Wednesday, July 13, 2016

Unsur-unsur Historiografi Tradisional

Selain kita mengenal sejarah tradisi lisan kita juga mengenal tradisi tertulis yang diwujudkan dalam bentuk karya sastra (prosa/puisi) dan ditulis dalam berbagai bahasa daerah di Indonesia, misalnya Babad tanah Jawa dan Hikayat Melayu. Unsur - unsur dalam historiografi tradisional adalali mitologi, legenda, hugiografi, simbolisma dan sugesti.
1.      Mitologi
Mitologi dihubungkan dengan dewa - dewa, bidadari, tokoh - tokoh wayang dan nabi - nabi. Pada naskah - naskah yang disebut court cronicle (silsilah raja - raja) atau disebut pula babad, kronik, tambo,
silsilah, hikayat yang semuanya merupakan uraian mite tentang asal usul raja - raja atau penguasa yang berawal dan tokoh laki - laki dan wanita yang kemudian menjadi nenek moyang secara mistis. Dari gambaran tersebut dimaksudkan untuk mengagung - agungkan raja agar memperoleh legitimasi.
Seorang raja yang tidak jelas asal usulnya akan menimbulkan kekacauan karena masyarakat masih menggunakan acuan yang berbau mistis, legendaris, kalau seorang raja tidak memilikinya maka akan sulit diterima masyarakat. Dengan demikian seorang raja harus memiliki penggambaran magis untuk memperkuat kedudukannya.
2.      Legenda
Berkaitan erat dengan unsur air, tanah, tumbuh - tumbuhan, api dan udara. Sebagai contoh rajakula yang merupakan asal usul yang aneh dan ajaib, riwayat rajakula dihubungkan dengan awal kehidupan manusia di dunia ini.
Maka penghuni surga dianggap sebagai nenek moyang raja - raja sehingga mereka memperoleh martabat serta kebangsawananya.
3.      Hugiografi
Dalam hal ini melukiskan kemukjizatan seorang tokoh yang dengan kesaktiannya menciptakan sesuatu yang luar biasa. Dalam penulisan historiografi tradisional ini masih banyak dipengaruhi oleh magis yang berpengaruh di alam, baik makhluk hidup atau benda - benda mati Kepercayaan tentang perbuatan magis atau sihir yang dilakukan oleh tokoh - tokoh tertentu, misalnya kehebatan sihir Mpu Bharada yang digambarkan dalam perjalanannya dari daerah Wurare ke Bali hanya dengan menggunakan selembar daun kluwih.
4.      Simbolisme
Yaitu berupa lambang misalnya cahaya berkilat di angkasa, benda pusaka keramat atau kata - kata kiasan. Sebagai contoh adanya anggapan bahwa pakaian seorang raja yang digunakan mengandung kesaktian seperti kesaktian sang raja sendiri.
5.      Sugesti
Berupa ramalan - ramalan, firasat suara gaib, takbir mimpi.
6.      Geneaologi
Semua historigrafi tradisional separti babad, hikayat atau kronik memuat genealogi bahkan umumnya di mulai dengan genealogi. Dalam genealogi dapat dibedakan menjadi tiga bagian:
·         Nenek moyang yang pertama
·         Keturunan yang terakhir
·         Rentetan orang-orang antara 1 dan 2
7.      Asal usul radjakula
Dalam suatu historiografi yang dikuasai oleh ide asal usul yang ajaib tentang radjakula.


DAFTAR PUSTAKA
I Gde Widja.. Sejarah Lokal Suatu Persepektif Dalam Pengajaran Sejarah, Jakarta. Depdikbud. 1989.

No comments:

Post a Comment