahun 1869 dan 1871, pendidikan dasar diwajibkan pada tahun 1872, sistem wajib militer diterapkan pada para pemuda diumumkan resmi pada tahun 1873, dan hukum perpajakan baru menggantikan sistem perpajakan domain pada tahun 1873. pada tahun 1876 pemerintah menghentikan pemembayaran gaji kepada kelas samurai yang terdahulu dan menghapuskan perlakuan khusus mereka dalam membawa pedang. Hal tersebut memicu rangkaian pemberontakan samurai lokal, memuncak di Satsuma, pemberontakan itu dipimpin oleh Saigo Takamori  pada tahun 1877, namun pemberontakan itu berhasil dipadamkan oleh pasukan pemerintah yang baru dibentuk.
            Pada tahun 1870 pemerintahan Meiji juga memperkuat dan memperluas kekuasaannya di pulau-pulau terpencil. Pemerintahan ini meluncurkan suatu program untuk menjajah Hokkaido, menyatakan penguasaan atas Ryukyu dan pulau Bonin di selatan, dan membuat suatu persetujuan dengan Rusia untuk penguasaan atas Pulau Kuril di utara. [4]
  1. Dalam bidang ekonomi, Meiji melakukan pembaharuan di berbagai bidang, yakni   industri, pertanian, perdagangan, transportasi, telekomunikasi, dan perbankan.
            Sebagai usaha untuk memajukan Jepang seperti halnya Barat, para pemimpin Meiji bekerja untuk membangun suatu sektor ekonomi modern dengan memperoleh teknologi pabrikasi baru. Pada tahun 1870-an pemerintah mengimport alat-alat industri seperti pemintal sutra, pemintal katun, pabrik batu bata, pabrik kaca, pabrik semen, dan pabrik-pabrik modern lain. Mereka juga membawa para pekerja dan teknisi asing untuk menjalankan pabrik-pabrik dan melatih para pekerja Jepang. Pemerintah menyewa ratusan guru asing, insinyur, dan teknisi untuk membangun infrastruktur modern, seperti jawatan kereta api dan telegraf, serta memberangkatkan ratusan pemuda cerdas untuk belajar ilmu pengetahuan, rancang-bangun, kedokteran, dan keahlian khusus teknis lain di Amerika Serikat dan Eropa.
Pada tahun 1880-an pemerintah menyediakan suatu sistem perbankan modern. Dengan adanya pertumbuhan perdagangan, bank-bank  secara alami juga ikut tumbuh. Pada mulanya pemerintahan mencoba dengan berbagai alat, dan pada 1873 telah didirikan suatu sistem perbankan nasional  yang sebagian besar berpola seperti yang digunakan di  Amerika Serikat. Ketika itu Jepang mulai menggunakan  mata uang logamnya. Pada tahun 1881 pemerintahan didorong untuk mengorganisir suatu institusi yang terpusat, kemudian The National Bank of Japan didirikan, dan, untuk membantu  perdagangan serta hubungan luar negeri yang berwujud institusi sekunder, didirikan Yokohama Bank. Kemudian terjadi penambahan setelah tahun 1894 berupa bank agrikurtural dan bank industri untuk memberikan bantuan kepada para petani dan pabrik-pabrik. Hukum dan pengawasan dilakukan secara hati-hati untuk mengatur semua lembaga keuangan.
Perdagangan, secara alami, tumbuh hampir secepat cendawan di musim hujan. Secara alami juga, perlu beberapa tahun sebelum hal itu mencapai proporsi yang besar. Sampai sekitar tahun 1881, keseimbangan perdagangan merupakan tantangan terhadap Jepang, dan negara tersebut telah berhasil mengelola keuangannya dengan baik. Setelah 1887 perdagangan tumbuh dengan cepat. Pada periode tersebut terjadi peningkatan ekonomi terbesar. Selama tahun-tahun awal ini perdagangan dihidupkan kembali dan sebagian besar di bawah kendali orang orang asing dari  Barat. Mereka mendatangi Jepang, membeli barang-barang dari pedagang lokal, dan mengekspor produk ini ke tempat lain.
            Dengan adanya pertumbuhan perdagangan,  hal itu juga diikuti oleh adanya peningkatan alat-alat transportasi. Kapal uap melakukan pelayaran antar pulau. Pada mulanya kebanyakan dibuat di luar negeri dan menjadi hak milik orang asing, tetapi dengan segera mereka memulai untuk membangun dan memiliki industri perkapalan moderen. Pemerintah menjadi pelopor dalam pembangunan jalur kereta api. Pembangunan jalur kereta dimulai antara Tokyo dan pelabuhannya, Yokohama, dan secara resmi dibuka oleh kaisar pada tahun 1872. Pemerintah tetap mempromosikan jalan kereta api,  pada awalnya swasta  mendominasi, tetapi kemudian dinasionalisasikan pada tahun terakhir. Pada bidang telekomunikasi, jaringan telegraf dibangun oleh pemerintah dan pada tahun 1886 disatukan dengan jasa pos di bawah sebuah kantor perhubungan. Telepon diperkenalkan pada tahun 1887.
c.       Dalam bidang sosial budaya, Kaisar Meiji mengambil alih kekuasaan pemerintah dengan membuka peluang bagi Jepang untuk westernisasi. Ia pun kemudian menumbangkan kekuasaan shogun dan menggantikannya dengan administrasi kerajaan. Ia juga memindahkan ibukota kerajaan dari Kyoto ke Edo (Tokyo) dan melakukan berbagai reformasi. Larangan membawa katana (pedang) di tempat umum merupakan sebuah peraturan paling mencolok. Cara berpakaian dan model rambut pun tak luput dari proyek westernisasi. Sebagai mana di ketahui bahwa selain pedang, rambut juga sebagai lambang kehormatan bagi seorang samurai. Tentu saja kaum samurai adalah kelompok yang paling kentara terkena imbas modernitas ini. Mereka-mereka yang tak mau berkiblat kepada barat, lari ke hutan-hutan dan gunung-gunung guna malancarkan pemberontakan pada pasukan modern pemerintah.
 Kemenangan Jepang atas Rusia ini  juga berpengaruh pada kebangkitan bangsa-bangsa di benua Asia-Afrika. Meskipun letaknya di lingkungan Asia, Jepang selalu berusaha mengabungkan diri dengan bangsa Barat. Ide Fukuzawa ini dipakai oleh pemerintahan militer Jepang yang bermaksud membangun "Lingkungan Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya".

DAFTAR PUSTAKA


A Dasuki. Sejarah Jepang Jilid II. Bandung : Balai pendidikan Guru
Peter Duus, dkk. 1993-2004. “Japan: The Meiji Restoration”, dalam Microsoft ® Encarta Reference Library 2005. Microsoft Corporation.
Taro Sakamoto. 1992. Jepang Dulu dan Sekarang. Yogyakarta: Gadjah Mada University                          Press.
www.wikipedia Indonesia@. Com. Diakses tanggal 14 September 2008.



[1] www.wikipedia Indonesia@. Com. Diakses tanggal 14 September 2008.
[2] Taro Sakamoto. 1992. Jepang Dulu dan Sekarang. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Hlm 78
 [3] Peter Duus, dkk. 1993-2004. “Japan: The Meiji Restoration”, dalam Microsoft ® Encarta ® Reference Library 2005. Microsoft Corporation.  Hlm VII
  [4] Taro Sakamoto. Op.cit. hlm 79-80

No comments:

Post a Comment