Identitas Buku
Ø Judul Buku :
Sejarah Ekonomi Modern Indonesia
Ø Nama Pengarang : J.
Thomas Lindblad, Pengantar Dorodjatun Kuntjoro-Jakti
Ø Penerbit : Pustaka LP3ES Indonesia
Ø Kota terbit : Jakarta
Ø Tahun terbit :
2000
Sejarah Ekonomi Modern Indonesia
A. Tema-tema kunci dalam Sejarah Ekonomi Indonesia
Kekuasaan kolonial di negeri Indonesia
ini tergolong lama dan impresif, sehingga meninggalkan bekas-bekas yang terpola
di berbagai aspek kehidupan yang sangat mempengaruhi karakter, sistem
administrasi dan kebijakan yang dihasilkan bangsa Indonesia sepanjang perjalanan
sejarahnya. Korelasi antara zaman kolonial dengan zaman-zaman sesudahnya ini
menarik untuk dianalisis dan dicermati dengan melakukan berbagai studi
mengenainya.
Mengenai dampak yang ditimbulkan oleh kekuasaan kolonial
atas perekonomian Indonesia itu ternyata baru di mulai kira-kira pertengahan
abad 1960an. Berbeda dengan India dan Pakistan misalnya yang telah lama dan
banyak melakukan kegiatan-kegiatan penelitian dan penerbitan mengenai sejarah
ekonomi tersebut. Karena itu tidaklah mengherankan bila perkembangan studi sejarah perekonomian di Indonesia jauh
lebih lambat dibandingkan dengan studi sejarah perekonomian di negara-negara
itu.
Dalam perkembanganya, para sejarawan dan ekonom Belanda
dan Australia mulai menaruh
perhatian pada Indonesia
sebagai negeri yang banyak menyimpan arsip-arsip kolonial mengenai berbagai hal
diantaranya perekonomian Indonsia. Selanjutnya pada darsawarsa 1970an,
sekelompok kecil ekonom Belanda di bawah pimpinan P. Creuzberg juga mulai melakukan pengkajian terhadap
sejarah ekonomi Indonesia .
Dari dari sinilah kemudian studi ini berkembang luas dengan berbagai
penerbitannya mengenai sejarah ekonomi Indonesia . Dari berbagai
penerbitan-penerbitan tersebut bila dicermati ternyata studi-studi itu cenderung
selain menampilkan topik-topik bahasan yang repetitif diantaranya eksploitasi
negara terhadap sumber daya alam dalam abad ke19, sistem Tanam Paksa, Politik
Etis, juga studi cenderung”mengekspolitasi” Pulau Jawa. Akan tetapi sejarah
ekonomi Indonesia
bukan sejarah ekonomi yang regional dari suatu pulau saja. Sedangkan repetisi
itu muncul karena para pengkaji menggunakan persektif yang berbeda-beda antara
satu dan lainnya terhadap topik-topik yang sama. Sehingga terkadang menimbulkan
persepsi yang kontroversional dengan persepsi yang telah diyakini selama ini.
Hal ini tidak menjadi masalah karena hal itu justru akan menciptakan inovasi-inovsi
baru yang akan memperkaya wawasan kita mengenai topik-topik yang ada dalam
sejarah ekonomi Indonesia .
Walaupun buku ini membahas peristiwa-peristiwa ekonomi
yang terjadi di masa silam namun sesungguhnya didalam buku ini sarat akan
nilai-nilai historis yang dapat dijadkan acuan untuk memahami
persoalan-persoalan ekonomi kontemporer. Kita tidak perlu merasa alergi
terhadap berbagai persoalan-persoalan yang berbau masa silam, ketika itu kita menempatkannya
dalam konteks persoalan-persoalan kontemporer. Apalagi mengingat bahwa
arsip-arsip penting mengenai berbagai dampak kolonial terhadap perekonomian
Indonesia di Jawa dan luar Jawa juga masih perlu dicari, dipilih, dipilah dan
dielaborasi lebih jauh yang secara tidak langsung sebenarnya akan dapat
dimanfaatkan sebagai acuan untuk mengatasi persoalan-persoalan kontemporer
sekalipun dalam kadar yang sedikit.
Sementara itu,
urgensi penerbitan tulisan-tulisan mengenai sejarah ekonomi Indonesia
rupanya semakin tampak. Perhatian para ekonom dan sejarawan terhadap
persoalan-persoalan ini semakin kuat. Apabila dicermati, konferensi-koferensi
internasional secara internasional secara serial, baik didalam maupun diluar negeri,
membicarakan sejarah ekonomi Indonesia
semakin sering dilakukan. Hal ini menyiratkan betapa penting dan relevannya
sejarah ekonomi dengan persoalan-persoalan ekonomi kontemporer dalam konteks Indonesia .
Apalagi mengingat bahwa kajian sejarah memungkinkan kita untuk memperoleh pemahaman
yang lebih stuktural dan historis tentang perekonomian yang umumnya hanya
dipahami secara teknis semata.
Walaupun ada
rentang waktu yang panjang antara pertama kali tulisan-tulisan ini dibahas
dalam konferensi pada tahun 1991-an dan buku ini terbit pertama kali dalam
bahasa Indonesia, namun buku ini tetap dapat dimanfaatkan setiap waktu karena
tulisan-tulisan didalamnya cenderung “dokumenter”, yang mempunyai karakter
tidak lekang oleh waktu. Paling tidak, buku in telah memberikan kontribusi yang
cukup berarti bagi perkembangan sejarah ekonomi Indonesia itu sendiri di negeri
ini.
Derap langkah telah
semakin cepat dalam sejarah ekonomi modern Indonesia . Literatur tentang
sejarah ekonomi modern juga semakin bertambah banyak dan demikian pula daftar
penelitian yang sedang dilakukan. Kebutuhan akan kompilasi hasil terbaru yang
menyeluruh menjadi semakin urgen karena survai-survai yang ada menjadi semakin
ketinggalan zaman. Survai terbaru mengidentifikasi sejumlah tema-tema kunci
dalam sejarah ekonomi modern Indonesia
yang dapat menjadi petunjuk umum untuk sintesis. Survai ini mencakup lima katagori analisis
umum, yakni pertanian, kegiatan-kegiatan nonpertanian, kebijakan ekonomi kolonial,
mentalitas yang disatukan dengan inovasi metodologi dan perkembanganya di luar
Jawa. Hasil-hasil dibicarakan untuk tiap-tiap aspek utama dari
kategori-kategari analisis ini. Dapat diperkirakan bahwa pertanian lebih banyak
mendapat perhatian dan mentalitas paling sedikit mendapat perhatian.
Hasil pengamatan
yang muncul dari survai adalah tingkat perbedaan yang tinggi dalam perkembangan
ekonomi dari zaman akhir kolonial Indonesia . Dalam pertanian, baik
penanaman crop untuk ekspor maupun
pangan telah mengembangkan momentum perubahan dinamis bagi pertanian itu
sendiri, sedangkan perkebunan-perkebunan swasta tumbuh di samping penanaman
yang dipaksakan oleh negara. Pekerjaan nonpertanian meningkat membayangi
ekspansi ekonomi sering ditentukan oleh keberadaan perusahaan swasta barat atau
usaha wiraswasta pribumi secara bersama-sama dalam daerah yang sama.
Pengamatan lain
meliputi saling ketergantungan antara faktor-faktor ekonomi dan factor-faktor
kuasi atau bahkan ekstra ekonomi. Exspansi ekonomi sangat dipengaruhi oleh
campur tangan pemerintah, sedangkan ideologi desa menentukan adaptasi terhadap
perubahan pada tingkat lokal. Pembangunan infrastuktur memenuhi kepentingan
ekspansi ekonomi dan integrasi politik, terutama karena semakin banyak propinsi
diluar pulau Jawa tertarik ke dalam orbit negara bagian kolonial yang muncul
kondisi-kondisi ekonomi yang berubah juga mempunyai gaung terhadap kepercayaan
populer dan kepadatan penduduk. Karena itu perekonomian zaman akhir kolonial di
Indonesia
menjadi suatu sistem dengan banyak sisi (multi-faceted)
yang tidak mudah untuk ditangkap dengan suatu metafor atau model tunggal.
Pengamatan ketiga atau terakhir adalah tingkat variasi
regional yang tinggi. Bahkan dalam jarak yang relative pendek di Jawa,
perbedaan nyata ada dalam hubungannya dengan dampak Sistem Tanam Paksa atau
pelaksanaannya kebijakaan fiskal. Demikian pula propinsi-propinsi di luar Jawa
dipengaruhi dengan berbagai cara oleh integrasi yang bergantian ke dalam pasar
dunia dan ekspansi ekonomi yang dibawa ke ekspor yang pada gilirannya berguna
untuk meningkatkan kesenjangan-kesenjangan regional. Hal ini membuatnya semakin
sulit untuk melakukan generalisasi terhadap kepulauan tersebut secara umum.
Lebih banyak kepingan harus ditambalkan sebelum kita dapat melengkapi
bagian-bagain kosong dari teka-teki zaman akhir colonial Indonesia .
Survai telah memusatkan diri pada lima kategori analisis
yang cenderung menempati prioritas tinggi dalam agenda riset selama tahun
1990-an. Hal ini tidak mengimplikasikan pengabdiaan katagori analisis yang lain,
seperti demografi, pembagian, pembagian etnis, perbankan dan transport. Dalam
bidang-bidang ini kemungkinan kita akan memenuhi tiga bagian Leitmotifs dalam survai terbaru ini,
yakni perbedaan, saling ketergantungan dan variasi regional.
No comments:
Post a Comment