1.
Letak Jazirah Arab.
Jazirah arab
merupakan sesuatu daerah yang serupa pulau, yang letaknya diantara benua asia dan afrika, seolah-olah daerah arab itu sebagai hati
bumi (dunia). karena arab terkenal sejak zaman dahulu yang terletak di barat
daya daerah asia, sebelah barat dibatasi oleh laut merah, sebelah timur
berbatasan dengan teluk persia, laut oman, dan sungai tigris dan eufrat,
sebelah selatan dibatasi oleh lautan Hindia dan sebelah utara dibatasi oleh
gurun sahara. Inilah sebabanya daerah ini dikenal sebagai pulau dan dinamakan
Jaziratul –Arabiyah.
2.
Luas Jazirah Arab dan Penduduknya Jumlah.
Jazirah arab
luasnya kurang lebih 1.100.000 mil persegi, atau 126.000 persegi atau 3.156.558
km persegi. Sepertiga luasnya tertutup oleh lautan pasir. Selain itu dipenuhi
oleh batu-batu besar dan gunung-gunung batu yang tinggi-tinggi, disana tak ada
sungai mengalir karene lembah-lembah yang sebentar berair dan sebentar kering.
Dan daerah pada masa itu didiami oleh 12.000.000 jiwa tetapi ada yang
mengatakan 10.000.000 jiwa.
3.
Bagian –bagian Jazirah Arab.
Jazirah arab
terbagi atas delapan bagian, dan tiap-tiap bagian memepunyai tabiat
masing-masing, Hijaz ; yaman; hadhramaut; muhrah; oman; al-hasa; najd; dan ahqaf.
Pada zaman dahulu jazirah arab tersebut terbagi menjadi enam bagian yakni
hijaz; yaman; najd; tilhamah; ihsa; dan yamamah (arudh).
4.
Penghasilan Jazirah Arab.
Jariah Arab itu
dalam msing-masing bagian, sebagian yang tersebut itu, berbsda-beda hasil buminya.
Misalnya daerah Hijaz, tepi-tepunya atau desa-desanya, menghasilkan hasil bumi
berupa buah-buahan, seperti korma, anggur dan lain sebagainya. Oman dapat
menghasilkan tempaga: Hadhramaut dapat menghasilhan kayu-kayuan yang berbau
harum, yang telah dikenal oleh kita bangsa indonesia dengan kayu gaharu dan
kemenyan; al-Hasa menghasilkan permata-permata yang berharga; di Yaman juga
boleh dikatakan lebih banyak hasil buminya dari pada daerah yang lain, karena
daerah ini selain menghasilkan buah-buahan juga menghasilkan permata-permata
yang baik-baik, merjan-merjan yang indah-indah dan lain sebagainya.
Adapun binatang-binatang ternak yang sangat berharga si
seluruh Jazirah Arab ialah unta, karena binatang itu banyak sekali gunanya dari
pada binatang-binatang yang lain. Pertana adalah untuk kendaran. Kedua untuk
keperluan pencaharian sehari-hari bagi penduduk didaerah arab seluhnya. Di
daerah Najd ada pula jenis binatang yang
sangat berharga di seluruh dunia, karena disukai oleh segenap bangsa. Binatang
itu adalah kuda. Dan kuda Najd sangat
termashur.
Seorang yang pernah nyelidiki daerah arab dengan
sebenarnya ada yang menerangkan; Keheranan orang atas adanya air dan
tanam-tanaman di Jazirah arab, yang selama ini hanya disangka sebagai daerah
gundul dan padang
pasir belaka, akan hilang lenyap bilamana orang suka meyelidiki keadaan daerah
itu dari segi patografinya.
Jazirah arab sesungguhnya tidak terdiri dari gurun sahara yang luas
saja, tetapi disana terdapat tanah-tanah yang subur, yang telah ditanami
semenjak ratusasn tahun. Di sana banyak terdapat
kota dan desa
yang dapat dikatakan ramai demikian juga penduduknya. Adapun tanah-tanah yang
subur itu terutama terdapat dibagian pantai. Seperti Yaman, Hadhramaut dan
Alsa, negeri-negeri yang terletak dipantai selatan jazirah arab. Demikian juga
bagian tengahnya, wilayah negeri Najd , itu
wilayah yang dikenal oleh kudanya, kuda arab yang termasur ke mana-mana, dan
wilayah Yamamah. Kedua wilayah ini banyak menghasilkan gandum; sehungga konan
kabarnya hasil kandum dari negeri itu dapat mencukupi hajat penduduk Jazurah
arab seluhnya. Apa lagi kalau tanah itu dipelihara dan diolah baik-baik. Dalam
abat yang ke-6 dan ke-7 hasil gandum dari kedua wilayah itu, konon tidak kurang
dari hasil yang dapat dikeluarkan dari daerah pertanian di seluruh benua Eropa
pada masa itu.
Selanjutnya diterangkan pula oleh para penyelidik itu
tentang keadaan di daerah Hikaz. Lukisan tentang keadaan wilayah hijaz itu
sangat menarik hati lebih banyak daripada tempat-tempat yang lain; karena di
sanalah terdapat kota-kota arab yang penting-penting, diantaranya kota Yatsrib, yang kemudian bernama kota Madinah. Di sana terdapat bukti-bukti pasir, di antaranya
banyak yang baik untuk ditanami. Di daerah-daerah yang subur ini banyak
terdapat perkampungan kabilah-kabilah orang arabyang dikelilingi oleh
kebun-kebun mereka. Disana terdapat pula bukti-bukti batu yang seolah-olah
merupakan benteng melindungi penduduknya dari serangan musuh. Dilereng-lereng
bukit itu tumbuh rumput-rumput dan belukar-belukar kecil untuk makanan
binatang-binatang ternak mereka, unta, kambing dan sementara di kaki-kaki bukit
itu terdapat mata air. Disebelah barat dari barisan bukit itu terdapat kota Thaif, yaitu sebuah kota yang aman masyhur karena subur tanahnya
dan karena buah-buahannya yang terkenal itu.
5.
Jenis Manusia dan Pencampurannya
Jenis atau macam manusia di dunia ini banyak, tetapi
yang menjadi pokoknya hanya tiga jenis; manusia berkulit putih; manusia
berkulit hitam dan manusia berkulit kunung. Penduduk yang berkulit putih
berasal dari Persia, tersebar di india, lalu sampai kedaerah asia sebelah
barat,dan kemudian memenuhi Eropa; yang berkulit hitam berasal Afrika dan
Austaralia; dan yang berkulit kuning berasal dari Tiongkok, tersebar sampai ke
Asia sebelah utara dan ke Semenanjung Malaya. Jenis atau warna kulit manusia
yang tiga itu, asal mulanya dari putra “Nuh” (Nabi Nuh) yang tiga, yang namanya
ialah; Sam, Yaflts dan Ham, yang masing-masing bercerai, karena tidak dapat
berkumpul lagi di negeri Babil.
Adapun pencampuran manusia itu adalah dari tabiat yang
asli. Yakni; Manusia itu dari asal tabiatnya suka bercampur gaul, lalu
tumbuhlah manusia-manusia yang bermacam-macam kilitnya. Ada yang berkulit antara hitam dan putih, ada
yang berkulit antara hitam dan kuning, ada yang berkulit antara putih dan
kuning, dan dan demikianlah seterusnya.
Oleh sebab itu, diantara ahli tarikh ada yang
menyatakan, bahwa bangsa indian yang berkulit merah utu berasal dari campuran
antara kulit hitam dan kuning; dan bangsa arab berasal dari pencampuran antara
kulit putih dan hitam. Sebab itu, bangsa arab itu dapatlah dikatakan berkulit
hitam manis.
Adapun asal-usul yang menurunkan bangsa arab itu menurut
keterangan para ahli ilmu bangsa-bangsa, dapat disebutkan dengan singkat
demikian; Bangsa arab adalah termasuk golongan bangsa Samit, yakni berasal dari
keturunan “Sam bin Nuh” tersebut. Segenap para ahli riwayat hampir sepakat,
bahwa tempat kelahiran keturunan sam yang pertama sekaliu ialah lembah sungai
Euphraat atau dataran yang terletak antara Sungai Tigris (Dajlah) dan sungai
Euphraat (Furrat). Setelah keturunan itu berkembang biak sehingga tempat
kediaman mereka yang pertama itu tidak mencukupi lagi, maka sebagian terpaksa
berpisah dan pergi mengembara mencari tempat kediaman baru. Dari mereka itu,
konon , terlahirkan bangsa Babilon dan Asam di Syam Ibrl di Palestina, Phunisia
di pantai Syam yang menghadapi Lebanon, Habsyi di Abesstina dan bangsa arab
dikepulauan yang dinamakan menurut mereka, yaitu Jazirah Arab.
Dan sebagai telah diuraikan di atas tadi bahwa bangsa
arab itu suatu bangsa yang berasal dari campuran kulit hitam dan putih, maka di
sini baiklah diuraikan keadaan bangsa arab yang ada di Jazirah arab, pada masa
sebelum Nabi Muhammad dilahirkan, atau masa sebelum datangnya agama Islam.
Diatas telah kami uraikan, bahwa daerah arab itu
dipenuhi gunung-gunung atau bukti-bukti batu yang besar-besar, tidak ada sungai
yang mengalir dan…, udaranya sangat panas; dan karenanya penduduk daerah arab
pada umumnya tidak tetap tempat tinggalnya masing-masing. Mereka sangat suka
berpidah-pindah ke tempat mana saja yang dapat dipergunakan untuk keperluan
hidupnya sehari-hari dan binatang-binatang ternaknya masing-masing. Sebentar
bertempat di sini, sebentar bertempat disana, dan sebentar lagi di tempat yang
lain pula. Demikianlah selanjutnya, sehinga mereka itu dapat dikatakan kaum
pengembara (mormal). Memang menurut keterangan para ahli tarikh, bangsa arabitu
dinamakan dengan bangsa.”Arab” karena kata-kata “Arab” itu sama artinya dengan
kata-kata “Arab”, artinya rahlah atau kembara. Jadi bansa Arab dinamakan dengan
arab itu, karena mereka bangsa pengembara.
6.
Asal Usul bangsa Arab
Sebagaimana yang telah ditetapkan oleh segenap para ulam
ahli tarikh bangsa arab itu terbagi atas tiga bangsa, yaitu; bangsa
al-‘Arabaa’; bangsa al-‘Aaribah; dan bangsa al-Musta’rabah.
Keterangan mengenai
bangsa-bangsa tersebut itu dengan singkat sebagai berikut;
Bangsa Arab al-Arabasa itu
disebutka juga Arab al-Baa-idah. Mereka itulah bansa arab yang mula-mula sekali
atau yang asli; mereka itu keturunan dari iram bin Sam bin Nuh, yang banyaknya
ada sembilan bangsa; Aad, Tsamud, Amim, Amil, Thasam, Jadis, Imliq, Jurhum Ula,
dan Wabaar.
Bansa arab yang tersebut itu
adalah umat yang tua, sesudah kaum Nabi Nuh, dan mereka itu tinggal di negeri
Babilon. Mereka itu menurut riwayat adalah suatu umat yang paling kuat dan
sentausa pada masa itu, dan mempunyai berkas-berkas yang tidak sedikit di muka
bumi ini. Akan tetapi masa umat itu telah lewat, maka riwayat mereka tidak
dapat diuraikan tidak jelas. Dari babilon mereka pindah keJazirah Arab, sudah
mereka didesak oleh keturunan Haam. Kemudian setiap golongan itu, setelah diam
di Jazirah arah, mendirikan beberapa kerajaan dan benteng-benteng di segenap
Jarirah arab sampai pada masa mereka dikalahkan oleh bangsa arab keturunan dari
Ya’rib bin Qahthan. Keturunan Ya’rib ini tempat tinggalnya di daerah arab yang
berpusat di negara Yamamah.
Dari golongan yang tersebut tadi
itu, riwayatnya yang dapat diketahui dengan secara singkat ialah bangsa arab
yang dari ‘Aad dan Tsamud. Karena kedua bangsa itu dalam kitab suci al-Quran
disebutkan, sekalipun dengan singkat. Adapula yang tujuh golongan lagi,
tidaklahdisebutkan/diceritakan sedikit juga.
Menurut riwayat dari mereka
(Arab al-‘Arabaa’) itulah Nabi Ismail putra Nabi Ibrahim dapat belajar bahas
Arab. Dengan mereka disebutkan dengan nama Arab al-Baa-idah, karena mereka itu
telah binasa. Yakni bangsa Arab yang telah hapus dari muka bumi ini dan tidak
didapati lagi, kecuali hanya bekas-bekasnya saja, seperti golongan bangsa ‘Aad
dan Tsamud. Sementara itu oleh sebagian ahli tarikh meriwayatkan, bahwa kabilah
Aad berdiam di daerah Ahqaf, kabilah Tsamud berdiam di daerah Hijr dan Wadil
Qura.
Bangsa arab al’Aaribah itu
disebutkan pula arab al-Muta’aaribah. Mereka adalah bangsa arab yang kedua,
keturunan dari Jurhum bin Qahthan. Putra Aabir atau Albar. Menurut pendapat
seorang ahli tarikh. Aabir atau Albar adalah nama Nabi Hud. Mereka berdiam di
daerah Hijaz; dan terkenal pula dengan sebutan Arab al-Yamaniyah, karena tumpah
darah mereka itu adalah daerah Yaman
Bangsa Arab al-Mutu’aaribah itu
keturunan dari saba’. Dan Saba itu nama yang sesungguhnya Abdu Ayamsin bin
Yasyjub bin Ya’rib bin Qahthan. Sebabnya ia namakan Saba’ itu, karena keturunan
mereka itu kerapkali berpegang dan memperoleh kemenangan serta rampasan dari
musuhnya; oleh sebab itu terkenallah mereka itu dengan nama Saba ’
atau bangsa Saba’iyah. Saba ’ mempunyai
beberapa orang anak lelaki yang di antaranya bernama Himyar dan Kuhlan. Pada
masa itu semua kabilah di daerah Yaman seluruhnya ada diwilayah perintah
kerajaan Tababi’ah; sedang Tababi’ah itu anak lelaki dan Saba ’
juga. Mereka itulah yang dapat menjauhkan beberapa kota , kemudian dapat mendirikan beberapa
kerajaan di seluruh Jazirah arab. Mereka itulah yang menjatuhkan (menaklukkan)
kerajaan bangsa arab al-Arabaa’ (bangsa arab yang asli) yang kami sebutkan di
atas tadi.
Setelah kaum Aad dapat
dikalahkan, lalu Kerajaan Yaman dipegang oleh Ya’rib bin Qahthan; dan setelah
kaum Amaliqah (saudara kaum Aad) yang memegang kekuasaan diderah Hijaz dapat
dijatuhkannya pula, maka kekuasaan di daerah Hijaz diserahkanya kepada
saudaranya yang bernama Jurhum bin Qahthan, negri Syihr diserahkan kepada Aad
bin Qahthan, dan negri Oman diserahkan kepada Oman bin Qahkhan. Demikian
selanjutnya sehingga sampai kepada masa daerah Yaman dihanyutkan oleh air bah,
dan kemudian kerajaan mereka itu pecah menjadi tiga kerajaan. Peristiwa ini
terjadi pada tahun 120 sebelum masehi.
Bangsa arab al-Musta’rabah itu
ialah bangsa arab yang datang atau orang yang dijadikan/ditetapkan sebagai
bangsa arab. Mereka itu yang kemudian terkenal dengan sebutan bangsa Arab
Ismailiyah, yang menurunkan Adnan; dan Adnan itula yang menurunkan Nabi
Muhammad SAW.
Adapula asal mula keturunan
mereka itu ialah dari Nabi Ismail putra Nabi Ibrahim, dan beliau (Ibrahim) itu
sebagaimana oleh ahli sejarah telah diketahui bukan asal dari bangsa arab,
tetapi dari negeri Kan’an pindah ke negeri Mekkah, pusat daerah Hijaz.
Nabi Ibrahim, berpindah ke
mekkah, adalah bersama-sama istrinya serta putra lelakinya, Ismail namanya.
Setelah mereka tetap tinggal di Mekkah, sehingga bertahun-tahun lamanya.
Setelah Is,ail dewasa, di kawinkan dengan seorangputri anak Mudhadh yang
namanya Halah binti Harits bin Amr al-Jurhumly. Mudhadh itu adalah kepada
kabilah dari keturunan Jurhum, padahal Jurhum itu keturunan dari bangsa arab
al-‘Aribah yang tersebut di atas.
7.
Penghidupan Bangsa Arab
Pada masa ini, bangsa arab yang
diam di Jazirah, terdiri dari dua golongan. Yakni; golongan penduduk kota dan golongan penduduk desa akan tetapi penduduk yang
terbesar jumlahnya adalah golongan yang di desa-desa atau yang ada di padang pasi, dekat
gunung-gunung atau dilereng-lereng bukit. Golongan yang besar itulah yang
dinamakan Arab Badwi. Bangsa arab Badwa itulah yang memelihara
binatang-binatang ternak , terutama onta. Unta itu dipelihara baik-baik oleh
mereka, karena dapat digunakan untuk keperluan mengembara atau buat kendaraan padang pasir, yang luas
dan lebar serta panasitu, untuk mencari penghidupan di mana ada mata
pencaharian. Diantara mereka itu yangterbesar pencahariannya ialah bangsa arab
Hijaz dan Najd .
Oleh sebab itu menjadi tabiat
manusia, apabila kehidupan mereka itu selalu kekurangan atau pencaharian mereka
itu senantiasa tidak mencukupi hajtnya, maka acapkali mereka akan berselisih
atau bertengkar dan/atau bermusuh-musuhan, yang akhirnya menimbulkan
peperangan. Oleh sebab yang demikian itu, tidak aneh jika sebagian dari antara
mereka itu mengerjakan perkerjaan yang berbahaya bagi ketentraman umum, seperti
merampas, merampok, menyamun siapa saja, dan apa saja.
Adapun bangsa arab yang ada di
kota-kota, kebanyakan berpencaharian dengan cara berniaga keluar nergerinya
masing-masing. Tetapi karena sukarnya perjalanan, lebih-lebih tempo-tempo
dalamperjalanan itudapatgangguan dari mereka yang tinggal di padang pasir dan ditepi-tepibukit, maka
perniagaan atau perdagangan mereka itu tidak seberapa majunya., dan tidak dapat
pula dipergunakan untuk mencukupi keperluan hidup mereka.
Demikian keadaan penghidupan
bangsa arab pada masa itu sampai beratus-ratus tahun lamanya. Dan pada masa
selanjutnya, tidaklah sebagai mana yang diuraikan tadi. Jelasnya, udara di
daerah arab sekalipun panas, tetapi baik buat kesehatan badan penduduk. Para penduduk umumnya kuat-kuat dan sehat-sehat sepadan
dengan keadaan alamnya. Di sana
hujan sangat sedikit sekali. Apabila air hujan yang sedikit itu terlambat pula
datangnya, maka penduduknya mendapat kesusahan air. Dari sebab itu jarang
sekali yang tinggal tetap pada suatu tempat. Mereka senantiasa berpindah-pindah
mencari hujan, telaga dan mata air.
Keadaan alam dan iklim Jazirah
arab yang sedemikian tadi menimbulkan sifat-sifat yang bai bagi penduduknya,
seperti rajin, giat, gusit, ringan kaki dan mudah bergerak, terrutama penduduk
dari golongan Badwi. Hidup mereka ini tidak tergantung kepada hasil pertanian.
Apabila bagi mereka yang berdiam di tempat yang airnya tidak mencukupi untuk
keperluan mereka. Penghidupan golongan ini yang teramat penting ialah bertenak
kambing dan unta. Bulunya mereka tenun untuk pakain dan tenda kemah mereka,
dagingnya mereka makan dan air susunya mereka minum.
Inilah sekedar riwayat
penghidupan bangsa arab di Jazirah arab pada masa itu.
8.
Keagamaan Bangsa Arab
Kalau kita kembali membuka lembaran
kitab-kitab tarikh, kita akan mengetahui bahwa bagsa arab di sekitar Jazirah
arab pada masa dahulu sebelum Nabi Muhammad diutus, sudah mengerti akan keesaan
Allah, sudah mengenal akan Tuhan Allah. Dan lebih tegas, mereka itu sudah
mengikut agama yang menuhankan tuhan Allah. Karena mereka pada umumnya sejak
beberapa ratus tahun yang lampu, sebelum Nabi Muhammad diutus, sudah kerapkali
kedatangan dakwah dari para nabi utusan Allah, yang menyampaikan seruan kepada
mereka supaya menyembah (beribadah) kepada tuhan yang maha esa semata-mata,
jangan sampai mempersekutukan sesuatu dengan-nya.
Sepanjang riwayat yang hingga
kini masih dapat diketahui, dan sebagiannya telah diriwayatkan juga dalam
al-Quran, dari antara nabi-nabi utusan allah yang datang dan berdawah kepada
bangsa arab di Jaziah arab, ialah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Pada masa
sebelum kedua beliau ini sampai di daerah arab (mekkah-Hijaz), di antara negeri
Yaman dan negri Oman, yang nama negrinya pada masa itu “AHQAF”, telah ada
seorang utusan Allah yang datang kepada bangsa arab yang diam sana, bangsa arab
dari kabilah kaum Aad.
a.
Menyembah malaikat
Sebagai di antara mereka ada
yang menyembah dan menuhankan malaikat. Mereka menganggap, bahwa para malaikat
itu sebagai wakil tuhan, untuk memberikan sesuatu yang diminta atau dihajtkan
oleh manusia, dan untuk mencabut kembali pemberian itu. Oleh sebab itu, mereka
dalam menyembah kepada tuhan menyembah jugakepada malaikat. Bahkan ada juga di
antara mereka yang menuhankan malaikat, dan menganggap bahwa para malaikat itu
anak-anak perempuan (putri-putri) Allah.
b.
Menyembah jin, Ruh dan Hantu
Selanjutnya diantara mereka ada
yang memendang, bahwa jin-jin, ruh para leluhur yang telah meninggal dunia itu
mempunyai hubungan langsung atau hubungan keturunan dengan para malaikat, dan
demikian dengan sendirinya mereka mempunyai hubungan keturunan juga kepada
tuhan, sebab itu mereka lalu menuhankan dan menyembah jin-jin, ruh-ruh dan
hantu-hantu.
Berhubungan dengan itu, di
antara mereka ada yang menghormat atau memuliakan beberapa tempat yang mereka
pandang tempat jin. Di antaranya ada satu tempat jin yang terkenal bernama
“Darahim”. Mereka selalu mengadakan kurban, menyembelih binatang di tempat itu,
agar mereka terhindar dari bencana yang didatangkan olehnya.
c.
Menyembah Binatang-binatang
Sebagian di antara bangsa arab
di daerah arab ada yang menyembah binatang-binatang. Yang dimaksud dengan
binatang-binatang ialah matahari, bulan dan bintang-bintang yang germelapan
cahayanya, yang bertabutaran dan beribu-ribu banyaknya itu. Mereka menyembah
binatang-binatang tadi lantaran memandang dan menganggap, bahwa
binatang-binatang itu diberi kekuasaan penuh oleh Tuhan untuk mengatur alam
yang luas ini. Sebab itu sudah sepatutnya bintang-bintang itu dihormati,
dimuliakan dan disembah, karena bintang-bintang itu pun menyembah juga kepada
Tuhan,
d.
Menyambah Berhala
Sebagian dari bangsa arab di
daerah arab ketika itu ada yang menyembah behala-berhala arca-arca yang dibuat
dari logam-logam atau dibuat dari kayu dan batu.
Sepanjang riwayat,
sebab-sebabnya di antara mereka samapai meyembah behala atau arca, kebanyakanya
mereka terlaluamatmemuliakan Masjidil-Haram dan Ka’bah. Tiap-tiap kali mereka
ziarah kedaerah suci Mekkah untuk mengerjakan ibadah haji menurut pimpinan
(syariat) Nabi Ibrahim, mereka kembali dengan membawa batu-batu yang ada disana
ke negeri mereka masing-masing. Kemudian batu-batu yang dibawanya itu dimana
saja mereka berhenti lalu ditaruhnya di tempatyang istimewa, lalu batu-batu itu
dikelilingi oleh mereka sebagaimana biasa mereka tawaf mengelilingi Ka’bah.
Mereka mengerjakan demikian itu dengan tujuan hendak mengambil berkah, lantaran
sangat cinta dan amat menghormati mereka, padahal mereka baru saja kembali dari
Tanah Suci., dari Ka’bah, dan baru habis mengerjakan haji dan umrah menurut
agama Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.
Amr bin Lubbayi, seorang dari
Banu Khuza’ah yang telah dapat merebut kekuasaan atas ka’bah dan kota Mekkah dari tangan
Jurhum, ia terpengaruh oleh penduduknya yang menyembah berhala. Kemudian ia
tertarik untuk ikut-ikutan dan akhirnya ia mengikutinya, oleh sebaba itu ketika
ia pulang dari sana
dibawanya satu berhala besar yang namanya “Hubal”.
Sesampainya di Mekkah berhala itu ditaruhnya disisi ka’bah, kemudian dipujanya
dan disembahnya.
e.
Agama Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani)
Dan oleh sebab pemeluk kedua
agama itu pada itu sudah selalu berselisih dan bertengkar dari mulanya, maka di
Jazirah arab mereka berebut-rebut pengaruh dan keunggulan dalam mengembangkan
agamanya masing-masing, sehingga pernah terjadi juga peperangan agama antara
keduanya.
Adapun berhala mereka yang
paling besar, ialah Hubal, dibawahnya Mnat, kemudian Latta, kemudian Uzza.
Inilah beberapa nama dari berhala-berhala mereka yang masyhur dan amat
dimuliakan dan banyak lagi lain-lainya, seperti Asaf, Naailah, Wudd, Jughuts,
Suwa’, Ja’auq, Nasr, dan Mnaf.
Sekianlah riwayat singkat
keagamaan bangsa arab pada masa itu. Riwayat yang sesingkat itu menujnjukan
bahwa bangsa arab pada masa itu umumnya sudah tidak mengikuti pimpinan syariat
Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.
DAFTAR PUSTAKA
-
Chalil, K.H. Moenawar. 1993. Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad SAW (Buku
Pertama). Jakarta :
PT. Bulan Bintang.
-
Jam i’ush Shahih, Oleh Imam al-Bukhari.
-
Kitab Bulughul Arab, karangan Muhammad
Syakry al-Alusy.
-
Kitab Mawasi ul-Adab, karangan Ja’far
al-Baity.
No comments:
Post a Comment