Sejarah kesenian Indonesia, dalam perkembangan
periodisasinya telah mengalami berbagai kemajuan seiiring dengan kompleksnya
kebudayaan itu sendiri yang cenderung melesat tajam. Pada dasarnya, kesenian di
Indonesia mempunyai lima tahap
periodisasi kronologis yang juga mewakili tahapan kesenian lain yang tidak
termaktup di dalamnya. Sedangkan periodisasi itu adalah:
- Masa Prasejarah
Pada masa ini dibagi
menjadi empat masa; pertama, Zaman Batu
Tua (Paleolithic), dalam masa ini peninggalan-peninggalan seni yang paling
menonjol adalah alat-alat batu yang dipecah secara kasar, seperti; alat
pemotong, penumbuk serta kapak. Kedua, Zaman
Batu Pertengahan (Mesolithic), karya seni yang penting di jaman ini adalah;
lukisan-lukisan pada dinding-dingding batu terutama di bagian timur dari
kepulauan. Ketiga, Zaman Batu Baru/ Akhir
(neolithic), peradaban manusia yang telah mengenal pertanian dan kelautan
telah melahirkan alat-alat seni yang berupa; gerabah, pembuatan kain dari kayu,
pembentukan kayu dan batu yang telah dikembangkan kemudian alat mata panah dari
batu, lumpang dan alu, beliung halus, hiasan dari kerang dan biji binatang
serta manik-manik.
Pada zaman Megalith peninggalan kebudayaan yang
cukup penting adalah; menhir peringatan, tempat duduk nenek moyang, altar di
atas diatas bangunan berundak, peti dan sarkofagus serta patung-patung dan
figur-figur yang dipahat dari batu-batu monolith besar. Dan yang terakhir Zaman Perunggu, peninggalan kesenian
penting yang telah diwariskan adalah; ketrampilan dasar nenek moyang dalam
peleburan logam serta pandai dalam lahirnya berbagai pandal logam yang telah
mewarnai pada masa ini.
- Masa Datangnya Agama (India)
Masa yang mulai penuh
warna. Mengapa? Karena pada masa in nusantara mulai berani untuk bersentuhan
dengan pelbagai dunia asing yang masuk melalui pelabuhan-pelabuhan yang
tersebar di tanah air. Semisal dengan adanya asimilasi serta adaptasi
kebudayaan India. Perkawinan antar pedagang pendatang dengan peribumi atau
warga asli telah melahirkan sebuah kebudayaan maju nan komplek yang mampu
berbicara banyak pada masa itu. Pun juga dengan pertukaran barang-barang
mineral dan logam sebagai tanda jasa baik alat pembayaran karena barter masih
menjadi opsi mutlak ketika sistem uang belum banyak dikenal oleh khayalak
penduduk setempat. Pun juga dengan menjamurnya berbagai patung-patung Budha
dalam berbagai dewa-dewa yang diyakini dalam aliran kepercayaan mereka.
Pendirian candi-candi kemudian monumen-monumen, batuan artefak.
Dan beragam pakaian
serta perhiasan, senjata alat instrumental, musik, tari-tarian serta tingkah
laku pendeta. Sedangkan pada bidang seni rupa; bangunan candi pada dinding
gerbang pemendian seni.
- Masa Islam
Keajaan-kerajan Islam
yang muncul pertama kai di Sumatra telah memberi aroma lain pada perkembangan
seni di nusantara. Namun dalam hal ini perkembangan kesenian yang terjadi di
Indonesia lebih terfokus pada kesenian yang terjadi pada masa Islamisasi di
Jawa. Kita melihat bagaimana peran yang sangat sentral dari sembilan wali yang
telah mencoba mengislamkan penduduk Jawa tak hanya dari segi religi namun juga
dalam kesenian. Ini dapat terlihat pada mulai munculnya kesenian gamelan,
wayang kulit/ orang dan ketoprak yang tetap digemari hingga sekarang.
- Masa Orang-orang Eropa
Bangsa-bangsa barat
yang mulai merambah nusantara dari Portugis hingga yang terakhir Jepang, telah
meletakkan dasar pemikiran keseniannya dalam perangai seni dan kesenian hampir
di segala sektor. Semisal Portugis yang hanya singgah dalam beberapa tahun
telah mampu dan sukses menularkan tradisi musik keroncong hingga sekarang,
meskipun dalam awal penyusupannya hanya difokuskan di wilayah Indonesia bagian
timur. Kemudian bangsa Belanda yang mulai menunggangi nusantara juga sngat
getol dengan lukisan, puisi, menggambar dan berbagai cinderamata yang diberikan
untuk raja-raja yang mau ikut tunduk kepada kebijakan pemerintahan kolonial.
- Masa Kemerdekaan
Indonesia yang telah
merdeka mempunyai hak penuh dalam mengelola keseniannya. Berbagai aliran seni
telah lahir dan berkembang pada masa ini. Pelukis-pelukis kenamaan dari Jawa
dan Bali telah hadir dan memberi warna segar dalam perkembangan seni di tanah
air. Basuku Abdullah, Afandi dalan seantero nama-nama orang besar dalam
perkembangan seni di nusantara. Pun juga denga seni-seni yang lain yang tak
kalah hebatnya mulai merambah dalam berbagai sektor. Pertunjukan, drama, opera
hingga musik (dangdut) telah menjadi komoditi utama dalam menyerap masa yang
begitu getolnya mengkomsumsi aliran musik ini.
Namun tentu saja perkembangan musik ini tidak berhenti
hingga ini saja. Seiiring dengan berjalannya waktu perkembangan seni di
nusantara tetap akan hadir senafas dengan semakin kompleksnya masyarakat yang
begitu butuhnya akan keberadaan seni. Semakain tinggi tingakat pemikiran
mereka, maka semakin maju pula keingginan mereka untuk mewujudkan seni yang
mandiri, kompleks dan penuh inovasi.
Sumber Kajian
Cluire holt, Melacak Jejak
Perkembangan Seni Di Indonesia, Bandung: Masyarakat Seni Perkumpulan Indonesia,
2000
Dick Hartoko, Manusia
Dan Seni, Jogjakarta: Kanisius, 1995
Pranjoto Setjoatmodjo, Bacaan Pilihan Tentang Estetika, Jakarta: DEPDIKBUD DIKTI Proyek Pengembangan
Lembaga Pendidikan Tena
No comments:
Post a Comment