Friday, August 19, 2016

Review Buku Sejarah Filsafat Cina (Kedudukan Confusius Dalam Sejarah Cina)

Identitas Buku
Ø  Judul Buku               : Sejarah Filsafat Cina
Ø  Nama Pengarang      : Fung Yu-Lan, Penerjemah John Rinaldi, S. Fil.
Ø  Penerbit                    : Pustaka Pelajar
Ø  Kota terbit                : Yogyakarta
Ø  Tahun terbit              : 2006
Sejarah Filsafat Cina
A. Kedudukan Confusius dalam Sejarah Cina
Confusius dikenal dengan lebih baik di Barat daripada orang Cina mana pun lainnya. Di Cina sendiri, meskipun selalu termasyur, namun kedudukan dalam sejarah telah mengalami perubahan yang sangat berarti dari satu period eke periode lainnya. Berbicara dari sudut pandang kesejarahan pertama kali ia adalah seorang guru yang artinya hanya seorang guru diantara guru yang lainnya. Tetapi setelah kematiannya ia secara berangsur-angsur dipandang sebagai sang guru dan lebih unggul dibandingkan dengan guru-guru yang lainnya.
Pada abad kedua SM ia diangkat bahkan kedudukannya lebih tinggi. Menurut banyak pengaut Confucianisme pada waktu itu Confusius sebenarnya tewlah ditunjuk oleh Alam Ketuhanan untuk memulai sebuah dinasti baru yang akan dinasti Chou. Meskipun dalam kenyataannya tanpa mahkota atau pemerintah, tetapi ditinjau dari cita-citanya ia telah menjadi seorang raja yang memerintah seluruh kemaharajaaan. Bagaimana pertentangan yang nyata ini terjadi, para penganut Confucianisme ini mengatakan, hal itu dapat dipahami dengan mempelajari pengertian esoteric yang menurut dugaan sementara terkandung dalam catatan Catatan Kejadian Musim Semi dan Musim Gugur. Buku ini dipandang mereka tidak sebagai sebuah catatan sejarah negeri asal Confusius., melainkan sebuah karya penting dalam bidang politik yang ditulis oleh Confusius untuk mengekspresikan gagasan-gagasannya dalam bidang etika dan poltik. Kemudian pada abad pertama SM, Confusius dipandang melebihi seorang raja. Menurut banyak orang pada waktu itu, ia adalah dewa yang hidup diantara manusia-suatu makhluk ilahi yang mengetahui banwa setelah masa kehidupannya suatu hari akan muncul dinasti Han (206 SM-220 M) dan yang oleh karena itu dalam Catatan Kejadian Musim Semi dan Musim Gugur, menjelaskan cita-cita politik yang cukup lengkap untuk direalisasikan oleh orang-orang dari dinasti Han. Pendewaan ini merupakan puncak kejayaan Confusius dan pada pertengahan dinasti Han, Confusianisme secara layak dapat disebut sebagai suatu agama (Religion).
Akan tetapi masa pendewaan ini tidak berlangsung lama. Sejak permulaan abad pertama Masehi, para penganut Confusianisme yang lebih bertipe rasionalistik mulai memegang peranan, karenanya di kemudian hari, Confusius tidak lagi diapandang sebagai makhluk ilahi, meskipun kedudukannya sebagai seorang Guru tetap tinggi. Dalam kenyataanya pada akhir abad ke sembilan belas ada kebangkitan kembali dalam kangka waktu yang singkat teori yang mengatakan bahwa Confusius lewat ditetapkan oleh Tuhan sebagai seorang raja. Namun setelah itu dengan berdirinya Republik Cina, reputasina jatuh sanpai ia dipandang lebih rendah dari pada sang Guru dan saat ini kebanyakan orang Cina akan mengatakan bahwa pertama kali adalah seorang guru dan tentulah seorang guru yang besar, namun sama sekali bukan satu-satunya guru.
Confusius pada masa kehidupannya telah diakui sebagai orang yang berpengetahuan sangat luas. Sebagai contoh, salah seorang yang hidup sezaman dengannya mengatakan: “Tuan K’ung memanglah seorang yang agung! Pengetahuannya sangat luas hingga tidak dapat disebit dengan satu nama saja. Dari catatan-catatan yang dipaparkan didepan, kita bisa melihat bahwa ia memandang dirinya sebagai pewaris dan pelestari peradaban kuno dan dipandang demikian juga oleh sejumlah orang yang hidup sezaman denganya. Melalui karyanya ia mencipta sambil menyiarkan ajaran menyebabkan mazhabnya untk menginterpretasikan kembali peradaban pada masa sebelum kehidupannya. Ia membela apa yang ia pandang sebagai yang terbaik yang ada dalam peradaban lama dan kemudian menciptakan sebuah tradisi yang kuat yang diikuti orang hingga pada masa akhir-akhr ini ketika seperti pada masa kehidupan Confusius sendiri, Cina kembali menghadapi perubahan ekonomi dan social yang sangat dahsyat. Di samping itu, ia guru pertama di Cina. Dengan demikian , meskipun secara histories ia hanya seorang guru, namun hal ini bukan merupakan sesuatu yang tidak masuk akal bahwa di masa-masa kemudian ia dipandang sebagai sang guru.

Kelebihan Buku :
  1. Dalam buku ini pemaparan dan pembahasan materi yang disajikan ditulis secara detail, luas dan komprehensif tentang sejarah filsafat  Cina yang lebih khususnya adalah kedudukan Confusius dalam sejarah Cina.
  2. Kelebihan yang kedua yaitu adanya unsur kesengajaan dari Penulis dan Editor untuk menghindari catatan kaki (footnote) yang terlalu banyak agar dapat diperoleh sebuah karya ilmiah yang padat dan dipercaya sebagai sebuah karya yang benar-benar akurat.


Kelemahan Buku :

  1. Dalam buku ini, meskipun memaparan dan pembahasan ditulis secara detail, tetapi materi yang dijabarkan tidak sistematis.
  2. Dalam buku ini juga banyak terdapat kata-kata yang suli dimengerti dan berambigu, sehingga untuk menafsirkan isi buku sering kali mengalami kesulitan, bagi saya sendri dan khususnya bagi orang-orang awam.

No comments:

Post a Comment