Sejak awal abad ke-20 Ilmu sejarah sedang mengalami
krisis. Para ahli sejarah merasa tidak puas
dengan kemampuan ilmu sejarah untuk menjelaskan berbagai hal yang menyangkut
masyarakat modern. Sebaliknya, mereka menyaksikan, bahwa ilmu-ilmu sosial yang
juga mempelajari manusia, justru banyak berhasil menjelaskan hal-hal yang
seharusnya bisa dijelaskan oleh ilmu sejarah. Salah satu masalah besar yang
seharusnya bisa dijelaskan oleh ilmu sejarah adalah perubahan dari masyarakat tradisional
ke masyarakat modern akibat industrialisasi, dan akibat-akibatnya.
Muncullah perkembangan baru dalam penulisan sejarah, yaitu
sejarah yang deskriptif analitis. Penulisan sejarah deskriptif analitis ini
berusaha menguraikan kausalitas, faktor-faktor kondisional dan determinan-determinan
dari suatu peristiwa sejarah. Di dalam sejarah analitis dipergunakan metode
kritis dan menggunakan konsep-konsep serta teori-teori ilmu pengetahuan sebagai
alat interpretasi terhadap fenomena sejarah. Dengan menggunakan analisis
sejarah, diharapkan dapat mengungkap fenomena sejarah mendekati realitasnya.
Penggunaan konsep, teori dan hipotesis untuk menganalisis sejarah inilah yang
disebut pendekatan multidimensional. Salah satu konsep pendekatan sejarah yang
multidimensional itu ialah penggunaan konsep dan teori ilmu sosial, khususnya
pendekatan struktural. Ketidakmampuan ilmu sejarah menyebabkan orang
menganjurkan agar dilakukan perkawinan antara ilmu sejarah dan Ilmu-ilmu
sosial, sehingga melahirkan suatu historiografi baruu yang dinamakan “sejarah
sosial”. Masalah itu antara lain dibahas oleh Edward Helett Car dalam buku
kecil yang berjudul What Is History
yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1961 dan direvisi 1987. Suatu
peristiwa sejarah sering, meninggalkan aspek sosial di dalamnya. Sebenarnya
aspek sosial merupakan faktor penting bagi terciptanya kondisi yang
mengantarkan terjadinya suatu peristiwa sejarah. Dalam hal ini penggunaan
konsep-konsep sosiologis akan menjadi penting artinya. Salah satu aliran sejarah
sosial adalah aliran Struktural yang akan kita bahas selanjutnya.
Lahirnya Aliran Struktural
Perancis menempati kedudukan yang khusus dalam spektrum
perkembangan ilmu sejarah di universitas-universitas dewasa ini. Bukan hanya
karena sumbangan sejarawannya terhadap pembaharuan dalam penulisan sejarah
sejak pasca PD II, melainkan juga karena eksperimen metodologisnya dari
sejarawan profesional Perancis bisa dinikmati oleh para sarjana di berbagai
belahan dunia termasuk Indonesia .
Aliran struktural lahir di Perancis path tahun 1929 yang
dipelopori oleh Lucian Febvre, Marc Bloch dan Fernand Braudel dengan majalah
ilmiahnya Annales D ‘histoire Economique et Sociale atau yang dikenal
sebagai Annales. Kelompok ini kemudian juga dikenal sebagai kelompok
Annales. Mereka menekankan sejarah berskala besar yang berlandaskan geografi
dan ekonomi. Lucian Febvre berfikir adanya kekuatan masyarakat yang begitu
besar, dan mencoba menjelaskan peranan masyarakat dalam negara Perancis.
Masyarakat sebagai kekuatan sejarah, yang dipelajari adalah masyarakat dalam
kurun waktu yang panjang. Makro masyarakat dan juga makro waktunya, menjelaskan
pada mentality. Mentality adalah sikap dan pikiran masyarakat, pikiran orang
dalam suatu kesatuan kelompok masyarakat. Kelompok Annales ini melandaskan
metodologinya pada sosiologi dan Durkheim.
Penggunaan konsep sosiologis sebagai ilmu bantu dalam
menganalisis sejarah mempunyai arti yang penting. Di dalam konsep sosiologi
terdapat konsep struktur yang dapat digunakan pula dalam proses analisis
sejarah. Analisis sejarah yang mengunakan pendekatan struktural inilah yang
disebut sejarah struktural. Dalam arti luas sejarah struktural adatah penulisan
sejarah yang analisisnya terhadap fenomena sejarah menggunakan pendekatan
struktural. Suatu masyarakat pendukung sejarah memiliki berbagai
struktur di dalamnya. Struktur ini ada di setiap aspek kehidupan manusia,
seperti struktur ekonomi, struktur politik, struktur sosial, struktur birokrasi
dan sebagainya. Oleh karena itu pendekatan struktural dalam penulisan sejarah
akan lebih dapat menghasilkan gambaran yang lebih kuat sebagai suatu sejarah
yang sesungguhnya ada, atau sebagai pertimbangan yang masuk akal terhadap kisah
sejarah.
Marc Bloch lebih kestruktur sosial. Dalam bukunya The
Feodal Society atau masyarakat feodal, Marc Bloch menjelaskan asal mula
sistem feodal di Eropa adalah masuknya bangsa Barbar ke Eropa. Masyarakat
Barbar lebih mengagungkan perang sehingga hubungan dengan pengikutnya adalah
hubungan yang patron client. Penduduk setempat/Eropa disuruh bertani untuk
kepentingan feodal dan mereka sendiri. Petani bertugas untuk bertani saja,
secara pribadi punya ketaatan mutlak dan sebagai imbalannya adalah adanya
jaminan keselamatan. Sejak 1958 dengan terbitnya majalah Comparative Study on
Society and History lengkaplah sudah pengaruh aliran Annales terutama di Amerika,
Marc Bloch digantikan oleh Fernand Broudel (1902-1985).
Broudel membuat disertasi tentang The
Mediteranean and the Mediteranian World in the Age of Philip II, 2 vol
diterbitkan pada tahun 1949 dan direvisi 1966. Menurutnya perbedaan budaya
tidak menentukan apa-apa, sehingga Laut Tengah menjadi daerah terkaya pada saat
itu. Laut Tengah sebagai pusat keaktifan kegiatan perdagangan dunia. M Broudel
melihat Mediterania dari kacamata struktur ekonominya.
Maaf jika boleh tau sumbernya dari mana mas?
ReplyDelete