Sunday, July 10, 2016

Kondisi Indonesia Abad 18

       Pada abad ke-18 sejarah Indonesia tidak bisa lepas dari campur tangan V.O.C., V.O.C. sebagai pengganti orang-orang Portugis, memperoleh segala macam hak-hak istimewa dalam perdagangan dari raja-raja Indonesia sebagai upah dari bantuannya kepada raja-raja itu. Di samping itu berangsur-angsur kompeni  memperluas kekuasaan politiknya untuk mengawasi apakah pesetujuan-persetujuan yang diadakan dengan raja-raja Indonesia ditaati dalam rangka konsolidasi dari persetujuan itu banyak terjadi penyerahan oleh raja kepada kompeni. Dengan demikian selain memperoleh pengaruh ekonomi kompeni juga mendapatkan pengaruh politik yang besar. Demikianlah dengan berangsur-angsur timbul hubungan baru antara kompeni dengan bangsa Indonesia, yang akan menentukan periode berikutnya. Abad ke 18 ditandai oleh terus bertambah besarnya kekuasaan kompeni di laut, dipertahankannya monopoli perdagangan secara lebih keras, dan penyerahan wajib oleh beberapa perluasan kekuasaan di daerah-daerah oleh kompeni.

V.O.C. mengambil kebijaksanaan untuk menggabungkan diri kepada raja-raja dan kaum bangsawan yang  sangat berpengaruh, karena menurut pendiriannya V.O.C. dapat memperoleh bantuan dalam politik penyerahan wajibnya, dari mereka. V.O.C. juga dengan cepat dapat mengetahui bahwa bagi bangsa Indonesia penggantian tahta oleh keturunan raja sangat dipentingkan. Karena itu V.O.C. untuk kepentingannya juga, senantiasa membantu raja yang sah dan orang-orang yang mempunyai hak atas tahta. Itulah sebabnya maka kepentingan dari raja dan kaum bngsawan serig bersamaan dengan kepentingan V.O.C. karena itu umumnya kedudukan dan keuangan raja serta kaum bangsawan diperkuat oleh Kompeni. Hal ini menguntungkan bagi kepastian hukum raja serta kaum bangsawan dan juga bagi kestabilan pergaulan hidup. Dengan demikian tidakan tersebut membantu kedudukan Otokrasi raja dan kaum bangsawan. Dengan perluasan daerah serat pengaruh ketatanegaraan maka V.O.C. tumbuh dari pedagang menjadi raja. Penyerahan wajib berubah menjadi penarikan pajak; penanaman kopi yang dipaksakan memberi perubahan dari politik dagang menjadi politik agraris.

Dalam abad ke 17 dan ke 18 wilayah kompeni terdiri dari sebagian kecil wilayah Indonesia. Pada tahun 1800 wilayah Kompeni hanya meliputi Maluku, sebagian dari Jawa dan beberapa tempat lainnya, lebih tepat lagi : beberapa kepulauan di Maluku, Batavia dan sekitarnya, Periangan, pantai utara Jawa, ujung timur Jawa dan Madura, Padang dan Palembang di Sumatra, Pontianak dan Sambas di Kalimantan, Makasar dan Minahasa di Sulawesi. Pengaruh Kompeni tidak terbatas pada daerah-daerah yang dikuasainya saja. Kompeni berkuasa dilautan dan mempunyai tempat-tempat strategis di Indonesia, sehingga mereka berkuasa di perairan-perairan Indonesia.

Setelah tahun 1750 berakhirlah kebesaran Kompeni. Dalam tahun 1784, setelah perperangan Inggris yang keempat dengan Belanda, maka V.O.C. harus mengizinkan kebebasan berlayar di Indonesia pada Inggris. Masa monopoli Kompeni berakhir, pemimpinnya makin lama makin buruk, pembukuanya tidak baik, korupsi merajalela diantara pegawai-pegawainya. Pada akhir tahun 1798 Kompeni di Indonesia berakhir. Pada tahun pertama setelah bubarnya Kompeni hanya terjadi perubahan sedikit, masa Kompeni baru ditutup setelah datangnya Daendles pada tahun1808.









DAFTAR PUSTAKA

Prof. Dr. D.H.Burger. (1962). Sejarah Ekonomis Sosiologis Indonesia . Jakarta : Pradnjaparamita.

M.C.Ricklefs. cetakan lima (1995). Sejarah Indonesia Modern. Yogyakarta : Gadjah Mada University.

Prof. DR. A. Sartono Kartodirjo. (1987). Pengantar Sejarah Indonesia Baru. Jakarta : PT Gramedia.

No comments:

Post a Comment