Thursday, December 1, 2016

Perkembangan Pendidikan Abad Ke- 19

Abad ke-19 adalah zaman yang mengalami perkembangan yang sangat pesat, saat itu juga muncul aliran liberalisme dimana orang-orang ingin bebas merdeka, dan mengikuri pikiranya sendiri. Abad ke-19 liberalisme berkembang sangat pesat, hal ini terlihat dari bidang politik, ekonomi dan agama.
a.       politik
raja-raja pada zaman ini telah banyak terpengaruh aliran liberalisme, sehingga melahirkan pemerintahan yang absolute, mereka membuat Undang-Undang yang lepas dari persoalan agama. Negara dan agama masing-masing berdiri sendiri. Akibat yang lebih jauh dalam bidang pendidikan adalah, bahwa dalam sekolah-sekolah tidak perlu mendapat pelajaran agama dan harus mengajarkan pengetahuan ilmu saja.
Intelektualisme sangat bepengaruh atas pendidikan dan pengajaran. Semboyan Liberte, Egalite, Fraternite ( kemerdekaan, persamaan, persaudaraan ), terutama Egalite disebarkan oleh John Locke dan J.J Rousseau serta kaum Philatrophin. Semboyan-semboyan ini menyebabkan sekolah-sekolah mulai terbuka untuk rakyat, tanpa mengenal perbedaan. Setiap orang mempunyai hak yang sama atas pendidikan dan pengajaran. Sekolah dianggap lembaga yang penting untuk menjamin dan memajukan masyarakat serta negara. Dengan demikian sekolah-sekolah menjadi sekolah negara. Oleh karena sekolah adalah juga hak negara maka kaum agama tidak boleh campur tangan. Sekolah-sekolah dibawah asuhan agama harus di tutup. Tetapi perjuangan kaum agamawan tidak berhenti, mereka membentuk sekolah konvesianal.
b.      agama
dengan perkembangan rasionalisme yang semakin maju, banyak lahir pendapat baru. Manusia mulai percaya kepada apa yang ada, sebab semua dapat didekati dan dipecahkan dengan kekuatan pikiran manusia. Menurut pendapat ini Tuhan tidak dipercaya. Pendirian ini kemudian meluas ke dunia pendidikan dan pengajaran. Pendidikan lebih bersifat matrealistik. Pihak yang menentang matrealisme, ateisme dan juga tidak senang kepada dogmatisme, menganggap matrealisme bahwa kebebasan beragama yang sebagai akibat revolusi Perancis itu merupakan penghapusan negara agama., pemisahan antara negara dan agama dan persamaan antara kebenaran dan kesesatan. Agama dianggap sebagai urusan perseorangan dan dipandang sebagai suatu tambahan untuk kehidupan.
c.       Ekonomi
Setelah berkembangnya berbagai macam ilmu pengetahuan kemudian banyak ditemukan mesin-mesin bertenaga uap dan industri dapat berkembang dengan pesat. Terjadilah apa yang disebut denagan “Revolusi Industri”. Hal ini sangat berpengaruh skali terhadap kehidupan masyarakat, sebab kaum majikan dapat berindak dengan bebas terhadap para buruh. Sjak tahun 1850 kepentingan buruh sangat dirasakan. Pengajaran klasikal ( secara masal ) harus segera dilakukan  untuk memenuhi syarat agar semua orang bepengetahuan dan berpikiran maju.

            Dapat disimpulkan bahwa Liberalisme mempunyai pengaruh yang sangat besar bagi kehidupan masyarakat di bidang politik, agama dan ekonomi. Pendidik-pendidik ternama pada masa ini juga sangat terpengaruh oleh zamannya. Tokoh-tokoh pendidik pada abad ke-19 antara lain:
1.      Johan Heinrich Pestalozzi
Pestalozzi lahir pada tahun 1746 di Zurich, Swiss. Pada tahun 1774 Pestalozzi menulis sebuah catatan terperinci tentang metode pengajaran dalam mendidik anaknya yang masih berumur tiga tahun sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan yang terdapat dalam karya Rosseau yang berjudul EMILE. Rosseau menekankan pendidikan secara alamiah melalui hubungan-hubungan alam, memberikan kebebasan  dalam menyatakan pendapat dan memberikan contoh moral yang baik agar anak dapat mengembangkan kekatan jasmani maupun rohani. Hal ini sangat berbeda dengan John Locke yang menekankan tipe pendidikan yang disipliner melalui suatu bimbingan belajar dan pembentukan kebiasan moral yang baik agar anak  agar anak akan membangun tubuh dan pikiran yang sehat. Pestalozzi menggabungkan kedua tipe tersebut dalam teori dan praktik pendidikanya. Dalam  usaha menerapkan ajaran Rosseau, akhirnya ia mengetahui bahwa anak-anak tidak hanya memerlukan hubungan dengan alam dan kebebasan menyatakan dorongan dalam hati, tetapi juga memerlukan pedoman-pedoman didalam hubungan dengan alam. Pestalozzi kemudian merumuskan teori dan metode khusus pengajaran sendiri , ia menyatakan bahwa yang terpenting adalah pendidikan bagi anak-anak tidak mampu atau cacat, disamping anak-anak para  bangsawan seperti yang dainjurkan Locke dan Rousseau. Pada tahun 1798 pestalozzi kemudian menerima tawaran sebagai guru di, ia juga pernah menjadi penulis yang menghasilkan karya-karya yang besar seperti The Evening Hours Of a Hermit ( 1780 ), Leonard and Gerttrude ( 1781 ), Illustrations For My abc Book ( 1787 ) dan karangan filsafat tentang sifat manusia dan pendidik ( 1797 ). Setelah menjadi guru programnya menitik beratkan pada pelajaran alam, darma wisata dan penghafalan yang digabungkan  dengan kegiatan-kegiatan anak secara spontan, pelajaran-pelajaran tentang benda-benda dan pekerjaan tangan. Waktu mereka selalu diisi dengan penelitian, penghafalan, bercakap-cakap, bekerja dan belajar dalam kelompok. Pada tahun 1801 Pestalozzi menerbitkan buku yang sangat berpengaruh yang berjudul How Gertrude Teaches Her Children, sebuah buku yang memuat surat-surat yang menceritakan pengalaman-pengalaman pertamanya dalam mengajar serta menguraikan prinsip-prinsip pendidikanya.
Pandangan dan metode pendidikan Pestalozzi . pada abad kedelapan belas, sebagian besar murid di Eropa tidak mempunyai kesempatan pendidikan yang luas dan biasanya mereka ditampung dalam kelas-kelas yang kotor, tidak memenuhi syarat  kesehatan dan sempit dibawah bimbingan para guru-guru yang kejam dan tidak teratih dimana mereka akan memukul murid-murid yang nakal, tidak hafal mengucapkan doa-dao atau idak dapat menghafal kitab-kitab dalam injil yang merupakan kurikulum intin pelajaran. Rasa benci timbul balik merupakan hal yang umum dalam hubungan antara murid dan guru .
Pendidikan Untuk Perbaikan Sosial. Pestalozzi mempunyai dua sasaran pokok: pertama menolong anak-anakdari ketidaksehatan, keterbatasan dan perlakuan kasar, sedangkan yang kedua membantu perkembangan kemampuan alamiah dari ciri pembawaan anak-anak agar mereka dapat menjadi warga negara yang baik dan mampu membasmi kejahatan dalam masyarakat. Untuk itu tujuan utamanya adalah memperjuangkan suatu perbaikan sosial melalui suatu pendekatan baru dalam pendidikan yaitu psikologis berdasarkan bakat dan kemampuan alam setiap anak. Ia yakin bahwa dengan memakai sistem pendidikan yang tepat, suatu individu akan mengembangkan  kesehatan, kekuatan rohani, pengetahuan, ketrampilan, dan sikap moral yang baik demi  demi terciptanya masyarakat yang baik pula.
Prinsip-prinsip Pestalozzi tentang Pendidikan
Murid harus dibimbing oleh seorang guru yang penuh perhatian, yaitu seorang yang betul-betul mengerti tentang anak-anak dan berbagai pelajaran yang harus diberikan. Setiap murid juga membutuhkan bimbingan secara seksama dan memilih benda atau gejala alam yang akan mereka amati dan hubungan dan hubungan macam apa yang mereka jalani dengan alam. Pelajaran harus berkembang dari masukan-masukan yang paling sederhana menuju hal-hal yang lebih rumit., dari hal-hal nyata ke hal abstrak, dari rangkaian pengalaman menjadi suatu rangkaian pendapat, kesimpulan atau dalil, serta yang terakhir adalah guru harus mengormati mnat masing-masing anak. Disiplin dan perintah juga diperlukan, tetapi harus dijalankan secara adil dan dalam mendidik anak jangan semata-mata hanya menghukum kesalahan atau kekurangan saja. Seorang guru yang terbiasa menggunakan metde-metode pengajaran secara tepat tidak akan melakukan disiplin terlalu kerassecara tepat tidak akan melakukan disiplin terlalu kerasta akan  membuat anak penuh perhatian dan rajin.
2.      Johann Freidrich Herbart ( 1776-1841 )
Herbart merupakan seorang ahli filsafat dan pendidik Jerman, adalah seorang mahasiswa Fichte pada Universitas Jena di Jerman Timur. Kemudian ia menggantikan Immanuel Kant sebagai guru besar di Universitas Konisberg dimana selama lebih dari dua dekade ia memberikan pelajaran pedagogi dan flsafat. Sumbangan terhadap ilmu psikologi, sosial, etika dan pendidikan emberikan pengaruh yang besar pada teori-teori maupun praktek pendidikan  dalam abad kesembilanbelas dan awal abad keduapuluh. Pengalamanya selama beberapa tahun menjadi guru anak-anak di Swiss, membuat Hebart mengerti tentang segi-segi praktis dalam mengajar murid-murid yang memiliki banyak perbedaan dalam umur, minat maupun kemampuan. Hebart menlak pengangkatanya sebagai guru besar psikologi pendidika di Swiss. Ia menyatakan bahwa tujuan pendidikan yang paling tepat adalah pengembangan sikap moral serta hubungan etis antar manusia, dan ia menganggap  bahwa pembawaan sejak lahir ( naluri  bukanlah suatu kemampuan, tetapi lebih merupakan bdipelajari di ikiran ( sebagai satu kesatuan ) untuk membandingkan, menggabungkan, dan memecahkan berbagai masalah.. gagasan tentang tujuan-tujuan pendidikan diuraikan secara terperinci  dalam karyanya yang terkenal berjudul The Science of Education ( 1806 ). Buku pelajaran tentang psikologi yang dikarangnya, diterbitkan pada tahun 1816, sedangkan karanganya yang berjudul Outlines of Educational Doctrine ( 1835 ) dicetak kembali dalam edisi baru tahn 1841.
Teori Hebart, Psikologi Belajar. Hebart merumuskan teori “apperception” ( tanggapan yang terang ) atau teori tentang pengertian sepenuhnya untuk menerangkan bagaimana suatu masalah timbul atau berinteraksi dalam pikiran. Menurut teori ini pemikiran-peikiran yang sama akan saling memperkuat satu sama lain dan dipertahankan terus secara sadar, sedangkan pemikiran-pemikiran yang tidak sama akan saling bersaing satu sama lain untuk mendapatkan perhatian sehingga salah satu akan dibuang dari kesadaran. Hebart mengatakan bahwa seorang individu akan berfikir  dengan menggunakan pmikiran-pemikiran masa alu dan berbagai pengalaman yang akhirnya digabungkan menjadi sutu pemikiran, pengetahuan dan kebiasaan baru. Oleh rena itu bahan-bahan yang dipelajari di sekolah harus diberikan dalam rangkaian yang teratur. Dengan menghubungkan pemikiran-pemikiran baru dengan pemikiran-pemikiran lama yang teah diketahui oleh anak, berarti guru akan membangkitkan minatnya terhadap suatu pemikiran baru dan akan kemungkinanya untuk menggabungkan pemikiran tersebut dengan pemikiran yang diperoleh sebelumnya.
Konsep-konsep Hebart tentang appersepsi dan penggabungan pengetahuan dijadikan dasar-dasar pedoman dalam pengolahan berbagai pelajaran. Menurut Herbart, pelajaran-pelajaran yang diolah berdasarkan appersepsi akan memperoleh dan memperkaya pengertian murid serta membantu untuk tetap mengingat pemikiran-pemikiran yang baru diperolehnya.
Pandangan Hebart tentang tujuan dan metode pendidikan.. berbeda dengan pengikutnya Hebart tidak setuju dengan penghafalan “secara menyebar” suatu kebenaran atau anggapan bahwa  murid membutuhkan kadang-kadang kerja keras dan disiplin diri.. ia juga mengatakan bahwa semua aspek study bukan hanya pekerjaan menggabungkan  berbagai pemkiran elaka. Tetapi ia menekankan bahwa guru harus merencanakan bahan-bahan pengajaran secara teliti, sehingga murid akan benar-benar menguasai berbagai pemikiran  secara bertahap dan akan mampu mengerjakan tugas-tugas baru yang diberikan. Selain itu anak harus benar-benar dibimbing olh guru mealui tugas-tugas yang diberikanya sehingga ia akan membentuk  pemikiran-pemikiran baru secara baik  dalam berbagai bidang pelajaran.
3.      Friedrich Frobel ( 1782-1852 )
Friedrich Frobel adalah seorang pendidik terkenal dari Jerman yang juga merupakan pendiri taman kanak-kanak modern, seperti halnya Herbart, ia adalah pengikut Pestalozzi, tetapi ia menolak ketergantngan Hebart pada pengetahuan intelektual dan ajaran Herbart yang memberikan peran kepada guru sebagai orang yang berwenang, sebaliknya ia menekankan permainan, aktifitas diri, belajar dari berbuat, minat spontan yang dimiliki anak dan pengalaman-pengalaman mereka.
Pandangan dan pengaruh pendidikan Frobel , teori-teori pendidikan Frobel berdasarkan pada keyakinan terhadap kesatuan alam, adanya hukum-hukum alam yang universal  dan keyakinan terhadap Tuhan sebagai pengatur  kehidupan manusia yang juga merupakan bagian dari alam. Dikatakanya bahwa seorang anak harus mempwelajari  dan bekerja dengan alam, termasuk tanaman, binatang dan benda mati lainya, sehingga ia akan memperoleh pengertian yang jelas tentang berbagai perubahan bentuk dalam kehidupan di dunia serta akan mengetahui pula hukum-hukum alam dan benda-benda yang ada di seluruh alam semesta dipersatukan oleh Tuhan.
Panndangan-pandangan pendidikan Frobel yang utama :
a.       pendidikan bukan merupakan persiapan untuk hidup, tetapi lebih merupakan pengalaman hidup yang akan menyatukan pikiran dengan tindakan
b.       ekspresi diri dan belajar  dari keja ( seperti berkebun, musik, merancang, pekerjaan tangan dll ) adalah metode terbaik untuk belajar, memperoleh pengetahuan serta ketrampilan dan mengembangkan bakat
c.        Anak-anak harus dibimbing sehingga mereka akan belajar melalui pengalaman serta suatu kelompok kerja sama serta akan membentuk sikap dan kebiasaan mora yang baik, saling membantu dan akan menciptakan suatu persahabatan diantara mereka yang esemuanya akan mencapai dalam sekolah  taman kanak-kanak sebagai suatu miniatur masyarakat ideal.
d.       Spontanitas, kegembiraan dan disipin yang diberikan  kepada anak-anak harus wajar dan memberikan  ciri terhadap sekolah tersebut maupun program-programnya.
e.        Manusia adalah bagian dari alam dan tunduk kepada hukum alam, karena itu alam harus dipelajari oleh para guru dan para ahli ilmu pengetahuan sama seperti tumbuh-tumbuhan dan binatang yang harus dipelajari.



DAFTAR PUSTAKA


  • Muhammad Hatta. Alam Pikiran Yunani. UI-Press: Jakarta. 1920.
  • Samuel Smith, Ph.D. Gagasan-gagasan Besar Tokoh-Tokoh dalam Bidang Pendidikan. Bumi Aksara.1986.

No comments:

Post a Comment