Awal tumbuh berkembangnya agama Islam berlangsung di jazirah Arab,
terutama di WilayahSaudi Arabia . Keadaan alam
dan kehidupan masyarakat di kawasan ini cukup beragam. Keadaan alam wilayah
Arab bagian utara berbatasan dengan kawasan berkembangnya peradaban Syria , Mesopotamia , dan Persia . Dibandingkan wilayah Arab
lainya, kawasan inipun lebih sering terlibat dalam kancah perdagangan dunia
masa kuno. Akibatnya, keadaan penduduknya makmur, terutama dari perdagangan.
Keadaan alam wilayah Arab bagian tengah cenderung tandus, karena mereupakan padang gurun. Penduduknya
cenderung hidup semi nomaden. Meskipun kurang makmur. Penduduknya, namun
terdapat kota
penting diwilayah ini, seperti Mekkah dan Madinah. Keadaan alam di wilayah Arap
bagian selatan relative subur, dengan curah hujan cukup. Penduduknya telah
hidup menetap dan makmur. Mereka hidup sebagai petani dan pedagang.
Islam tumbuh
dikawasan Arab bagian tengah. Meskipun lahir dikawasan yang kurang kondusif
namun agama Islam dapat berkembang dengan baik dan cepat. Dalam waktu seabad
pengaruh islam menyebar mulai dari jazirah Arab, seluruh Asia
barat, afrika utara, Spanyol dan Asia .
Keadaan masyarakat
Arab terutama di Arab bagian tengah
sebelum masa Islam sangat kacau sekali, setiap orang berkelakuan semaunya
sendiri, keributan dimana-mana. Sehingga pada zaman ini disebut sebagai zaman jahiliyah.
Nabi Muhammad SAW.
Ajaran Islam dibawa
oleh Nabi Muhammad SAW. Ia lahir di Mekkah, pada tanggal 20 April 571 M,
sebagai bagian dari suku Quraisy. Ia mulai mengajarkan agama Islam sejak
berusia 40 tahun. TaHndakannya menyebarkan Islam mendapat perlawanan dan
pertentangan dari sesama suku Quraisy.
Perlawanan dan
pertentangan dari orang-orang Quraisy semakin meningkat memaksa Nabi Muhammad
SAW dan sejumlah pengikutnya untuk hijrah ke Yasrib, yang kemudian dinamakan
sebagai Madinah. Peristiwa hijrahnya NAbi Muhammad SAW ini terjadi pada tahun
622 M, lalu peristiwa hijrahnya Nabi ini diperingati sebagai awal tarikh
Hijrah(hijriah).
Madinah merupakan
titik tolak perkembangan Islam. Di kota
itulah pertama kalinya terbentuk masyarakat Islam sebagai kekuatan politik.
Nabi Muhammad SAW tidak hanya berkedudukan sebagai pemimpin agama tetapi juga
sebagai pemimpin masyarakat.
Madinah menjadi pusat kota pemerintahan yang kuat.
Agar kota Madinah dan
masyarakatnya terjadi hubungan social yang kuat, maka Nabi Muhammad SAW
meletakkan 3 ajaran kehidupan sosial, yaitu sebagai berikut.
Pertama, nabi melakukuan pembangunan
Masjid. Selain sebagai tempat beribadah sholat, masjid juga menjadi tempat
melakukan musyawarah bahkan dapat juga digunakan sebagai sarana pengikat
persatuan ummat Muslim.
Kedua, menjalin persaudaraan sesame Muslim
(ukhuwah Islamiyah). Ikatan persaudaraan diantara kaum Muhajirin dan kaum
Anshar.
Ketiga, menjalin hubungan dengan yang bukan Muslim, Nabi mengajarkan untuk
tetap menjaga hubungan baik dengan kaum lain yang bukan Muslim, seperti kaum
Yahudi dan Nasrani.
Khulafaur Rasyidin.
Setelah Nabi
Muhammad Wafat pada tahun 632 M.
yang bertanggung jawab menjaga keutuhan Islam, pengaturan masyarakat dan
penyebaran Islam dilakukan oleh para Khalifah. Empat khalifah yang pertama
disebut Khulafaur Rasyidin. Mereka adalah Abu bakar, Umara bin Khattab, Usman
bin Affan dan Ali bin Abi Talib.
Dibawah pimpinan
keempat Khalifah ini, masyarakat Muslim mulai memperluas pengaruhnya.
v Dibawah pimpinan Abu Bakar, pengaruh Islam menyebar ke seluruh
Jazirah Arab dan mulai masuk ke Palestina.
v Di bawah pimpinan Umar bin Khattab, pengaruh Islam menyebar ke
Syiria, Mezopotamia, Mesir dan mulai masuk ke Persia .. untuk menata wilayah yang
semakin luas, umar telah menggunakan administrasi pemerintahan antara lain
dengan membentuk propinsi-propinsi dan lembaga peradilan.
v Di bawah Usman bin Affan, pengaruh Islam menyebar keseluruh Persia , Cyprus , Rhodes , Trnsoxiania dan Tabaristan. Namun tak lama
kemudian perluasan pengaruh perluasan Islam berhenti. Hal ini disebabkan karena
banyak terjadi pemberontakan dan perang saudara dalam tubuh Islam.
Dalam memimpin
umatnya para khalifah menggunakan prinsip-prinsip kekuasaan demokrasi, bukan
kekuasaan yang bersifat otoriter.
Sebagai khalifah yang terpilih wajib menjalankan pemerintahan sesuai dengan
Islam dan juga wajib mempertanggungjawabkan segala kebijaksanaannya kepada
rakyatnya. Dalam memerintah selalu menunjukkan sikap yang cerdas, bijaksana,
berbudi pekerti luhur, adil dan tidak memihak. Seringkali dikatakan bahwa masa kepemimpinan
khalifah sangat sebentar tapi mengalami masa yang maju.
Pada masa
kepemimpinan Usman bin Affan, Untuk pertama kalinya terjadi perpecahan dalam
masyarakat. Konflik tersebut disebabkan karena banyak isu-isu nepotisme dalam
pemerintahan dan krisis kepercayaan terhadap pemerintah.
Khalifah berikutnya
Ali bin Abi Talib, menghadapi pergolakan yang lebih rumit. Pemberontakan antara
lain muncul dari keluarga Usman bin Affan dan gubernur Damsyik.
Upaya memadamkan pemberontakan ternyata tidak dapat berhasil dengan sempurna.
Ummat Islam bahkan terpecah menjadi kaum Muawiyah, Syiah dan al-khawarij.
Berakhirnya
kepemimpinan ali bin Abi Talib menandai akhir masa khulafaur Rasyidin. Pada tahun
661 M, kepemimpinan Islam beralih kepada kaum muawiyah atau yang lebih dikenal
sebagai bani Ummayah.
Bani Ummayah.
Peralihan
kepemimpinan kepada Bani Ummayah membawa perubahan pusat dan corak
pemerintahan. Pusat pemerintahan berpindah dari Madinah ke Damsyik (Damaskus),
pemerintahan demokratis beralih menjadi pe,erintahan monarki.
Pe,erintahan Bani
Ummayah berlamgsung hampir seabad lamanya. Dalam waktu yang cukup singkat itu,
Bani Ummayah mampu memperluas pengaruh Islam. Ke timur sampai Punjab ,
ke barat sampai ke Spanyol.
Salah satu
peristiwa termasyur adalah pendaratan di Gibraltar
oleh pasukan Islam yang dipimpin oleh Tariq bin Ziyad. Gibraltar
berasal dari nama jabal el Tariq.
Selain melakukan
ekspansi, bani Ummayah juga melakukan perbaikan kedalam . perbaikan dilakukan
di bidang ekonomi(memperbahurui mata uang), politik (pembenahan mandiri).
Perbaikan itu terbukti menciptakan stabilitas dan keamanan di wilayah Ummayah
yang luas.
Pemerintah monarki
yang bersifat turun-temurun pada akhirnya membawa keturunan Bani Ummayah.
Keruntuhan itu dipercepat oleh kecenderungan hidup mewah dan korup dikalangan
penguasa. Pada tahun 750 m, Bani Ummayah digulingkan oleh kelompok oposisi.
Peristiwa itu menandakan berakhirnya Bani Ummyah sekaligus awal kekuasaan Bani
Abbasiah.
Bani Abbasiah
Bani abbasiah
didirikan oleh keturunan al-Abbas, paman Nabi Muhammad SAW,
pemerintahan tetap bercorak monarki. Pusat pemerintahan berpindah dari Damsyik
ke al-Hamsyiah, lalu ke Baghdad .
Bani abbasiah
berkuasa hampir selama 5 abad. Dalam waktu yang cukup lama itu, perluasan
pengaruh dilanjutkan, namun tidak segencarBani Ummayah. Bani ini bahkan
mengadakan perjanjian damai dengan sejumlah kerajaan tetangga, seperti dengan
kaisar konstantin V dari Byzantium .
Bani Abbasiah
menaruh perhatian terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan. Usaha
tang dilakukan anatara lain menerjemahkan buku-buku Yunani , Persia
dan India
ke dalam bahasa Arab. Kesungguhan usaha itu tampakdari dibangunnya pusat
penerjemahan Bait al-Hikmah. Akibatnya, warisan ilmu pengetahuan dari ketiga
bangsa itu berkembang di tengah masyarakat muslim, antara lain filsafat.
Matematika. Astronomi dan kedokteran.
Buah upaya
pengembangan berupa munculnya sejumlah sekolah dan ilmuwan terkemuka. Para ilmuwan inilah yang dikemudian hari menjadi nara sumber perkembangan
ilmu pengetahuan di Eropa.
Secara politik
kekuasaan Bani Abbasiah mundur sejak abad ke 11 M. kecenderungan penguasa hidup
mewah, korupsi dan nepotisme menjadi penyebab awal kemerosotan. Sejak abad itu,
secara bergantian sejumlah dinasti memegang tampuk pemerintahan. Kemelut
politik yamg terparah oleh persaingan antar bangsa dan kemerosotan ekonomi.
Kekuasaan Bani Abbasiah sama sekali berakhir saat Baghdad jatuh oleh serangan pasukan Mongol
pimpinan Hulagu Khan.
DAFTAR PUSTAKA.
Joesof Sou'yb, Sejarah Daulah Khulafuur
Rasyidin. Jakarta
: Bulan Bintang, 1979
Badrie yatim, Sejarah
Peradaban Islam,Rajawali press.2000
John L. Esposito, The Oxford History of Islam,
Oxford University Press 2000.
No comments:
Post a Comment