Abad ke-19
adalah zaman yang mengalami perkembangan yang sangat pesat, saat itu juga
muncul aliran liberalisme dimana orang-orang ingin bebas merdeka, dan mengikuri
pikiranya sendiri. Abad ke-19 liberalisme berkembang sangat pesat, hal ini
terlihat dari bidang politik, ekonomi dan agama.
a.
politik
raja-raja pada zaman ini telah banyak terpengaruh
aliran liberalisme, sehingga melahirkan pemerintahan yang absolute, mereka
membuat Undang-Undang yang lepas dari persoalan agama. Negara dan agama
masing-masing berdiri sendiri. Akibat yang lebih jauh dalam bidang pendidikan
adalah, bahwa dalam sekolah-sekolah tidak perlu mendapat pelajaran agama dan
harus mengajarkan pengetahuan ilmu saja.
Intelektualisme sangat bepengaruh atas
pendidikan dan pengajaran. Semboyan Liberte, Egalite, Fraternite ( kemerdekaan,
persamaan, persaudaraan ), terutama Egalite disebarkan oleh John Locke dan J.J
Rousseau serta kaum Philatrophin. Semboyan-semboyan ini menyebabkan
sekolah-sekolah mulai terbuka untuk rakyat, tanpa mengenal perbedaan. Setiap
orang mempunyai hak yang sama atas pendidikan dan pengajaran. Sekolah dianggap
lembaga yang penting untuk menjamin dan memajukan masyarakat serta negara.
Dengan demikian sekolah-sekolah menjadi sekolah negara. Oleh karena sekolah
adalah juga hak negara maka kaum agama tidak boleh campur tangan.
Sekolah-sekolah dibawah asuhan agama harus di tutup. Tetapi perjuangan kaum
agamawan tidak berhenti, mereka membentuk sekolah konvesianal.
b.
agama
dengan perkembangan rasionalisme yang semakin maju,
banyak lahir pendapat baru. Manusia mulai percaya kepada apa yang ada, sebab
semua dapat didekati dan dipecahkan dengan kekuatan pikiran manusia. Menurut
pendapat ini Tuhan tidak dipercaya. Pendirian ini kemudian meluas ke dunia
pendidikan dan pengajaran. Pendidikan lebih bersifat matrealistik. Pihak yang
menentang matrealisme, ateisme dan juga tidak senang kepada dogmatisme,
menganggap matrealisme bahwa kebebasan beragama yang sebagai akibat revolusi
Perancis itu merupakan penghapusan negara agama., pemisahan antara negara dan
agama dan persamaan antara kebenaran dan kesesatan. Agama dianggap sebagai
urusan perseorangan dan dipandang sebagai suatu tambahan untuk kehidupan.
c.
Ekonomi
Setelah berkembangnya berbagai macam ilmu pengetahuan
kemudian banyak ditemukan mesin-mesin bertenaga uap dan industri dapat
berkembang dengan pesat. Terjadilah apa yang disebut denagan “Revolusi
Industri”. Hal ini sangat berpengaruh skali terhadap kehidupan masyarakat,
sebab kaum majikan dapat berindak dengan bebas terhadap para buruh. Sjak tahun
1850 kepentingan buruh sangat dirasakan. Pengajaran klasikal ( secara masal )
harus segera dilakukan untuk memenuhi
syarat agar semua orang bepengetahuan dan berpikiran maju.
Dapat disimpulkan bahwa Liberalisme
mempunyai pengaruh yang sangat besar bagi kehidupan masyarakat di bidang
politik, agama dan ekonomi. Pendidik-pendidik ternama pada masa ini juga sangat
terpengaruh oleh zamannya. Tokoh-tokoh pendidik pada abad ke-19 antara lain:
1.
Johan Heinrich Pestalozzi
Pestalozzi lahir pada tahun 1746 di Zurich, Swiss. Pada tahun 1774
Pestalozzi menulis sebuah catatan terperinci tentang metode pengajaran dalam
mendidik anaknya yang masih berumur tiga tahun sesuai dengan prinsip-prinsip
pendidikan yang terdapat dalam karya Rosseau yang berjudul EMILE. Rosseau
menekankan pendidikan secara alamiah melalui hubungan-hubungan alam, memberikan
kebebasan dalam menyatakan pendapat dan
memberikan contoh moral yang baik agar anak dapat mengembangkan kekatan jasmani
maupun rohani. Hal ini sangat berbeda dengan John Locke yang menekankan tipe
pendidikan yang disipliner melalui suatu bimbingan belajar dan pembentukan
kebiasan moral yang baik agar anak agar
anak akan membangun tubuh dan pikiran yang sehat. Pestalozzi menggabungkan
kedua tipe tersebut dalam teori dan praktik pendidikanya. Dalam usaha menerapkan ajaran Rosseau, akhirnya ia
mengetahui bahwa anak-anak tidak hanya memerlukan hubungan dengan alam dan
kebebasan menyatakan dorongan dalam hati, tetapi juga memerlukan
pedoman-pedoman didalam hubungan dengan alam. Pestalozzi kemudian merumuskan
teori dan metode khusus pengajaran sendiri , ia menyatakan bahwa yang
terpenting adalah pendidikan bagi anak-anak tidak mampu atau cacat, disamping
anak-anak para bangsawan seperti yang
dainjurkan Locke dan Rousseau. Pada tahun 1798 pestalozzi kemudian menerima
tawaran sebagai guru di, ia juga pernah menjadi penulis yang menghasilkan
karya-karya yang besar seperti The Evening Hours Of a Hermit ( 1780 ), Leonard
and Gerttrude ( 1781 ), Illustrations For My abc Book ( 1787 ) dan karangan
filsafat tentang sifat manusia dan pendidik ( 1797 ). Setelah menjadi guru
programnya menitik beratkan pada pelajaran alam, darma wisata dan penghafalan
yang digabungkan dengan
kegiatan-kegiatan anak secara spontan, pelajaran-pelajaran tentang benda-benda
dan pekerjaan tangan. Waktu mereka selalu diisi dengan penelitian, penghafalan,
bercakap-cakap, bekerja dan belajar dalam kelompok. Pada tahun 1801 Pestalozzi
menerbitkan buku yang sangat berpengaruh yang berjudul How Gertrude Teaches Her
Children, sebuah buku yang memuat surat-surat yang menceritakan
pengalaman-pengalaman pertamanya dalam mengajar serta menguraikan
prinsip-prinsip pendidikanya.
Pandangan dan metode pendidikan
Pestalozzi . pada abad kedelapan belas, sebagian besar murid di Eropa tidak
mempunyai kesempatan pendidikan yang luas dan biasanya mereka ditampung dalam
kelas-kelas yang kotor, tidak memenuhi syarat
kesehatan dan sempit dibawah bimbingan para guru-guru yang kejam dan
tidak teratih dimana mereka akan memukul murid-murid yang nakal, tidak hafal
mengucapkan doa-dao atau idak dapat menghafal kitab-kitab dalam injil yang merupakan
kurikulum intin pelajaran. Rasa benci timbul balik merupakan hal yang umum
dalam hubungan antara murid dan guru .
Pendidikan Untuk Perbaikan Sosial.
Pestalozzi mempunyai dua sasaran pokok: pertama menolong anak-anakdari
ketidaksehatan, keterbatasan dan perlakuan kasar, sedangkan yang kedua membantu
perkembangan kemampuan alamiah dari ciri pembawaan anak-anak agar mereka dapat
menjadi warga negara yang baik dan mampu membasmi kejahatan dalam masyarakat.
Untuk itu tujuan utamanya adalah memperjuangkan suatu perbaikan sosial melalui
suatu pendekatan baru dalam pendidikan yaitu psikologis berdasarkan bakat dan
kemampuan alam setiap anak. Ia yakin bahwa dengan memakai sistem pendidikan
yang tepat, suatu individu akan mengembangkan
kesehatan, kekuatan rohani, pengetahuan, ketrampilan, dan sikap moral
yang baik demi demi terciptanya
masyarakat yang baik pula.
Prinsip-prinsip Pestalozzi tentang Pendidikan
Murid harus dibimbing oleh seorang guru yang penuh perhatian, yaitu
seorang yang betul-betul mengerti tentang anak-anak dan berbagai pelajaran yang
harus diberikan. Setiap murid juga membutuhkan bimbingan secara seksama dan
memilih benda atau gejala alam yang akan mereka amati dan hubungan dan hubungan
macam apa yang mereka jalani dengan alam. Pelajaran harus berkembang dari
masukan-masukan yang paling sederhana menuju hal-hal yang lebih rumit., dari
hal-hal nyata ke hal abstrak, dari rangkaian pengalaman menjadi suatu rangkaian
pendapat, kesimpulan atau dalil, serta yang terakhir adalah guru harus mengormati
mnat masing-masing anak. Disiplin dan perintah juga diperlukan, tetapi harus
dijalankan secara adil dan dalam mendidik anak jangan semata-mata hanya
menghukum kesalahan atau kekurangan saja. Seorang guru yang terbiasa
menggunakan metde-metode pengajaran secara tepat tidak akan melakukan disiplin
terlalu kerassecara tepat tidak akan melakukan disiplin terlalu kerasta
akan membuat anak penuh perhatian dan
rajin.
2.
Johann Freidrich Herbart ( 1776-1841 )
Herbart merupakan seorang ahli filsafat dan pendidik Jerman, adalah
seorang mahasiswa Fichte pada Universitas Jena di Jerman Timur. Kemudian ia
menggantikan Immanuel Kant sebagai guru besar di Universitas Konisberg dimana
selama lebih dari dua dekade ia memberikan pelajaran pedagogi dan flsafat.
Sumbangan terhadap ilmu psikologi, sosial, etika dan pendidikan emberikan
pengaruh yang besar pada teori-teori maupun praktek pendidikan dalam abad kesembilanbelas dan awal abad
keduapuluh. Pengalamanya selama beberapa tahun menjadi guru anak-anak di Swiss,
membuat Hebart mengerti tentang segi-segi praktis dalam mengajar murid-murid
yang memiliki banyak perbedaan dalam umur, minat maupun kemampuan. Hebart
menlak pengangkatanya sebagai guru besar psikologi pendidika di Swiss. Ia
menyatakan bahwa tujuan pendidikan yang paling tepat adalah pengembangan sikap
moral serta hubungan etis antar manusia, dan ia menganggap bahwa pembawaan sejak lahir ( naluri bukanlah suatu kemampuan, tetapi lebih merupakan
bdipelajari di ikiran ( sebagai satu kesatuan ) untuk membandingkan, menggabungkan,
dan memecahkan berbagai masalah.. gagasan tentang tujuan-tujuan pendidikan
diuraikan secara terperinci dalam
karyanya yang terkenal berjudul The Science of Education ( 1806 ). Buku
pelajaran tentang psikologi yang dikarangnya, diterbitkan pada tahun 1816,
sedangkan karanganya yang berjudul Outlines of Educational Doctrine ( 1835 )
dicetak kembali dalam edisi baru tahn 1841.
Teori Hebart, Psikologi Belajar. Hebart
merumuskan teori “apperception” ( tanggapan yang terang ) atau teori
tentang pengertian sepenuhnya untuk menerangkan bagaimana suatu masalah timbul
atau berinteraksi dalam pikiran. Menurut teori ini pemikiran-peikiran yang sama
akan saling memperkuat satu sama lain dan dipertahankan terus secara sadar,
sedangkan pemikiran-pemikiran yang tidak sama akan saling bersaing satu sama
lain untuk mendapatkan perhatian sehingga salah satu akan dibuang dari
kesadaran. Hebart mengatakan bahwa seorang individu akan berfikir dengan menggunakan pmikiran-pemikiran masa
alu dan berbagai pengalaman yang akhirnya digabungkan menjadi sutu pemikiran,
pengetahuan dan kebiasaan baru. Oleh rena itu bahan-bahan yang dipelajari di
sekolah harus diberikan dalam rangkaian yang teratur. Dengan menghubungkan
pemikiran-pemikiran baru dengan pemikiran-pemikiran lama yang teah diketahui
oleh anak, berarti guru akan membangkitkan minatnya terhadap suatu pemikiran
baru dan akan kemungkinanya untuk menggabungkan pemikiran tersebut dengan
pemikiran yang diperoleh sebelumnya.
Konsep-konsep Hebart tentang appersepsi dan penggabungan pengetahuan
dijadikan dasar-dasar pedoman dalam pengolahan berbagai pelajaran. Menurut
Herbart, pelajaran-pelajaran yang diolah berdasarkan appersepsi akan memperoleh
dan memperkaya pengertian murid serta membantu untuk tetap mengingat pemikiran-pemikiran
yang baru diperolehnya.
Pandangan Hebart tentang tujuan dan
metode pendidikan.. berbeda dengan pengikutnya Hebart tidak setuju dengan
penghafalan “secara menyebar” suatu kebenaran atau anggapan bahwa murid membutuhkan kadang-kadang kerja keras
dan disiplin diri.. ia juga mengatakan bahwa semua aspek study bukan hanya
pekerjaan menggabungkan berbagai
pemkiran elaka. Tetapi ia menekankan bahwa guru harus merencanakan bahan-bahan
pengajaran secara teliti, sehingga murid akan benar-benar menguasai berbagai
pemikiran secara bertahap dan akan mampu
mengerjakan tugas-tugas baru yang diberikan. Selain itu anak harus benar-benar
dibimbing olh guru mealui tugas-tugas yang diberikanya sehingga ia akan
membentuk pemikiran-pemikiran baru
secara baik dalam berbagai bidang
pelajaran.
3.
Friedrich Frobel ( 1782-1852 )
Friedrich Frobel adalah seorang pendidik terkenal dari Jerman yang juga
merupakan pendiri taman kanak-kanak modern, seperti halnya Herbart, ia adalah
pengikut Pestalozzi, tetapi ia menolak ketergantngan Hebart pada pengetahuan
intelektual dan ajaran Herbart yang memberikan peran kepada guru sebagai orang
yang berwenang, sebaliknya ia menekankan permainan, aktifitas diri, belajar
dari berbuat, minat spontan yang dimiliki anak dan pengalaman-pengalaman
mereka.
Pandangan dan pengaruh pendidikan
Frobel , teori-teori pendidikan Frobel berdasarkan pada keyakinan terhadap
kesatuan alam, adanya hukum-hukum alam yang universal dan keyakinan terhadap Tuhan sebagai
pengatur kehidupan manusia yang juga
merupakan bagian dari alam. Dikatakanya bahwa seorang anak harus
mempwelajari dan bekerja dengan alam,
termasuk tanaman, binatang dan benda mati lainya, sehingga ia akan memperoleh
pengertian yang jelas tentang berbagai perubahan bentuk dalam kehidupan di
dunia serta akan mengetahui pula hukum-hukum alam dan benda-benda yang ada di
seluruh alam semesta dipersatukan oleh Tuhan.
Panndangan-pandangan pendidikan Frobel yang utama :
a.
pendidikan bukan merupakan persiapan untuk hidup,
tetapi lebih merupakan pengalaman hidup yang akan menyatukan pikiran dengan
tindakan
b.
ekspresi diri
dan belajar dari keja ( seperti
berkebun, musik, merancang, pekerjaan tangan dll ) adalah metode terbaik untuk
belajar, memperoleh pengetahuan serta ketrampilan dan mengembangkan bakat
c.
Anak-anak harus
dibimbing sehingga mereka akan belajar melalui pengalaman serta suatu kelompok
kerja sama serta akan membentuk sikap dan kebiasaan mora yang baik, saling
membantu dan akan menciptakan suatu persahabatan diantara mereka yang esemuanya
akan mencapai dalam sekolah taman
kanak-kanak sebagai suatu miniatur masyarakat ideal.
d.
Spontanitas,
kegembiraan dan disipin yang diberikan
kepada anak-anak harus wajar dan memberikan ciri terhadap sekolah tersebut maupun program-programnya.
e.
Manusia adalah
bagian dari alam dan tunduk kepada hukum alam, karena itu alam harus dipelajari
oleh para guru dan para ahli ilmu pengetahuan sama seperti tumbuh-tumbuhan dan
binatang yang harus dipelajari.
DAFTAR
PUSTAKA
- Muhammad Hatta. Alam Pikiran Yunani. UI-Press: Jakarta. 1920.
- Samuel Smith, Ph.D. Gagasan-gagasan Besar Tokoh-Tokoh dalam Bidang Pendidikan. Bumi Aksara.1986.
No comments:
Post a Comment