Khalifah Abu bakar (11-13H
/ 632-634 M)
1. Latar belakang kehidupan.
Abu bakar lahir
pada tahun 573 m dari sebuah keluarga terhormat di Makkah. Abu bakar adalah nama gelar sedang nama aslinya Abdullah ibn Abu kuhafah, lalu
ia mendapat gelar Al-shidiq setelah masuk agama islam. Semenjak masa
kanak-kanak, ia adalah sosok pribadi yang jujur, tulus, penyayang dan suka
beramal, sehingga masyarakat menaruh hormat kepadanya. Ia selalu berbuat baik
kepada fakir miskin.
Abu bakar adalah
sahabat yang terpercaya dan dikagumi oleh Nabi.
Seluruh kehidupannya dicurahkan untuk perjuangan suci membela dakwah Nabi
Muhammad. Nabi menunjuk ia sebagai imam
pengganti bila nabi berhalangan menjadi
imam. Ketika nabi memerlukan dana untuk membangun masjid di Madinah, Abu bakar
menyumbangkan seluruh hartanya untuk membangun Masjid tersebut. Ia turut hampir
setiap peperangan bersama Nabi. Kedekatan Nabi dengan abu bakar dalam
perjuangan islam ibarat Nabi dengan bayangannya.
2. Pengangkatan sebagai khalifah.
Sampai akhir hayat,
Nabi tidak menunjuk seseorang sebagai khalifah, sehingga ketika beliau
meninggal masyarakat muslim dalam kebingungan. Golongan muhajirin dan Anshor
masing-masing berusaha memilih tokohnya sebagai penerus dan pengganti
kepemimpinan nabi. Pada awalnya terjadi kemelut dalam pemilihan khalifah, namun
pada akhirnya Abu bakarlah yang dijadikan khalifah pengganti Nabi. Selanjutnya
Abu bakar berkata dalam pidatonya “saya bukanlah yang terbaik diantara kamu,
maka saya sangat menghaegai dan mengharapkan saran dan pertolongan kalian
semua. Menyampaikan kebenaran kepada seseorang yang terpiih sebagai pengguasa
adalah kesetiaan yang sebenar-benarnya. Menyembunyikan kebenaran adalah suatu
kemunafikan.orang yang kuat ataupun mereka yang lemah sama kedudukannya, dan
saya akan perlakukan kalian semua secara adil. Jika aku bertindak dengan hokum
Allah dan Rasul-Nya, taatilah aku, tetapi jika aku mengabaikan ketentuan Allah
dan Rasul-Nya maka janganlah kalian taati aku.”
3. Sistem pemerintahan
Dalam memimpin
umatnya Abu bakar menggunakan prinsip-prinsip kekuasaan demokrasi, bukan
kekuasaan yang bersifat otoriter.
Abu bakar sebagai khalifah yang terpilih wajib menjalankan pemerintahan sesuai
dengan Islam dan Ia Wajib mempertanggungjawabkan segala kebijaksanaannya kepada
rakyatnya. Dalam memerintah ia selalu menunjukkan sikap yang cerdas, bijaksana,
berbudi pekerti luhur, adildan tidak memihak. Seringkali dikatakan bahwa masa
kekuasaanya sebentar tapi mengalami masa yang maju.
4. Kemajuan yang dicapai.
Semenjak Abu bakar
menjadi khalifah, ia banyak menghadapi masalah. Munculnya nabi-nabi palsu,
timbulnya gerakan kaum munafik dan gerakan penentang kewajiban Zakat, namun
dengan sabar dan pantang menyerah Abu bakar mampu membereskannya.
Saat Nabi Muhammad
belum meninggal Nabi mengirimkan ekspedisi ke wilayah Syra yang dipimpin oleh
Usamah. Ditengah perjalanan usamah mendengar kabar bahwa nabi telah meninggal
maka dari itu ia tidak melanjutkan ekspedisinya, namun sebagai khalifah
pengganti nabi Abu bakar bersiteguh bahwa setiap keputusan Nabi haruslah
dilaksanakan. Lalu Ekspedisi yang dipimpin oleh Usamah dilanjutkan dan akhirnya
kembali ke Madinah membawa berita kemenangan.
B. Umar Ibn Khattab
(13-14H / 634-644 M)
1. Latar belakang kehidupan
Umar lahir pada 513
M di keluarga suku Quraisy. ia semula di panggil dengan gelar Abu hafs dan setelah memeluk islam ia
menerima gelar Al-Faruq. Pada masa hudanya, umar adalah seorang pegulat dan
orator yang ulung. Ia mereupakan salah satu sahabat yang telah mengenal baca
tulis. Berdagang merupakan usahanya yang paling utama.
Sebelum masuk agama
islam, umar merupakan musuh islam yang sangat kejam. Atas hasutan Abu Sufyan , ia
bermaksud membunuh Nabi Muhammad dengan sebilah pedang yang terhunus di tangannya. Ketika dalam
perjalanan ia mendengar berita bahwa adik perempuannya telah masuk islam
bersama suaminya. Umar menjadi marahdan bermaksud menyiksa mereka. Ketika umar
mendapatkan mereka sedang melantunkan ayat Al-quran dengan suara yang indah,
redamlah emosi umar. Setelah itu ia segera menemui Nabi Muhammad dan menyaakan
diri masuk islam pada tahun keenam dari masa kenabian. Masuknya Islam Umar
ternyata membawa banyak pengaruh yang besar bagi perjuangan Nabi Muhammad.
2 Pengabdian Umar sebelum
menjadi khalifah
Umar sama sekali
tidak turut ambil bagian dalam hijrah pertama ke Abessinia, karena waktu itu belum masuk islam, namun pada
hijrah ke madinah umarlah yang mengawal 20 muhajirin ke madinah. Selama di
madinah Umar selalu aktif membantu perjuangan Nabi, ia ikut berjuang dalam
perang Badar, Uhud, khandaq dan ia ikut juga menyertai nabi dalam perjanjian
Hudaybiah. Setelah Nabi meninggal Umarlah yang membaiat Abu bakar menjadi
khalifah pengganti.
SetelahAbu bakar
meninggal, Umar menggantikan jabatan khalifah islam dan meneruskan
kebijakan-kebijakan yang sebelumnya telah ditempuh oleh Abu baka. Dalam waktu
yang tidak lama Umar berhasil menundukan kekuasaan imperium Persia dan
Romawi menjadi bagian dari kekuasaan Islam.
3. Ekspansi Islam pada masa Umar.
Sebelum membahas
secara rinci mengenaiekspansi yang dilakukan oleh Umar, ada baiknya terlebih
dahulu kita membahas sebab-sebab yang melatar belakangi timbulnya konflik antara
Islam dengan Persia .
Bahwa bangsa Persia tidak
pernah menaruh rasa hormat terhadap maksud baik islam. Pernah satu ketika Nabi
mengutus duta islam ke Persia
namun sesampainya di sana
Raja Persia
menolak maksud baik Nabi dan malah menghina Umat Islam. Inilah sebab pertama
yang mendorong timbulnya kemarahan Umat Islam. Permusuhan terus memuncak maka
Umat muslim menyadari perlunya perlawanan terhadap mereka.
Umar selalu melakukan hal yang sama yaitu
menaklukkan daerah yang selalu menolak ajakan baik memeluk Islam. Demi kemajuan
Islam. banyak pertempuran yang dilakukan diantaranya pertempuran Numarraq, Al-jasr,
perang Buwaid, Qadisiya, penaklukan kota
Madain, pertempuran Jalula, penaklukan Syiria, Yerussalem, penaklukan Mesir.
4. Faktor-faktor pendukung keberhasilan Ekspansi Islam.
Keberhasilan umat
Islam mengungguli bangsa Persia
dan Romawi. Yang paling mendasari kemenangan demi kemenangan yaitu adanya
semangat dan dorongan moral keagamaan. Mereka rela bertempur mati-matian demi perjuangan Islam dengan segala kemampuan
yang dimiliki, bahkan mereka bersedia mati demi perjuangan agamanya. Arabia sendiri telah dikenal sebagai pusat pasukan dan
komandan perang yang cakap dan dukungan pasukan yang mempunyai fisik yang kuat.
Sehingga kemenangan selalu ada di pihak orang Arabia .
5. Sitem pemerintahan
Umar tidak hanya
berhasil memperluas wilayah kekuasaan Islam dalam sepuluh tahun, namun ia juga
berhasil mengatur wilayah yang luas tersebut dengan sebuah system administrasi
kepemerintahan. Ia telah membuktikan diri sebagai seorang administrator besar
sepanjang sejarah islam. Umar telah membentuk sistem konstitusi Negara
berdasarkan semangat demokrasi. Prinsip-prinsip demokrasi yang di kenalkan oleh
Abu bakar tumbuh berkembang pada masa Umar. Ia membentuk dua badan
permusyawaratan, yakni majelis syura dan majelis penasihat. Setiap masalah
penting selalu dibicarakan dalam badan permusyawaratan tersebut.
C. Khalifah Usman Ibn
Affan (24-36 H / 644-656 M)
1. kehidupan awal
Usman dilahirkan
pada tahun 573 M/ pada sebuah keluarga suku Quraisy pada klan bani Ummayah.
Moyangnya bersatu dengan nasab Nabi Muhammad pada generasi kelima. Sebelum
memeluk islam ia di panggil dengan nama “Abu Amar”. Ia bergelar Dzu Al-nurain,
karena ia menikahi dua putrid nabi. Ayahnya bernama affan sedang Ibunya Arwa.
Abu Sufyan yang merupakan musuh kejam Islam merupakan kerabat dekat Usman. Ia
adalah sahabat Nabi yang pandai membaca dan menulis dan semenjak kecil dikenal
sebagai orang yang cerdas dan jujur. Sehingga ketika dewasa ia merupakan salah
satu orang yang berpengaruh di semenanjung Arabia .
Sewaktu pertama
kali nabi Muhammad menyerukan Islam, usman berusia 34 tahun. Pada suatu malam
Ia bermimpi seseorang memanggil-manggil dirinya “bangunlah!, engkau tiduran
saja, sedang Ahmad sibuk berdakwah di Makkah”. Setelah bangun dari tidurnya,
jiwa dan pikiran Usman penuh dengan ilham ketuhanan. Maka ia segera menemui
Nabi Muhammad dan menyatakan diri memeluk islam. Pamanya Hakam, memerahinya
ketika mendengar Usman memeluk Islam, bahkan mencambuknya berkali-kali, terapi
Usman sedikitpun tidak ragu akan keyakinann ya terhadap Nabi Muhammad.
2. Pengabdian Terhadap Islam.
Ketika Nabi
menyarankan pengikutnya hijrah ke Abyssinia ,
lantaran kekejaman dan penyiksaan Quraisy telah melampaui batas, Usman beserta
isterinya menyertai para emigrant ke Abyssinia .
Setelah berlangsung beberapa lama tahun ia kembali ke Mekkah kemudian ia turut
berhijrah ke Madinah.
Selama tinggal di
Madinah seluruh hidupnya diabadikan demi perjuangan Islam. Seluruh hartak kekayaanya diserahkan untuk kepentingan ummat islam. Dalam hati
kedermawaamya, Usman memempati urutan kedua setelah Abu Bakar. Ketika Nabi
merencanakan menggali mata air untuk kepentingan ummat Islam di Madinah ia
mendukung rencana tersebut dengan mengeluarkan sebagian besar hartanya demikian
pula ketika Nabi mengutarakan maksud hatinya membeli sebidang tanah untuk
didirikan masjid Nabawi, maka Usman segera menyumbangkan hartanya untuk membeli
tanah dan mendirikan masjid tersebut. USman juga banyak menyumbang ketika saat
pasukan perang membutuhkan biaya yang cukup banyak. Ia tidak ikut dalam perang
Badar karena isterinya Ruqqaya sedang sakit. Manun dalam peperangan lainya
lainya ia ikut serta. Tetapi dalam perjajanjian Hudaibiyah ia tidak ikut.
Sesama khalifah Abu bakar dan Umar, ia menjabat posisi penting dalam urusan
kenegaraan. Kedua khalifah pendahulunya banyak meminta saran kepada Usman dalam
menjalankan tugas-tugas kenegaraan.
3. Pemilihan Usman srbagai khalifah
ketika menderita
sakit keras, Umar menunjuk dewan musyawarah untuk memilih khalifah penggantinya
kelak. Dewan tersebut terdiri : Ali ibn Abu Thalib, Usman. Sa'ad
ibn Abi Waqas, dll. Sahabat-sahabat di atas posisinya seimbang, tidak ada yang
lebih menonjol dari yang lain, masing-masing anggota dewan mempunyai kandidat
untuk dijadikan calon pengganti khalifah sendiri-sendiri, namun sangat sulit
untuk menentukan pengganti khalifah jika Umar wafat. Sebenarnya pada saat Umar
sehat ia menghendaki abu Ubaidah Ibn jarrah karena jasanya yang sangat besar
dalam kemajuan Islam, namun ia meninggal terlebih dahulu. Namun setelah melalui
seleksi ketat dan musyawarah, akhirnya Usmanlah yang dipilih menjadi khalifah
pengganti Umar. Lalu Usman segera di Bai'at di hadapan
ummat Islam.
4. Sistem pemerintahan
Dalam memimpin
umatnya Usman masih menggunakan prinsip-prinsip kekuasaan demokrasi, bukan
kekuasaan yang bersifat otoriter. Sistem pemerintahan ini sama seperti yang
pernah diterapkan oleh Abu bakar. Sebagai khalifah yang terpilih wajib
menjalankan pemerintahan sesuai dengan Islam dan Ia Wajib
mempertanggungjawabkan segala kebijaksanaannya kepada rakyatnya. Dalam
memerintah ia selalu menunjukkan sikap yang cerdas, bijaksana, berbudi pekerti
luhur, adildan tidak memihak
Dalam enam tahun
pertama masa pemerintahannya, Usman berhasil mencapai kemajuan, Ia banyak
melebarkan ekspansi ke wilayah timur, yaitu melanjutkan penaklukan ke
negri-negri Persia
lainya seperti kota
besar Hisraf, Kabul ,
Gazna, Balkh
dan Turkistan . Di wilayah barat usman membantu
gubernur mesir Amr bin Ash dalam
mengusir tentara Romawi yang ingin menduduki Alexandria .
Dalam
kepemimpinan Usman ada juga tuduhan-tuduhan buruk terhadap pemerintahanya,
namun ia salalu tetap bersabar. Tuduhan yang utama yaitu ia dituduh melakukan
nepotisme dalam pngangkatan
pejabat-pejabat penting dalam pemerintahan dan gubernur-gubernur sebagian adalah kerabat dekat Usman.
Sebenarnya ia tidak sengaja memilih para pejabat-pejabat penting dan
gubernur-gubernur karena alasan kerabat
dekat namun ia memilih atas dasar kemampuan yang dimiliki sebagai seorang yang
pantas menduduki jabatan tertentu.
Dalam
pemerintahanya ia menegakkakan hukum islam dengan setegak-tegaknya sesuai
dengan ketentuan dan hokum islam. Ia tidak pandang bulu dalam memberi hukuman.
Smua yang bersalah harus dihukum se adil-adilnya walaupun dengan kerabatnya
sendiri.
Pada masa
pemerintahan Usman belum ada pedoman standar penulisan Al-quran yang
menyebabkan kekacauan diseluruh punjuru. Lalu Usman melakukan kebijaksanaan
penyeragaman naskah Al-quran. Untuk itu ia membentu sebuah komisi yang bertugas
menuliskan Al-quran secara seragam berdasar naskah asli. Tindakan Usman saat
itu mendapat sambutan dan penghargaan yang positif.
D. khalifah Ali Ibn Thalib
(36-41 H / 656-661 M)
1. Kehidupan awal
Ali adalah putra Abu thalib, seorang paman yang mengasuh
Nabi semenjak sang kakek meninggal dunia. Ali tergolong pada keturunan keluarga
Hasyimiah, sama dengan garis keturunan inilah yang menduduki kekuasaan tertinggi
atas ka'bah dan sekitarnya sebelum Nabi lahir. Ali lahir pada tahun
kesepuluh sebelum tahun kerasulan Muhammad. Semenjak kecil ia selalu bersama
nabi, sehingga masa kecil Ali tumbuh dalam pengasuhan dan bimbingan yang baik
oleh Nabi. Nabi sangat mencintainya ibarat anaknya sendiri, dan Nabi berkenan
menikahkannya dengan fatimah, putrid Nabi, pada tahun kedua hijriah.
Karena semenjak
masa kanak-kanak Ali selalu bersatu rumah dengan Nabi, maka ia banyak tahu
perihal kehidupan nabi Muhammad. Ketika nabi menyerukan agma Islam., Ali
tergolong generasi pertama yang mempercayai dan mengikuti seruan nabi Muhammad.
2. Pengabdian terhadap islam sebelum menjabat Khalifah.
Pada saat Nabi
hijrah ke madinah bersama dengan Abu bakar, Ali ditinggal di rumah nabi di
madinah menjalankan peran yang sangat penting. Yakni pada saat rumah nabi
Muhammad dikepung oleh pemuka Quraisy yang bermaksud membunuh nabi. Pada suatu
malam menjelang keberangkatan ke madinah, Ali diperintahkan agar menempati
ranjang Nabi dank arena itulah nabi dapat meninggalkan rumah dengan aman.
Ketika musuh mendobrak rumah nabi, mereka kecewa karena hanya menemukan Ali
yang sedang tidur di ranjang nabi. Tidak lama kemudian Ali segera menyusul ke
madinah.
Ali adalah sosok
pemuda yang yang berkeberanianya luar biasa dalam perjuangan membela Islam. Ia
turut hampir dalam semua peperangan melawan musuh-musuh Nabi. Ia ikut dalam
perang Badar sebagai pemimpin pasukan pertahanan. Ia juga ikut dalam perjanjian
Hudaibiyah sebagai juru tulis.
Setelah Nabi wafat
banyak yang mengaku sebagai Nabi-nabi palsu, ia turut ambil bagian dalam
menjaga stabilitas dan keamanan Madinah.
2. Pengankatan Ali
Setelah wafatnya
Khalifah Usman, Madinah dilanda suasana kacau dan anarkis.
Setelah kondisi yang demikian ini berlangsung selama lima hari banyak warga yang memberi dukungan kepada Ali. Karena
menurut mereka Alilah yang layak menjadi khalifah pengganti Usman.lalu ia
segera di bai'at sebagai khalifah pada 656 M.
3. Sistem pemerintahan
Dalam memimpin
umatnya Ali masih tetap menggunakan
prinsip-prinsip kekuasaan yang menjunjung tinggi demokrasi, bukan kekuasaan
yang bersifat otoriter. Sistem pemerintahan ini sama seperti yang pernah
diterapkan oleh Abu bakar. Sebagai khalifah yang terpilih wajib menjalankan
pemerintahan sesuai dengan Islam dan Ia Wajib mempertanggungjawabkan segala
kebijaksanaannya kepada rakyatnya. Dalam memerintah ia selalu menunjukkan sikap
yang cerdas, bijaksana, berbudi pekerti luhur, adil dan tidak memihak. Ali
adalah seorang yang sederhana dan tidak haus kekuasaan.
Setelah Usman wafat
banyak terjadi pemberontakan dan kerusuhan. Para
pemberontak ingin menurunkan gubernur-gubernur yang dianggap tidak becus
memerintah dan para pemberontak mengangap jabatan itu bisa didapatkan karena
nepotisme yang dilakukan oleh Usman. Setelah Ali menjadi Khalifah pengganti
Usman kebijakan politik yang ia lakukan
adalah ia mengganti gubernur yang pernah diangkat oleh Usman. Hal ini dilakukan agar meredakan
pemberontakan kepada pemerintahan.
Selama masa
pemerintahan Ali sampai ia meninggal
banyak terjadi permusuhan dan persaingan antar keturunan. Salah satunya adalah antara keturunan keluarga Hasyim dan keluarga Ummayah Ali
terus berusaha dengan sekuat tenaga untuk menghentikan perselisihan namun
karena rasa dendam yang sangat dalam diantara dua keturunan keluarga tersebut. Masa pemerintahan Ali
dapat dikatakan kurang gemilang hal itu disebabkan karena banyaknya persaingan
dan permusuhan bahkan perang saudara selalu terjadi.
DAFTAR PUSTAKA
Joesof Sou'yb, Sejarah Daulah Khulafuur
Rasyidin. Jakarta
: Bulan Bintang, 1979
Badrie yatim, Sejarah
Peradaban Islam,Rajawali press.2000
John L. Esposito, The Oxford History of Islam,
Oxford University Press 2000.
No comments:
Post a Comment