Sejarah adalah Rekonstruksi masa lalu. Sedangkan yang direkonstruksi sejarah ialah apa saja yang sudah dipikirkan, dikatakan, dikerjakan, dirasakan, dan dialami oleh orang . Sejarahwan dapat menulis apa saja, asal memenuhi syarat untuk disebut sejarah. Sebagai ilmu, sejarah terikat pada prosedur penelitian ilmiah. Sejarah juga terikat pada penalaran yang bersandar pada fakta. Kebenaran sejarah terletak dalam kesediaan sejarahwan untuk meneliti sumber sejarah secara tuntas, sehingga diharapkan ia akan mengungkap secara obyektif. hasil akhir yang diharapkan ialah kecocokan antara pemahaman sejarah dengan fakta.
Ada beberapa pandangan mengenai pengertian sejarah :
Pengertian sejarah secara negatif :
1. Sejarah itu mitos.
2. Sejarah itu filsafat.
3. Sejarah itu ilmu alam.
4. Sejarah itu sastra.
Pengertian sejarah secara positif :
1. Sejarah ialah ilmu tentang manusia.
2. Sejarah ialah ilmu tentang waktu.
3. Sejarah ialah ilmu tentang sesuatu yang mempunyai makna sosial.
4. Sejarah ialah ilmu tentang sesuatu yang tertentu, satu-satunya dan terinci .
Sejarah memiliki sekurang-kurangnya empat kegunaan, diantaranya :
1. Sejarah mengandung nilai Edukatif (memberikan pendidikan).
Sering kita mendengar kata-kata “Belajarlah dari sejarah” atau “Sejarah mengajarkan kepada kita” atau “Perhatikan pelajaran yang diberikan sejarah”. Dari sejarah dapat mendidik kita bijaksana dan masih banyak aspek pendidikan yang kita dapati dari belajar sejarah. Dari sejarah mendidik kita untuk menghargai sesuatu momentum, dari sejarah kita memiliki wawasan rasa kebangsaan dan cinta tanah air.
2. Sejarah memiliki daya guna Instruktif.
Ini berarti dari belajar sejarah dapat memberikan pengajaran. Tujuan pengajaran sejarah adalah untuk dengan cara-cara yang terencana dan terarah memberikan kepada anak didik suatu kesadaran mengenai masa lampau.
3. Sejarah mengandung nilai Inspiratif.
Dengan sejarah memberikan inspirasi atau ilham. Tindakan-tindakan kepahlawanan dan telah dilakukan oleh pahlawan-pahlawan kita pada masa lampau dapat mengilhami kita semua pada taraf perjuangan yang sekarang. Dari peristiwa-peristiwa besar besar mengilhami kita supaya mencetuskan peristiwa yang besar, pula misalnya jiwa dan semangat rela berkorban, pantang menyerah dari pahlawan bangsa pada rasa revolusi fisik, atau pada masa melawan kolonialisme dan imperialisme asing sebelum proklamasi. Dengan demikian sejarah dapat membangkitkan jiwa dan semangat nasional dan patriotisme.
4. Sejarah mengandung nilai Rekreatif.
Dari sejarah dapat memberikan kesenangan lain pada kita. Kesenangan itu dapat dilakukan melalui pengamatan langsung ke obyek-obyek peninggalan, sejarah dan budaya artinya melalui “Pesona Pelawatan” .
Sedangkan menurut Kuntowijoyo sejarah berguna secar intrinsik dan ekstrinsik. Secara intrinsik, sejarah itu berguna sebagai pengetahuan. Seandainya sejarah tidak ada gunanya secara ekstrinsik, yang berarti tidak ada sumbangannya di luar dirinya, cukuplah dengan nilai intrinsiknya. akan tetapi, disadari atau tidak, ternyata sejarah ada dimana-mana.
Guna Intrinsik :
1. Sejarah sebagai ilmu.
2. Sejarah sebagai cara mengetahui masa lampau.
3. Sejarah sebagai pernyataan pendapat.
4. Sejarah sebagai Profesi.
Guna Ekstrinsik :
1. Sejarah sebagai pendidikan moral.
2. Sejarah sebagai pendidikan penalaran.
3. Sejarah sebagai pendidikan politik.
4. Sejarah sebagai pendidikan kebijakan.
5. Sejarah sebagai pendidikan perubahan.
6. Sejarah sebagai pendidikan masa depan.
7. Sejarah sebagai pendidikan keindahan.
8. Sejarah sebagai pendidikan ilmu bantu.
9. Sejarah sebagai latar belakang.
10. Sejarah sebagai rujukan.
11. Sejarah sebagai bukti.
No comments:
Post a Comment