Filsafat analitik disini diasumsikan
tentang bagaimana menempatkan bahasa atau linguistik pada tataran ilmu
filsafat. Jadi dapat dinyatakan bahwa filsafat analitik berhubungan erat dengan
bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari yang menjadi modal seseorang
dalam berkomunikasi. Dalam tulisan singkat ini kelompok kami akan menciba
sedikit untuk memaparkan filsafat analitik dalam konteksnya sebagai ilmu
bahasa.
Dalam
beberapa darsawarsa ini ada beberapa filsafat yang menaruh perhatian besar
terhadap filsafat, khususnya terhadap masalah-masalah linguistic atau bahasa.
Para fisosof tersebut antara lain Ludwig Wittgenstein dan A. J. Ayer. Kedua
filosof ini mempunyai pengaruh yang besar dank arena mereka mempunyai pengaruh
yang besar dan mereka telah menyajikan filsafat mereka secara sistematik dan
juga karena mereka member gambaran tentang peralihan pandangan yang terjadi
pada tahun-tahun terakhir ini.
Ludwig Wittgenstein
(1889-1951), dilahirkan di Wina, belajar di Austria dan Cambrige University
Inggris. Ia menghasilkan dua sistem pemikiran yang orisinal yaitu :
·
Tractatus,
suatu karangan pendek yang diterbitkan pada tahun 1922. Tractatus ini merupakan
uraian tentang kondisi dimana bahasa mempunyai arti serta dapat memiliki kebenaran.
Kalimat yang berarti adalah gambaran tentang keadaan, suatu proposisi adalah
gambaran tentang realitas. Akan tetapi dalam tiap-tiap gambaran harus ada
hubungan satu dengan yang lain, antara gambaran dan keadaan yang dilukiskan.
·
Philosophical
Investiggations, yang diterbitkan pada tahun 1953. Dalam karangan keduanya ini
lebih menitikberatkan pada permainan bahasa serta problema linguistik.
Afred Jules Ayer (1910),
sempat belajar di University of Vienna untuk mempelajari logical positivism
setelah kembali ke Oxford sebagai dosen. Ia menerbitkan buku Language Truth and
Logic (1936). Buku itu sangat besar pengaruhnya karena karangan Ayer ini
membahas sekitaran masalah-masalah logika, arti keadaan mental, ide tentang person
dan sebagainya.
Pada dasarnya persoalan
bahasa dan filsafat mencakup beberapa hal. Berikut akan mulai dijelaskan secara
singkat korelasi antara keduanya :
·
Terdapat
banyak filosof kontemporer yang melihat penyelidikan tentang arti serta
prinsip-prinsip dan peraturan-peraturan bahasa sebagai problema pokok dari
filsfat.
·
Kemampuan
untuk memakai bahasa membedakan manusia dari binatang. Bahasa merupakan
kendaraan untuk pengetahuan dan kemerdekaan.
·
Peradaban
maju dengan memakai bahasa tertulis. Bahasa memberikan sarana untuk mengalihkan
pengetahuan dari masa lalu ke masa yang akan datang.
·
Bahasa
mempunyai bermacam-macam fungsi, yaitu kognitif, ekspresif, evokasit,
imperative dan seremonial.
·
Walaupun
kebanyakan orang menganggap bahwa bahasa sedang merefleksikan dunia kita,
bahasa juga mempengaruhi pengamanan kita.
·
Banyak
filosof yang beranggapan bahwa problema manusia disebabkan oleh kesulitan
komunikasi dan kesulitan komunikasi itu disebabkan oleh kekaburan bentuk dan
penggunaan bahasa.
Filsafat analitik dan
soal-soal pengetahuan meliputi beberapa hal, yakni :
·
Ludwig
Wittgenstein, seorang filosof analitik tidak percaya terhadap bahasa
sehari-hari dan mengusulkan bahasa buatan yang ideal seperti logika simbolis.
Ia berpendapat bahwa bahasa buatan akan lebih memberikan kejelasan dan
ketepatan.
·
A.
J. Ayer menggabungkan antara analisa filosofis dengan logical positivism. Bagi
Ayer suatu pernyataan hanya akan berarti jika bersifat analitik atau dapat
diverifikasikan secara empiris. Filsafat harus membatasi diri kepada penjelasan
dan analisa. Ia mengekspresikan definisi. Pernyataan-pernyataan meafisika,
teologi dan etika tidak mempunyai arti dan tidak member pengetahuan.
·
Filosof-filosof
analitik mengganggap bahwa tugas filsafat adalah analisa logis terhadap bahasa,
khususnya bahasa sains.
No comments:
Post a Comment