A.
Latar
Belakang Perang Balkan
lstilah Balkan berasal dari bahasa Turki yang
berarti pegunungan. Balkan merupakan nama semenanjung timur dari tiga
semenanjung besar di Eropa sebelah selatan. Semenanjung ini membentang ke arah
selatan sepanjang Sungai Sava dan sungai Danube, yang menjembatani antara Eropa
dengan Asia . Pada masa lampau, wilayah Balkan
meliputi propinsi Pannonia , Dacia ,
Moesia , Thrace , Illyrium. Macedonia , dan Yunani yang termasuk
dalam kekaisaran Romawi.
Pada abad modern. Balkan merupakan kelompok bangsa yang terdiri dan Rumania , Bulgaria ,
Albania , Yunani dan Yugoslavia .
Pada tahun 776 Masehi, Balkan dihuni oleh bangsa
Macedonia di sebelah utara Gunung Olympus dan bangsa Yunani di sebelah
selatannya, bangsa Thracia di antara Sungai Rhodops dan Sungai Danube. Selain
itu terdapat bangsa Illyria yang berada di
sepanjang Pantai Adriatik. Setelah itu banyak berdatangan para imigran dari
luar antara lain Bangsa Slav Selatan. Orang-orang Slav berasal dari sebeiah
utara Pegunungan Carpathian dan sebelah barat Sungai Vitsula. Populasi bangsa
Slav terus mengalami peningkatan. Selain bangsa Slav Selatan, berdatangan pula
bangsa Slav Timur di Rusia, Slav di
Bohemia , Moravia , dan
lembah Sungai Elbe. Orang-orang Slav Selatan merupakan ancaman abadi bagi
penduduk pribumi Balkan karena kepandaiannya dalam menungang kuda dan
berperang.
Sejarah politik semenanjung Balkan dipengaruhi oleh
faktor geografi, terutama kondisi topografi yang memudahkan para pendatang luar
memasuki wilayah Balkan. Balkan secara berturut-turut telah digoncangkan oleh
berbagai gelombang invansi. Romawi, Slavia, Bulgar, dan Turki merupakan contoh
bangsa-bangsa asing yang berhasil menduduki dan menanamkan pengarahnya di
Balkan.
Turki adalah negara yang paling lama menanamkan
pengaruhnya di Balkan yang dimulai pada abad keempatbelas sampai awal abad
keduapuluh. Pada masa pemerintahan Sultan Abdul Hamid II (1876-1909),
kebijakan-kebijakan yang diterapkan di Negara-negara jajahan sering mendapatkan
perlawanan. hal ini disebabkan karena
kediktatoran yang dilakukan oleh pemerintah Turki di Balkan. Pemberontakan yang
terjadi di Bulgaria oleh
Sultan Abdul Hamid II ditumpas dengan mengadakan pembantaian secara
besar-besaran terhadap orang-orang Bulgaria . Hal ini mernbuat
orang-orang Eropa membenci Sultan Abdul Hamid II.
Pemerintahan Turki di bawah Pemerintahan Sultan Abdul Hamid II (1876-1909)
penuh dengan pernberontakan, konspirasi, intervensi dan pembantaian terhadap
bangsa-bangsa Balkan. Hal ini pun menimbulkan protes dari bangsa Turki sendiri
yang pada akhirnya menggulingkan kekuasaan Sultan Abdul Hamid II dari tahta.
Protes tersebut diwujudkan dalam bentuk Revolusi Pemuda Turki yang terjadi pada
tahun 1908 Pelopor penggulingan kekuasaan sultan adalah para pemuda Turki.
Setelah Sultan Hamid II turun tahta maka dia digantikan oleh Muhammad V yang
merupakan saudara laki-lakinya.
Pada masa pemerintahan Sultan Muhammad V
(1909-1918), dalam sistem pemenintahan Turki terdapat seorang Menteri Muda
Turki yang menggantikan posisi dari Kabinet Liberal Kamil Pasha. Selain itu
parlemen diubah menjadi suatu badan nasional Sejak tahun 1909, pemerintahan
Turki adalah sebuah pemerintahan diktator militer yang dipimpin oleh Enver Bey.
Tujuan dari para kaum Muda Turki adalah nasionalisme yang kuat. Mereka
merencanakan agar seluruh warga Turki meuggunakan bahasa Turki. Selain itu
setiap warga negara Turki juga dituntut untuk ikut serta berperan dalam
angkatan bersenjata nasional umum. Namun rencana ini tidak dapat dilaksanakan
karena banyak orang Kristen dan muslim non Turki yang menolak rencana tersebut.
Reaksi yang nuncul danri daerah jajahan Turki dalam
rangka menentang Gerakan Turki Muda ini semakin kuat, maka timbul
perlawanan-perlawanan yang merupakan wujud dari
rasa nasionalisme bangsa-bangsa di Balkan untuk melawan Turki, Munculnya
rasa nasionalisme bangsa-bangsa Balkan juga disebabkan karena adanya intervensi
dari berbagai negara luar yang mempunyai kepentingan politik dan ekonomi di
wilayah tersebut. Inggris , Austria dan Rusia adalah
Negara-negara yang ikut meramaikan konflik di Balkan.
Bagi Rusia, wilayah Balkan menjadi sangat menarik
karena letaknya memang sangat strategis sebagai penghubung antara Benua Asia dengan Eropa. Jalur perdagangan Rusia harus melalui
Selat Dardanela yang ada di Balkan untuk menuju ke laut bebas. Rusia telah lama menginginkan pelabuhan yang
bebas dari es sepanjang tahunnya. Oleh karena itu negara inipun menginginkan
Balkan. Ketika Balkan dikuasai Turki, Rusia menerimanya selama Turki
melaksanakan tugasnya dngan baik dalam artian menguntungkan Rusia. Rusia tidak
menginginkan dominasi oleh negara besar manapun di Balkan tanpa adanya jaminan
baginya sebagai sebuah negara merdeka. Di samping itu, Rusia sebagai negara
Slav terbesar ingin melindungi orang-orang Slav di Balkan yang diperlakukan sewenang-wenang oleh Turki.
Untuk itu negara ini memprovokasi bangsa-bangsa Balkan agar segera melepaskan
diri dari Turki dengan harapan Turki akan menjadi kacau sehingga Rusia akan
mampu rnenguasai Balkan dengan mudah. Atas provokasi Rusia inilah semangat
nasionalisrne bangsa-bangsa di Balkan semakin berkobar yang pada akhirnya
membawa mereka terlibat dalam Perang Balkan 1 untuk melawan Turki.
lnggris sebagai sebuah negara besar tidak tinggal
diam melihat aksi-aksi Rusia di Balkan. Keinginan Rusia di Balkan ditentang
oleh lnggris karena Negara ini tidak ingir kepentingan perdagangarnya di
wilayah ini terganggu. Inggris ingin agar stabilitas keamanan wilayah ini
stabil agar kepentingannya di Mesir dan Balkan terlaksana dengan baik. Turki
yang menjadi penguasa Balkan pada waktu itu memberi jalan kepada lnggris
sehingga dengan kata lain Turki menjadi benteng kepentingan lnggris di Mesir
maupun di India. Hal ini yang membuat lnggris membela Turki dari pada Rusia.
Pemberian kelonggaran perdagangan lnggris di Balkan sebagai wujud balas budi
Turki karena negara besar seperti Inggris mendiamkan sikap Turki untuk
menganeksasi Balkan.
Turki sebagai penguasa di Balkan selalu mendapatkan
pengaruh dan ancaman dari negara-negara yang mernpunyai kepentingan politik dan
ekonomi di wilayah tersebut. Negara-negara yang ingin agar kepentingannya
terlaksana misalnya Rusia selalu membuat intrik-intrik di negara Balkan agar
mau melawan Turki. Segala campur tangan negara-negara luar tersebut kemudian
menambah persoalan di Balkan semakin rumit sehingga terakumulasi menjadi satu
dengan persoalan bangsa Balkan dngan Turki yang mengakibatkan pecahnya Perang
Balkan. Ambisi dan keinginan negara-negara besar telah meramaikan konflik di
wilayah Balkan.
Perang Balkan I berkobar sebagai konsekuensi dari
ultranasionalisme Turki. Bangsa-bangsa Balkan yang diperlakukan sewenang-wenang
oleh Turki mengadakan kompromi untuk membentuk Liga Balkan dalam rangka
mengusir Turki dari wilayah mereka. Sebelum Perang Balkan I berlangsung, muncul
Liga Balkan yang merupakan gabungan dari bangsa-bangsa Balkan. Liga Balkan
terbentuk atas prakarsa dan politikus Yunani yang bernama Venizelos. la mempunyai cita-cita untuk mempersatukan
Yunani, Montenegro, Serbia dan Bulgaria Liga Balkan ini menemukan peluang yang
tepat untuk membebaskan diri dari Turki dengan alasan bahwa pemuda-pernuda
Turki mulai menganiaya orang-orang Kristen Macedonia.
Liga Balkan berusaha membebaskan Macedonia dari tekanan-tekanan
Turki. Liga ini kemudian mengadakan serangan terhadap pemerintahan Turki di
Balkan dan berbagai penjuru arab. Bangsa
Bulgaria menyerang Thrace , bangsa Serbia masuk ke Novibazar dan
mengalahkan orang-orang Turki di Kumonov. Bangsa Montenegro
menyerang Albania sedangkan
Yunani menyerang Thessaly dan menuju Salonika .
Turki tidak mampu menahan serangan Liga Balkan karena Turki sendiri sedang
dilanda konflik dengan Itali. Selain itu kondisi dalam negeri Turki sendiri
sedang banyak terjadi kemelut politik yang belum terselesaikan.
Pada awal Desernber 1912 negara-negara yang
tergabung dalam Liga Balkan memaksakan gencatan senjata. Turki yang tidak
berdaya mau tidak mau menyetujuinya. Gencatan yang dilakukan dengan jalan
mengadakan konferens di London .
Perang Balkan I yang berlangsung, telah membuat kacau perdagangan lnggris di
Balkan dan kawasan Aegea. lnggris yang memiliki kepentingan perdagangan di
kawasan tersebut turut serta dalam upaya mendamaikan ke dua belah pihak yang
bertikai. Perjanjian perdamaian dilaksanakan di London dengan alasan bahwa lnggris
dianggap sebagai negara besar yang paling netral di antara yang lainnya Hal ini dimungkinkan karena kemampuan lnggris
dalam melakukan lobi dan dipomasi baik ke dalam maupun ke luar negeri.
Negosiasi antara Turki dengan Liga Balkan
mempermasalahkan 2 hal yaitu apakah Rumania harus mendapat kompensasi di
Dobrudja atas netralitasnya dan apakah Turki terus memiliki 4 kota yang masih
dikuasainya. Memasuki Januari 1913 masalah pertama selesai sesuai dengan
keinginan Rumania .
Masalah kedua dputuskan bahwa Turki harus melepaskan Adrianopel dan tetap
memiliki tiga wilayalah lainnva, Rencana pelepasan Adrianopel ditentang oleh
pemuda Turki. Perang timbul kembali antara Turki melawan Liga Balkan. Negara
Turki mengalami kekalahan dalam pertempuran ini. Pada bulan Maret Adnanopel
jatuh ke tangan Bulgaria dan
Serbia , Yunani mendaptkan
Yanina sedangkan Schutari di Albania
diambil alih oleh Serbia dan
Montenegro .
Kemenangan Liga Balkan memaksa Turki untuk
mengadakan Perjanjiaan London
pada Bulan Mei 1913. Keputusan dari Konferensi London
1913 adalah Turki hanya mendapatkan sebagian kecil Thrace ,
sedangkan Albania
dijadikan negara otonomi. Akhir Perang Balkan I yang ditandai dengan
penandatanganan Perjanjian London 1913 ternyata menimbuikan masalah aru.
Negara-negara Liga Balkan mengaIami kesulitan dalam pembagian daerah-daerah
yang merupakan hasil kemenangannya dalam Perang Balkan 1. Masalah ini
diperburuk oleh Rumania
yang juga meminta bagian wilalyah tersebut.
B. Dampak Perang Balkan
Perang
Balkan membawa dampak yang memicu terhadap munculnya konflik baru di kawasan
tersebut. Dalam bidang ekonomi, perang Balkan telah membawa kerugian pada pihak
Inggris karena perdagangan Inggris di kawasan Balkan dan Aegea terganggu. Turki
telah mengeluarkan dana yang begitu besar untuk perang tersebut namun mengalami
kekalahan dan kehilangan beberapa wilayah jajahannya. Selain ita muncul
pergeseran kepentingan serta maraknya perdgangan senjata di kawasan tersebut.
Di bidang sosial Perang Balkan telah membuat
kesejahteraan rakyat merosot secara drastis. Perang telah menghabiskan dana
yang begitu besar. Kesejahteraan rakyat terabaikan sehingga memicu timbulnya
kriminalitas. Selain itu, suatu wilayah yang dulu dikuasai oleh suatu negara
namun setelah perang berakhir wilayah tersebut menjadi milik negara lain,
menimbulkan masalah baru yaitu perpindahan penduduk yang besar atau pengungsian
menuju negaranya.
Dalam bidang politik, Perang Balkan telah menjadikan
negara-negara Balkan memperoleh otonomi dan mencapai kemerdekaan, Dilain pihak,
Serbia yang selalu memperoleh keuntungan dalam Perang Balkan tumbuh menjadi
negara yang paling berkuasa di Balkan sehingga memunculkan ultranasionalisme
Serbia.
DAFTAR PUSTAKA
Badri Yatim. (1970). Historiografi Islam. Jakarta : Logo Wacana Ilmu.
C D M Ketelbey. (1958).
A History of Modern Times from 1789. London : George G Harrap
and Co Ltd.
Habsbown. (1992). Nasionalisme Menjelang Abad XXI. A.b.
Hartian Silawati. Yogyakarta : Tiara Wacana.
J Salwyn Schapiro.
(1946). Modern and Contemporery European
History 1815-1945. Boston
: Houghton Mifflin Company.
Peter Gay and R.K.
Webb. (1973). Modern Europe
since 1815. New York
: Harper and Row.
Peter Salim dan Yeni
Salim. (1995). Kamus Bahasa Indonesia
Kontemporer. Jakarta
: Modern English Press.
No comments:
Post a Comment