Kekaisaran Romawi pada akhir abad ke 4 menghadapi
ketegangan dan bahaya dimana-mana dan bertahun-tahun terdengar ramalan tentang
mala petaka. Pada tahun 330 M, Kaisar Konstantinus memindahkan Ibukota dari
Roma ke Konstantinopel. Keputusan ini sangat bagus, pusat pemerintahan
ditempatkan di persimpangan strategis antara Eropa dengan Timur Tengah. Saat
itu Kekaisaran Romawi tidak hanya menghadapi suku German dari daerah sungai
Rhein dan Donau, tetapi juga oleh orang Ber-ber Afrika, orang Pikti yang
bertato dari Inggris Utara, suku Hun, dan dari para penyamun Arab Pengembara. Dan pada tahun 395 M Kaisar Theodosius membagi
kekaisaran itu menjadi 2 wilayah. Provinsi Timur di Konstantinopel dipegang
oleh Arcadius, sedangkan Provinsi Barat di Italia dipegang oleh Honorius.
Pembagian kekaisaran tersebut melemahkan bagian barat.
Pada tahun pertama abad ke 5 rentetan peristiwa
mengubah kemerosotan Roma menjadi keruntuhan yang tiba-tiba. Pada pusaran
kemelut ini berdirilah seorang tokoh yang didalam dirinya terangkum inti ironi
masa itu. Namanya Stilicho. Ia dilahirkan dari bangsa Vandal dan jabatannya
adalah Jendral Romawi. Ia memimpin tentara kekaisaran Romawi Barat dan selama
satu dasawarsa menjadi kekuatan utama kekaisaran barat dibidang militer. Dengan
cepat ia mengirim pasukannya untukl menghadang serangan dimanapun yang terjadi.
Dengan begitu Stilicho berhasil mencegah mala petaka, tetapi usaha terbaik
Stilico tak dapat menangguhkan hal yang tak dapat terelakkan. Orang Visigot,
yang mengalihkan perhatian dari Balkan berulang kali menyerang Italia. Untuk
mempertahankan daerah pusat Romawi itu Stilicho terpaksa memanggil pulang
pasukan kekaisaran yang ditempatkan di perbatasan Rhein. Pada malam terakhir
tahun 406 suku-suku German yang di pimpin orang Vandal sebanyak 15.000 orang
menyeberang sungai Rhein yang membeku. Mereka menyerang kekaisaran Romawi
barat, walaupun sederhana dan tidak teratur penyerbuan ini merupakan tonggak
sejarah dunia barat. bagi orang Romawi penyerbuan ini mengawali runtuhnya
kekaisaran mereka. Bagi orang bar-bar penyerbuan tersebut menandakan tahap
akhir perpindahan mereka dari negeri asal di Skandinavia.
No comments:
Post a Comment