Friday, November 11, 2016

Performing Art Modern Dan Tradisional

Performance art atau performing art  atau lebih sering dimasukkan dalam kategori seni pertunjukan telah mampu menempatkan dirinya sebagai salah satu unsur dalam perkembangan dan pertumbuhan seni di Indonesia. Seni pertunjukan ini secara umum dapat dibedakan atas: Seni Musik, Seni Tari, Seni Teater atau Drama. Memang ada anggapan bahwa film dapat dikategirikan sebagai performance art, tetapi perlu dibgaris bawahi disini bahwa bertolak dari pengertian performance art, maka penulis menempatkan film bukan sebagai salah satu bentuk dari performace art.

            Sebenarnya pengertian performace art  menurut penulis mempuyai point-point tersendiri. Yang termasuk kedalam pengertian performace art atau performing art  haruslah memenuhi syarat-syarat. Diantaranya adalah bahwa yang termasuk performing art tersebut harus dalam bentuk yang sekali terjadi dan  terikat ruang dan waktu. Seni pertunjukan walaupun dapat diulang jenisnya, tetapi waktunya tidak dapat diulang kembali. Lakon dalam wayang orang misalnya, walaupun sama dari zaman ke zaman, tetapi waktunya berbeda. Itulah yang dimaksud dengan sekali terjadi dan terikat oleh ruang dan waktu.
            Ada dua unsur dalam seni pertunjukan. Seni pertunjukan tradisional dan seni pertunjukkan modern.Secara gampang, predikat tradisional bisa diartikan: segala yang sesuai dengan tradisi, sesuai dengan kerangka pola-pola bentuk maupun penerapan yang sselalu berulang. Sedang yang tidak tradisional adalah yang tidak terikat pada kerangka apapun. Ada bebrapa pakem-pakem yang tidak boleh dilanggar dalam seni pertunjukan tradisional. Contohnya saja karya Damarwulan Ngarit, produksi Jaya Buana-PKJ tahun 1972. Damarwulan Ngarit merupakan cerita historis-legendaris Jawa. Cerita turun temurun ini berbentuk sastra (ditulis). Dalm legendriyan semua dialog dinyatakan dalam nyanyian (tembang), dan semua peran ditarikan dalam watak-watak tari yang sudah pasti.
              Keterkaitan antara tradisi dan pakem yang telah “terbaptis” secara mutlak membuat tadisi tradisional yang melekat di dalam seni pertunjukan tradisional tetap awet terpelihara.  Sedangakan improfisasi-improfisasi yang datang untuk menggeser dominasi ke-tradisionalan menjadi sia-sia jika dibenturkan dengan nilai tradisi dan pakem-pakem yang telah turun-temurun dianut dan dikembang dalam seni pertunjukan tradisional tersebut.
            Seni modern, pada hekekatnya lebih ke arah penempatan kreativitas yang menggubah performance sweni pertunjukan itu sendiri. Musik Dangdut misalnya dapat dikategorikan kedalam seni pertunjukanmoder. Walau ada pekm kendang Hinduisme dalam musik dangdut, tetapi improfisasi-improfisasi yang terus mengalir dari performance yang ditampilan akan senantiasa mengalami perubahan. Irama “dangdut” yang baru muncul dan dikenal di sekitar tahun 60-an dengan pemunculan seorang bintang, Ellya Khadam dengan hit-nya Boneka dari India Disusul oleh banyak ciptaan dan bintang-bintang lainnya.  
Berawal dari kendang Hndustan dan berkembang menjadi musik kelas massa, menjadikan perkembangan musik dangdut menjadi berkembang pesat. Ditilik dari segi alat, musik dangdut telah mengali perkembangan yang luar biasa. Gitar listrik, kendang  dan  mandolin yang menjadi alat “wajib” dalam musik dangdut menjadi sedikit terabaikan dengan kemunculan efect-efect dalam sound system. Dari segi goyang. Dapat dibayangkan betapa pesat perubahan yang terjadi. Mulai dari Zaman Ellya Khadam sampai sekarang zaman Inul sangat jauh perbedaannya. Selain itu muncul pula aliran dalam dangdut itu sendiri, seperti munculnya rock-dut. Perkembangan inilah yang menjadikan musik dangdut dapat dikategorikan sebagai seni pertunjukkan modern.


Daftar Pustaka

Edi Sedyawati, Pertumbuhan Seni Pertunjukan, Sinar Harapan, Jakarta, 1981

……...., Beberapa Catatan Tentang Perkembangan Kesenian Kita, Editor:   Soedarsono, SP, BP ISI, Jogjakarta, 1991

………, Seni Dalam Masyarakat Indonesia (Bunga Rampai), Editor: Edi Sedyawati dan sapardi Djoko Damono, PT Gramedia, Jakarta, 1983

No comments:

Post a Comment