A. Asal Usul Bangsa Korea
Bangsa Korea sejak zaman purbakala tinggal didaerah
antara lain semenanjung Korea, Mancuria dan disekitar teluk Bohai seraya
mendirikan kawasan kebudayaan bagian Timur.
Bangsa Korea tergolong ras kulit kuning dan bahasa nya termasuk dalam rumpun
bahasa Altaic. Menurut catatan Cina, suku Ye Maek dan Han tergolong bangsa
Korea. Sejarah bangsa Korea terus berkembang melalui zaman Batu Lama, Batu
Baru, zaman Perunggu dan zaman Besi yang bermukim di sekitar semenanjung Korea
dan Mancuria.
B. Lahirnya
Kerajaan-Kerajaan Kuno di Korea
Kerajaan-kerajaan kecil di Korea makin lama makin
bergabung menjadi tiga kerajaan besar yang mempunyai pengaruh cukup besar di
wilayah bangsa Korea, khususnya Semenanjung Korea dan Mancuria.
Kerajaan-kerajaan tersebut, yaitu Koguryo, Baekye dan Silla.
Kerajaan Koguryo berkembang mulai berkembang di sekitar bagian utara
Semenanjung Korea, sementara di tepi sungai Han dan dataran Kyongju kerajaan
Baekye dan Silla berkembang.
C. Sistem sosial di tiga
kerajaan
Menurut catatan Samguk Sagi (cerita tentang tiga kerajaan), raja Jumong adalah pendiri Koguryo, raja Onjo
adalah pembuka kerajaan Baekye dan raja Pak Hyokgose adalah raja pertama
kerajaan Silla. Dimasa 3 kerajaan, pembagian golongan masyarakat yang terdiri
dari kaum bangsawan, termasuk penduduk awam dan kaum rendahan sangat relihat
jelas. Kaum bangsawan termasuk anggota keluarga memegang hak multak baik di
dibang politik, ekonomi maupun seni budaya. Sebagian besar kaum penduduk awam
bekerja sebagai petani yang memiliki tanah sendiri, berkewajiban membayar pajak
dan dipanggil oleh kerajaan sebagai tenaga kerja untuk proyek pembangunan
kerajaan. Sementara kaum rendahan yang terdiri dari budak membentuk lapisan
paling rendah (Bugok).
Anggota keluarga baik raja maupun ratu membentuk kaum
pemimpin. Di Koguryo, marga Ko dari Kerubu menjadi anggota keluarga royal, di
Baekye marga Buyo menjadi anggota royal, di Silla tahap permulaan tiga marga
masing-masing Park, Sok, dan Kim secara bergiliran menjadi raja, akan tetapi
sejak raja Naemul berkuasa marga Kim terus memegang tahta kekuasaan.
Pada kerajaan Silla terdapat suatu sistem konferensi
yang di beri nama Hwabaek dimana mengesahkan berbagai urusan nasional secara
bulat dengan dihadiri langsung wakil bangsawan. Kerajaan Silla membentuk pula
suatu organisasi pemuda yang di sebut Hwarango yang mana memberikan latihan
baik jasmani maupun rohani secara intensif untuk memelihara tulang punggung
kerajaan di bawah lima firman oleh biarawan Wonkwang berlandaskan kebaktian terhadap
kerajaan. Ketiga kerajaan (Koguryo, Baekye dan Silla) semakin hari semakin
disempurnakan sebagai kerajaan kuno melalui pembaharuan system politik. Di
Koguryo terdapat 10 tingkat birokrat termasuk Daedaero, di Baekye
terdapat kaum birokrat yang terdiri dari 16 tingkat termasuk Jwapyong dan
di Silla kelas birokrat terbagi menjadi 17 tingkat termasuk Ibolchan dan
kenaikan tingkat birokrat sangat terbatas sesuai dengan Kolpum masing-masing.
Politik pada tiga kerajaan tersebut dikendalikan oleh kaum bangsawan dan
perdana menteri.
Industri pertanian berperan sebagai industri induk bagi
tiga kerajaan besar tersebut. Di Koguryo banyak mengeluarkan hasil panen dari
lading antara lain jawawut dan kacang-kacangan sambil mengembangkan perikanan,
peternakan, perdagangan dan industri kerajinan tangan. Sementara itu pada
kerajaan Baekye dan Silla industri pertanian berkembang dengan pesat berkat
adanya sarana irigrasi. Selain itu juga pada masa tiga kerajaan besar tersebut
istilah makan riba sangat laku yang mengakibatkan kaum penduduk awam menjadi
budak akibat beban pembayaran hutang. Di Koguryo melaksanakan system Jindaebub untuk menolong kaum tak mampu melalui pinjaman bahan pangan pada musim semi dan
menerima pengembaliannya pada musim panen dalam rangka mencegah jatuhnya kaum
petani miskin menjadi budak bagi kaum bangsawan.
D. Ekspansi Baekye secara
Politis
Baekye merupakan kerajaan yang paling aktif melancarkan
ekspansi keluar negri diantara kerajaan Koguryo dan Silla. Kerajaaan Baekya
berhasil menyebarkan jangkauannya sampai Liaso-his dan Shantung di Cina ketika
kekuatan Tung-tshin melemah, selain itu kerajaan Baekye melancarkan ekspansi ke
beberapa daerah Kyushu.
Daftar
Pustaka
World Compugraphic Co. Ltd. Sejarah Korea, 1995.
Seoul. Radio Korea Internasional.
Setiawati Nur Aini. 2006. Sejarah Korea sejak awal
hingga masa kontemporer. Yogyakarta. Ugm. Press
No comments:
Post a Comment