Identitas Jurnal
Ø Judul Jurnal : Penataan Kembali Hubungan Ekonomi Indonesia-Jepang
Ø Majalah : Prisma
Ø Kota Terbit : Jakarta
Ø Tahun terbit : 1983
Ø Jumlah Halaman
: 15 Halaman
Sukses Jepang di bidang ekonomi telah menimbulkan perhatian internasional dengan
kriikan yang tajam yang diujukan kepadanya, teruama karena sikap yang
proeksionis dan tertutup. Ande Radja Silalahi mencoba menyingkap
internasionalnya demikian pula mengingakan psisi Indonesia yang semakin
dinominasi oleh pasaran barang Jepang. Akan tetapi benarkah posisi Indonesia
dimasa yang mendatang akan lebih diunungkan aau jusru dirugikan, walaupun dalam
beberapa tahun terakhir neraca perdagangan selalu mengunukan pihak Indonesia.
Peningkatan hubungan ekonomi antar
negara pada dasarnya di tujukan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota
masyarakat dari masing-masing negara yang bersangkutan. Sejauh mana tujuan
tersebut dapat tercapai tergantung pada berbagai faktor diantaranya, kondisi
ekonomi, situasi politik dan keberadaan masyarakat dari masing-masing negara
lain. Dalam setiap negara faktor penentu tersut dalam berubah dan berkembang
yang dimaksud untuk menuntut dilakukannya tindakan-tindakan penyesuaian.
Hubungan ekonomi antara Indonesia dan
Jepang telah berkembag pesat sejak permulaan pemerintah Orde Baru. Daalm proses
perkembangan yang pesat ini telah timbul dan lahir berbagai macam penilaian,
muali dari yang bernada positif sampai negatif. Adanya penilaian negatif tentu
akan lebih membuka mata kita untuk melihat kelemahan-kelemahan yang ada dan
lahirnya penialain positif akanlebih menyakinkan kita bahwa tindakan-tindakan
yang terarah dan tepatakan selalu membawa manfaaat bagi masyarakat. Tulisan ini
dimaksudkan untuk mengkaji hubungan ekonomi antara Indonesia dan Jepang agar
dapat mengetahui bagaimana sebaiknya hubungan ekonomi kedua negara tersebut
dikelola sehingga manfaatnya bertambah besar.
Dalam tulisan P. R. Silalahi ini dibagi menjadi empat pokok bahasan. Pertama,
membahas ekonomi jepang dan secara khusus menyoroti penilaian terhadap negara
tersebut; kedua, menguraikan keadaan perdagangan antara Indonesia dan
Jepang; ketiga, menbahas manivestasi Jepang di Indonesia sedangkan keempat
peranan Sogo Sosha sangat dominan dalam perkembangan perekonomian Jepang.
Pada dasarnya ini hubungan antara Jepang dan Indonesia telah
berkembang secara pesat. Tetapi jika diamati hubungan perdagangan tersebu masih
bersifat asimetris sera menempatkan Indonesia dalam posisi yang relaif lema.
Keadaan seperi ini dalam masa mentang tidak dapat di pertahankan dan
tindakan-tindakan unuk mempebaikinya perlu dilakukan secara sistemais.
Indonesia merupakan salah sau negara
yang mendapatkan priorias yang utama dari Jepang dalam al penanaman modal
langsung. Semula ada yang beranggapan bahwa hal ini didasari ole keinginan
Jepang unuk memenuhi kebutuhan akan bahan baku dari Indonesia. Kenyataanya
membukikan ternyaa alasan yang lebih dominan adalah faktor lain sperti arya
tenaga kerja yang murah, perlindungan pemerinah dan perluasan pasar.
Unuk memperbaiki suktur perdagangan
Indonesia dengan Jepang dan Negara-negara lainnya pengaraha penaaman modal asig
khususnya yang berasal dari Jepang perlu dilakukan. Mempertimbangkan
faktor-faktor yang dapat berpengaruh. Hal ini dapat dilakukan terlebih bila
usaa tesebu dikaikan dengan usaha industrialisasi yang akan dilakukan di
Indonesia.
Pemikiran mendirikan rading companies
seperti yang dimiliki oleh Jepang telah
dikemukakan di Indonesia. Etapi sampai saa ini hasil pemikiran tersebut
belum menjadi kenyaaan. Semenara menunggu kelahirannya, tampaknya bagi
Indonesia menjalin hubungan kerjasama dengan Sogo Sosha Jepang dapa bermanfaat.
Jepang merupakan negara yang paling
sering mendapat kritikan khususnya dalam beberapa ahun terakhir ini. Kritik
yang dikemukan dalam banyak hal memang sangat beralasan, tetapi tidak jarang
yang terlalu emosional bahkan kadang-kadang seolah memojokan Jepang. Bagi
Indonesia mengetahui mendalami kritik yang dikemukakan ii sangat bermanfaat.
Tetapi kiranya yang lebih penting adalah bagaimana pengeahuan tersebut dapa
dimanfaakan sebagai kepentingan pembangunan Indnesia yang tidak justru terbawa
arus yang dapat merugikan pembangunan nasional.
No comments:
Post a Comment