Monday, November 14, 2016

Partai politik Indonesia

Pendahuluan
Partai berasal dari bahasa latin, partire yang bermakna membagi. Partai adalah seseatu yang sangat asing bagi masyarakat pada awal abad ke XVII. Partai sebagaimana kita ketahui sebagai istilah politik sehari-hari untuk menunjuk kekuatan politik di masyarakat kita tidaklah lahir dengan mudah. Sebagaimana instusi-instusi politik lainnya., partai politik menyita waktu dan pengorbanan besar dari para pencipta dan pendukungnya sebelum dikenal dan diterima secara luas sebagai suatu kelengkapan kehidupan politik manusia modern.

Studi tentang partai politik di Indonesia tergolong bidang kajian mewah bahkan dikalangan para kademis sendiri. Mewah di sini diartikan tidak banyak peminat dalam kajian ini sehingga hanya mereka hanya mereka yang memiliki perhatian khusus saja yang berani menunjukan keinginan untuk menekuni studi tentang partai politik. Akan tetapi pada umumnya para ilmuan politik lebih memilih politik dalam artian umum daripada studi khusus tentang partai politik. Penyebab langkanya kajian partai poltik di Indonesia antara lain adalah kondisi politik objektif yang kurang kondusif bagi pengembangan kajan partai politik. Penyerderhanaan sistem pada awal Orde Baru serta rangkaian kebijaksaan partai yang dilancarkan pemerintah secara khusus mengurangi lingkup dan pengaruh partai politik baik dalam skala nasional maupun lokal. Kebijksanaan “Floating Mass” menyebabkan akar-akar partai di tingkat paling bawah tercabut dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.
Selama kurang lebih seperempat abad kehidupan partai politik di Indonesia tidaklah banyak mengalami kemajuan yang mendasar. Realita ini dengan sendirinya mempengaruhi persepsi komunitas akademis dengan dampak utama merosotnya minat untuk mengkaji masalah-masalah tentang partai politik. Karya ilmiah tentang partai politik tidak banyak bermunculan baik dalam bentuk artikel di jurnal ilmiah seperti Prisma maupun dalam bentuk buku. Antara tahun1990 sampai dengan 1996 diperkirakan tidak lebih dari 10 buku tentang partai politik yang terbit di Indonesia. Di Indonesia sendiri berkecimpung di dunia perpolitikan merupakan hal yang biasa bagi masyarakat Indonesia, akan tetapi sebagian masyarakat tersebut adalah masyarakat yang masih awam tentang kajian partai politikdalam arti yang sebenarnya. Biasanya mereka hanya mengerti cara untuk pengrekrutan massa dan memiliki kedudukan khusus dalam suatu komunitas tertentu dan tidak memiliki basic tentang dunia politik. Hal ini dapat terlihat jelas pada saat menjelang pemilu, banyak partai politik dan para calon legislatifnya yang berkampanye untuk menarik minat masyarakat. Dengan janji mereka yang dalam segala bidang kehidupan dan ingin membawa bangsa Indonesia kepada Indonesia yang maju.
Dari ulasan singkat diatas dicantumkan juga contoh-contoh kasus yang sering muncul dan berkaitan dengan partai politik. Mulai dari bagaimana menggelar pemilu secara damai, kampanye partai politik yang berlebihan, janji-janji partai politik sendiri dan sampai pada partai tersebut akan berkoalisi dengan partai politik mana setelah mendapatkan suara yang cukup dalam pemilu.

Kesimpulan

Dari beberapa contoh kasus diatas mengenai partai politik, maka dapat disimpulkan bahwa masih banyak partai politik di Indonesia yang belum memahami konsep partai politik yang sebenarnya. Partai politik tersebut lebih bertujuan pada cara bagaimana mengrekrut massa yang banyak dengan dijanjikan seseatu yang layak bagi masyarakat. Pada dasarnya pendirian suatu partai politik memiliki maksud dan tujuan yang baik. Namun seringkali terdapat gangguan dan hambatan dalam proses pelaksanaannya. Hambatan dan gangguan yang terjadi biasanya muncul dari faktor intern yang acapkali membawa partai politik tersebut pada suatu pandangan masyarakat yang telah lalai dalam mencapai tujuannya. Dari salah satu kasus diatas juga dijabarkan bagaimana cara partai politik untuk tetap eksis dalam dunia pemerintahan dan masih mendapatkan simpatik dari pendukungnya ialah dengan cara berkualisi dengan beberapa partai politik yang lain agar masih mendapat tempat yang layak dalam masyarakat dan di dunia perpolitikan.

No comments:

Post a Comment