Tuesday, August 9, 2016

Sejarah Singkat Amerika: Perang Saudara 1861-1865

Perang saudara terjadi antara tahun 1861-1865, diantaranya terdapat perang dua saudara dalam integritas politik dalam hal ini saudara. Pertama, perang abolisi (perbudakan) atau perang warga sipil. Dilatarbelakangi oleh Amerika bagian selatan ingin  memerdekakan diri. Kedua, perang Secession perang ini dilatarbelakangi karena negara bagian selatan memisahkan diri dari Union atau perbedaan antara utara dan selatan. Beberapa hal yang melatarbelakangi munculnya perang saudara:

  1. Adanya terbitan buku “Uncle Tom’s Cabin”  berisi perlakuan yang diterima oleh budak-budak di bagian selatan.
  2. Lahirnya “ Kansas Nebras Act” oleh Stepen A. Douglas berisi pengahapusan pelarangan perbudakan di bagian utara.
  3. Douglas bemain politik untukmenjadi presiden
  4. Di utara muncul paratai republik tahun1860 yang dipimpin oleh Abraham Licoln menyatakan suatu negara tidak mungkin mempunyai dua pandangan perbedaan yaitu, pengesahan perbudakan atau pelarangan perbudakan. Karena hal inilah Abraham Licoln terpilih menjadi presiden karena semangatnya yang besar dalam pembebasan perbudakan.           
Pada pemilihan di tahun 1860, partai republik mendominasikan Abraham Lincoln sebagai calon mereka. Semangat partai yang membumbung tinggi, ketika para pemimpin menyatakan bahwa perbudakan tidak diperbolehkan diperluas. Partai juga menjanjikan pajak masuk untuk melindungi industri dan berjanji membuat peraturan yang membuat rumah dan tanah gratis bagi pemukiman yang mau membantu membuka daerah barat.
Pemilihan Lincin membuat pemisahan South Carolina dari Union tidak terelakkan. Negara bagian tersebut telah menunggu kesempatan yang menyatukan wilayah selatan melawan kekuatan perbudakan. Lincoln memberi jalan untuk kompromi yang luas kepada kaum separatis. Ia menawarkan pembatasan, bukan pelenyapan perbudakan sejauh separatisme atau bergabung ke dalam negara perserikatan. Akan tetapi tawaran kompromi Lincoln ditolak, semangat separatisme di selatan telah bergemuruh. Mereka sedang membentuk pemerintahan sendiri.
Pada tahun 1861 Abraham Lincoln disumpah sebagai presiden Amerika Serikat, ia menyatakan bahwa pemisahan tidak sah secara hukum. Kemudian pada tanggal 12 April 1861, senjata ditembakan pada tentara federal yang bermarkas di benteng Sumter, di pelabuhan Charleston. Sebuah perang akan dimulai perang menewaskan orang Amerika dalam jumlah lebih banyak dari konflik yang lainnya sebelum atau sesudahnya. Kedua pihak menunggu dengan tegang reaksi negara bagian yang pro-perbudakan yang hingga saat ini masih setia pada Union. Sebagai tanggapan atas penembakan Fort Sumter, Virginia memisahkan diri pada 17 April. Negara bagian yang meninggalkan Union dari pada Virginia. Kekuatan bersenjata Union sebenarnya sudah  melindungi budak pelarian sebagai serunduk perang. Namun dengan adanya proklamai emansipasi, tentara Union kini mulai merengkut dan mulai melatih resimen-resimen kulit hitam yang kemudian bertempur habis-habisan dari Virginia sampai Missisipi. Walaupun ada keuntungan politik yang didapat dari proklamasi emansipai, prospek militer utara di wilayah timur tetap suram, tentara Virginia utara pimpinan Lee terus menggempur pasukan Union di Poto Mac, pertama-tama di Fredericksburk,  Virginia pada bulan Desember 1862 dan berlanjut di Chancellorsville merupakan yang paling gemilang bagi Lee.

Pada Desember 1861 perang saudara pun meledak, selama dua tahun pertama, kaum utara mengalami berbagai kekalahan dalam banyak pertempuran dan berakibat semakin banyaknya kalangan di Utara yang mendukung perdamaian dengan segala konsekuensinya, sebagian lagi mendesak Lincoln agar mengambil langkah yang radikal dalam memerangi kaum selatan, sehingga menyebabkan kaum Utara semakin tedesak. Dalam situasi kritis ini kepemimpinan Lincoln diuji akan tetapi ia juga melakukan berbagai hal untuk menentramkan kaum radikal dan menyuntikan tekad serta harapan bagi kaum pesimisme yang semakin anti perang. Dalam hal ini Lincoln bertindak sebagai seorang yang pragmatis yang diilhami oleh sebuah visi besar, yaitu keutuhan Amerika Serikat. Akan tetapi sesungguhnya yang membuat dia menjadi pemimpin terbesar sepanjang masa dan di negeri lain yang mencintai kebebasan adalah kemampuan ia untuk mengubah dan mengembangkan visinya serta tetap memperluas dukungan politik yang dibutuhkan. dan lewat perang saudara tersebut menghasilkan undang-undang yang membebaskan budak belian, dan untuk bulan-bulan berikutnya perang saudara pun berakhir.

No comments:

Post a Comment