Friday, July 22, 2016

Perkembangan Aliran Struktural

Sejak awal abad ke-20 ilmu sejarah sedang mengalami krisis. Para ahli sejarah merasa tidak puas dengan kemampuan ilmu sejarah untuk menjelaskan berbagai hal yang menyangkut masyarakat modern. Sebaliknya, mereka menyaksikan, bahwa ilmu-ilmu sosial yang juga mempelajari manusia, justru bsnyak berhasil menjelaskan hal-hal yang seharusnya bisa dijelaskan oleh ilmu sejarah. Salah satu masalah besar yang seharusnya bisa dijelaskan oleh ilmu sejarah adalah perubahan dari masyarakat tradisional ke masyarakat modern akibat industrialisasi, dan akibat-akibatnya.
Muncullah perkembangan baru dalam penulisan sejarah, yaitu sejarah yang deskriptif analitis. Penulisan sejarah deskriptif analitis ini berusaha menguraikan kausalitas, faktor-faktor kondisional dan determinan-determinan dari suatu peristiwa sejarah. Di dalam sejarah analitis dipergunakan metode kritis dan menggunakan konsep-konsep serta teori-teori ilmu pengetahuan sebagai alat interpretasi terhadap fenomena sejarah. Dengan menggunakan analisis sejarah, diharapkan dapat mengungkap fenomena sejarah mendekati realitasnya. Penggunaan konsep, teori dan hipotesis untuk menganalisis sejarah inilah yang disebut pendekatan multidimensional. Salah satu konsep pendekatan sejarah yang multidimensional itu ialah penggunaan konsep dan teori ilmu sosial, khususnya pendekatan struktural.

A.        Lahirnya Aliran Struktural
Perancis menempati kedudukan yang khusus dalam spektrum perkembangan ilmu sejarah di universitas-universitas dewasa ini. Bukan hanya karena sumbangan sejarawannya terhadap pembaharuan dalam penulisan sejarah sejak pasca PD II, melainkan juga karena eksperimen metodologisnya dari sejarawan profesional Perancis bisa dinikmati oleh para sarjana di berbagai belahan dunia termasuk Indonesia.
Aliran struktural lahir di Perancis pada tahun 1929 yang dipelopori oleh Lucian Febvre, Marc Bloch dan Fernand Braudel dengan majalah ilmiahnya Annales D’histoire Economique et Sociale atau yang dikenal sebagai Annales. Kelompok ini kemudian juga dikenal sebagai kelompok Annales. Mereka menekankan sejarah berskala besar yang berlandaskan geografi dan ekonomi. Lucian Febvre berfikir adanya kekuatan masyarakat yang begitu besar, dan mencoba menjelaskan peranan masyarakat dalam negara Perancis. Masyarakat sebagai kekuatan sejarah, yang dipelajari adalah masyarakat dalam kurun waktu yang panjang. Makro masyarakat dan juga makro waktunya, menjelaskan pada mentality. Mentality adalah sikap dan pikiran masyarakat, pikiran orang dalam suatu kesatuan kelompok masyarakat. Kelompok Annales ini melandaskan metodologinya pada sosiologi dari Durkheim.
Penggunaan konsep sosiologis sebagai ilmu bantu dalam menganalisis sejarah mempunyai arti yang penting. Di dalam konsep sosiologi terdapat konsep struktur yang dapat digunakan pula dalam proses analisis sejarah. Analisis sejarah yang mengunakan pendekatan struktural inilah yang disebut sejarah struktural. Dalam arti luas sejarah struktural adalah penulisan sejarah yang analisisnya terhadap fenomena sejarah menggunakan pendekatan struktural. Suatu masyarakat pendukung sejarah memiliki berbagai struktur di dalamnya. Struktur ini ada di setiap aspek kehidupan manusia, seperti struktur ekonomi, struktur politik, struktur sosial, struktur birokrasi dan sebagainya. Oleb karena itu pendekatan struktural dalam penulisan sejarah akan lebih dapat menghasilkan gambaran yang lebih kuat sebagai suatu sejarah yang sesungguhnya ada, atau sebagai pertimbangan yang masuk akal terhadap kisah sejarah.
Marc Bloch lebih ke struktur sosial. Dalam bukunya The Feodal Society atau masyarakat feodal, Marc Bloch menjelaskan asal mula sistem feodal di Eropa adalah masuknya bangsa Barbar ke Eropa. Masyarakat Barbar lebih mengagungkan perang sehingga hubungan dengan pengikutnya adalah hubungan yang patron client. Penduduk setempat/Eropa disuruh bertani untuk kepentingan feodal dan mereka sendiri. Petani bertugas untuk bertani saja, secara pribadi punya ketaatan mutlak dan sebagai imbalannya adalah adanya janinan keselamatan. Sejak 1958 dengan terbitnya majalah Comparative Study on Society and History lengkaplah sudah pengaruh aliran Annales terutama di Amerika,
Marc Bloch digantikan oleh Fernand Broudel (1902-1985). Broudel membuat disertasi tentang The Mediteranean and the Mediteranian World in the Age of Philip II, 2 vol diterbitkan pada tahun 1949 dan direvisi 1966. Menurutnya perbedaan budaya tidak menentukan apa-apa, sehingga Laut Tengah menjadi daerah terkaya pada saat itu. Laut Tengah sebagai pusat keaktifan kegiatan perdagangan dunia. Broudel melihat Mediterania dari kacamata struktur ekonominya.

B.         Beberapa Tokoh dan Allran Struktural.
1.  Lucien Febyre.
Lucien Febvre sebagai pelopor madzab Aunales dan awal sudah bisa memperkirakan sangat menentang pemakaian pendekatan psikoanalisa terhadap sejarah. Masalahnya bagi madzab ini sasaran studi sejarah bukanlah manusia perseorangan tetapi masyarakat. Lucien Febvre dalam bukunya A New History, terbit tahun 1973, membantah “manusia”, sebagai sasaran perhatian sejarah.

2.  Marc Bloch
Marc Bloch dalam tulisannya French Rural History : An Essay on Its Basic Chracteristics, bukan semata-mata sejarah para petani, tetapi juga masyarakat desa dalam arti sosial-ekonomi. Tradisi tulisan sejarah semacam ini, yang menjadikan masyarakat secara keseluruhan sebagai bahan garapan, hanyalah salah satu macam saja dari sejarah sosial.
Karya lainnya dari Marc Bloch adalah The Feodal Society. Bloch mencoba menerangkan asal mula lahirnya sistem feodal di Eropa. Dimulai dari periode masuknya bangsa Barbar ke Eropa. Penduduk Eropa disuruh bertani untuk memenuhi kebutuhan feodal dan dirinya sendiri.

3.  Fernand Braudel (1902-1985).
Fernand Braudel dianggap sebagai sejarawan paling terkemuka abad ke-20 karena karya “masterpieee”nya tentang The Mediteranean and the Mediteranean World In the Age of Philip II. Karya ini diterbitkan pertama tahun 1949 dan direvisi tahun 1966, serta kemudian diterjemahkan ke dalam edisi Inggris tahun 1972-1973. Titik perhatian dari karya Braudel ini sebetulnya bukanlah terutama tentang Raja Spanyol Philip II atau kawasan Laut Tengah itu sendiri, melainkan pada upayanya untuk mengambangkan tesisnya tentang perubahan sosial dan irama waktu yang mengitarinya. Gagasan sentral Braudel ialah bahwa irama perubahan kesejarahan berlangsung dengan kecepatan waktu yang berbeda-beda dalam tiga macam perspektif irama waktu dan masing-masing dibahas dalam satu bagian tersendiri dalam bukunya. Ketiga kategori waktu itu adalah :
a.       Geohistory
b.      Histoire Conjuncturale
c.       Histoire evenementielle

Braudel membuktikan dirinya sebagai sejarawan brilian yang dikagumi saat bukunya yang lebih baru diterbitkan. Bukunya yang berjudul Civilisation materielle economie et capitalisme Xve-XVIIIe, yang diterjemahkan ke dalam tiga jilid edisi Inggris.
Kerangka analisis Braudel telah menjadi inspirasi bagi ahli ilmu-ilmu sosial, termasuk sejarawan dalam mengembangkan perdekatan yang lebih baru di dunia, termasuk di Asia misalnya oleh K.N. Chauduri, Trade and Civilization in the Indian Ocean (1985) juga Janed L. Abu-Lughod, Before European Hegemony The World System 1250-1350 (1989). Di Asia Tenggara seperti yang dilakukan oleh Anthony Reid, Asia Tenggara Kurun Niaga 1450-1680, dan tentang sejarah Indonesia oleh Denys Lombard dalam bukunya Nusa Jawa Silang Budaya. Puncak prestasi Annales ada di tangan Braudel yang membuat aliran ini semakin terkenal di dunia, sehingga pengikutnya dikenal juga sebagai Ia Monde Bradellien.



DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Adaby Darban, “Pendekatan Struktural dalam Penulisan Sejarah”, Majalah Isroria, No. 4, Tahun 1987.
Kuntowijoyo, Metodologi Sejarah, Yogyakarta: Tiara Wacana, 1994.
Leirissa, R.Z., Strukturisme dalam Ilmu Sejarah, Jakarta : Universitas Indonesia, 1999.

Sartono Kartodirjo, Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 1993.

No comments:

Post a Comment