Pada abad ke-18 sejarah Indonesia
tidak bisa lepas dari campur tangan V.O.C., V.O.C. sebagai pengganti
orang-orang Portugis, memperoleh segala macam hak-hak istimewa dalam
perdagangan dari raja-raja Indonesia
sebagai upah dari bantuannya kepada raja-raja itu. Di samping itu
berangsur-angsur kompeni memperluas
kekuasaan politiknya untuk mengawasi apakah pesetujuan-persetujuan yang
diadakan dengan raja-raja Indonesia
ditaati dalam rangka konsolidasi dari persetujuan itu banyak terjadi penyerahan
oleh raja kepada kompeni. Dengan demikian selain memperoleh pengaruh ekonomi
kompeni juga mendapatkan pengaruh politik yang besar. Demikianlah dengan
berangsur-angsur timbul hubungan baru antara kompeni dengan bangsa Indonesia ,
yang akan menentukan periode berikutnya. Abad ke 18 ditandai oleh terus
bertambah besarnya kekuasaan kompeni di laut, dipertahankannya monopoli
perdagangan secara lebih keras, dan penyerahan wajib oleh beberapa perluasan
kekuasaan di daerah-daerah oleh kompeni.
V.O.C. mengambil kebijaksanaan untuk menggabungkan diri
kepada raja-raja dan kaum bangsawan yang
sangat berpengaruh, karena menurut pendiriannya V.O.C. dapat memperoleh
bantuan dalam politik penyerahan wajibnya, dari mereka. V.O.C. juga dengan
cepat dapat mengetahui bahwa bagi bangsa Indonesia penggantian tahta oleh
keturunan raja sangat dipentingkan. Karena itu V.O.C. untuk kepentingannya
juga, senantiasa membantu raja yang sah dan orang-orang yang mempunyai hak atas
tahta. Itulah sebabnya maka kepentingan dari raja dan kaum bngsawan serig
bersamaan dengan kepentingan V.O.C. karena itu umumnya kedudukan dan keuangan
raja serta kaum bangsawan diperkuat oleh Kompeni. Hal ini menguntungkan bagi
kepastian hukum raja serta kaum bangsawan dan juga bagi kestabilan pergaulan
hidup. Dengan demikian tidakan tersebut membantu kedudukan Otokrasi raja dan
kaum bangsawan. Dengan perluasan daerah serat pengaruh ketatanegaraan maka
V.O.C. tumbuh dari pedagang menjadi raja. Penyerahan wajib berubah menjadi
penarikan pajak; penanaman kopi yang dipaksakan memberi perubahan dari politik
dagang menjadi politik agraris.
Dalam abad ke 17 dan ke 18 wilayah kompeni terdiri dari
sebagian kecil wilayah Indonesia .
Pada tahun 1800 wilayah Kompeni hanya meliputi Maluku, sebagian dari Jawa dan
beberapa tempat lainnya, lebih tepat lagi : beberapa kepulauan di Maluku,
Batavia dan sekitarnya, Periangan, pantai utara Jawa, ujung timur Jawa dan
Madura, Padang dan Palembang di Sumatra, Pontianak dan Sambas di Kalimantan,
Makasar dan Minahasa di Sulawesi. Pengaruh Kompeni tidak terbatas pada
daerah-daerah yang dikuasainya saja. Kompeni berkuasa dilautan dan mempunyai
tempat-tempat strategis di Indonesia ,
sehingga mereka berkuasa di perairan-perairan Indonesia .
Setelah tahun 1750 berakhirlah kebesaran Kompeni. Dalam
tahun 1784, setelah perperangan Inggris yang keempat dengan Belanda, maka V.O.C.
harus mengizinkan kebebasan berlayar di Indonesia pada Inggris. Masa
monopoli Kompeni berakhir, pemimpinnya makin lama makin buruk, pembukuanya
tidak baik, korupsi merajalela diantara pegawai-pegawainya. Pada akhir tahun
1798 Kompeni di Indonesia berakhir. Pada tahun pertama setelah bubarnya Kompeni
hanya terjadi perubahan sedikit, masa Kompeni baru ditutup setelah datangnya
Daendles pada tahun1808.
DAFTAR PUSTAKA
Prof. Dr. D.H.Burger.
(1962). Sejarah Ekonomis Sosiologis Indonesia .
Jakarta :
Pradnjaparamita.
M.C.Ricklefs.
cetakan lima
(1995). Sejarah Indonesia Modern. Yogyakarta : Gadjah Mada
University .
Prof. DR. A. Sartono Kartodirjo. (1987). Pengantar Sejarah Indonesia
Baru. Jakarta
: PT Gramedia.
No comments:
Post a Comment